UI Peringkat 1 dalam Scimago by Subject Areas Bidang Kedokteran Gigi
Sabtu, 24 April 2021 - 01:18 WIB
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) menempati posisi pertama di level nasional dalam subjek khusus Kedokteran Gigi (dentistry) dalam publikasi Scimago Institutions Ranking by Subject Areas 2021, yang diterima UI pada Jumat (23/4).
Untuk subjek Kedokteran Gigi tersebut UI menempati peringkat ke-35 di Asia, dan posisi ke-238 dari 694 universitas yang mengikuti pemeringkatan. Scimago Institutions Ranking menilai berdasarkan 3 faktor, yaitu riset (50%), inovasi (30%) dan akses keterbukaan masyarakat (20%). Hal itu dinilai dari laman tiap universitas.
Untuk kategori riset, beberapa penilaiannya mencakup jumlah jurnal, kolaborasi internasional, keterbukaan akses, dan jumlah publikasi berkualitas yang banyak mendapatkan sitasi publik. Sedangkan untuk kategori inovasi, penilaiannya antara lain meliputi dampak teknologi dan hak paten.
Pada tahun 2021 ini, UI unggul dalam penilaian faktor riset, dimana grafik riset UI selama kurun waktu 2015-2019 mengalami kenaikan dalam hal jumlah publikasi dan jurnal yang terdata dalam pangkalan data Scopus.
Terkait prestasi ini, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, mengapresiasi lembaga-lembaga penelitian, para dosen dan peneliti di UI yang terus memacu dirinya untuk menghasilkan riset-riset yang berkualitas yang dapat direkognisi dunia internasional.
“Tentu keberhasilan ini tidak terjadi hanya karena kemampuan UI sendiri. Dengan mengedepankan kolaborasi antar pemangku kepentingan, diharapkan di masa depan kita dapat terus menghasilkan penelitian-penelitian berkualitas yang tidak hanya dinilai dengan publikasi internasional, namun juga mempunyai relevansi terhadap permasalahan di masyarakat,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (23/4).
Scimago Institutions Ranking adalah indeks pemeringkatan universitas yang mengambil data indeks publikasi ilmiah dari pangkalan data Scopus yang merupakan bagian dari Elsevier, sebuah perusahaan penyedia informasi ilmiah, dan medis terbesar di dunia yang berbasis di Belanda.
Pangkalan data publikasi ilmiah yang dikelola Elsevier termasuk Scopus dan Sciencedirect dikenal menggunakan jumlah kutipan (sitasi) sebagai salah satu indikator kualitas riset. Setiap tahunnya Scimago mengeluarkan data pemeringkatan universitas di dunia untuk menilai relevansi publik terhadap riset/penelitian di suatu universitas.
Untuk subjek Kedokteran Gigi tersebut UI menempati peringkat ke-35 di Asia, dan posisi ke-238 dari 694 universitas yang mengikuti pemeringkatan. Scimago Institutions Ranking menilai berdasarkan 3 faktor, yaitu riset (50%), inovasi (30%) dan akses keterbukaan masyarakat (20%). Hal itu dinilai dari laman tiap universitas.
Untuk kategori riset, beberapa penilaiannya mencakup jumlah jurnal, kolaborasi internasional, keterbukaan akses, dan jumlah publikasi berkualitas yang banyak mendapatkan sitasi publik. Sedangkan untuk kategori inovasi, penilaiannya antara lain meliputi dampak teknologi dan hak paten.
Pada tahun 2021 ini, UI unggul dalam penilaian faktor riset, dimana grafik riset UI selama kurun waktu 2015-2019 mengalami kenaikan dalam hal jumlah publikasi dan jurnal yang terdata dalam pangkalan data Scopus.
Terkait prestasi ini, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, mengapresiasi lembaga-lembaga penelitian, para dosen dan peneliti di UI yang terus memacu dirinya untuk menghasilkan riset-riset yang berkualitas yang dapat direkognisi dunia internasional.
“Tentu keberhasilan ini tidak terjadi hanya karena kemampuan UI sendiri. Dengan mengedepankan kolaborasi antar pemangku kepentingan, diharapkan di masa depan kita dapat terus menghasilkan penelitian-penelitian berkualitas yang tidak hanya dinilai dengan publikasi internasional, namun juga mempunyai relevansi terhadap permasalahan di masyarakat,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (23/4).
Scimago Institutions Ranking adalah indeks pemeringkatan universitas yang mengambil data indeks publikasi ilmiah dari pangkalan data Scopus yang merupakan bagian dari Elsevier, sebuah perusahaan penyedia informasi ilmiah, dan medis terbesar di dunia yang berbasis di Belanda.
Pangkalan data publikasi ilmiah yang dikelola Elsevier termasuk Scopus dan Sciencedirect dikenal menggunakan jumlah kutipan (sitasi) sebagai salah satu indikator kualitas riset. Setiap tahunnya Scimago mengeluarkan data pemeringkatan universitas di dunia untuk menilai relevansi publik terhadap riset/penelitian di suatu universitas.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda