Orang Tua Tak Berkenan Anaknya Ikut Pembelajaran Tatap Muka, Ini Solusinya
Kamis, 27 Mei 2021 - 23:16 WIB
Eri juga kembali mendorong para guru di Surabaya agar dapat mengikuti sertifikasi. Harapannya, kualitas pendidikan di Surabaya, baik sekolah negeri maupun swasta sama. Makanya, ia berpesan kepada para Kepala Sekolah agar mendata setiap guru yang belum mengikuti sertifikasi.
"Yang bisa mengikuti peningkatan sertifikasi mohon agar didata. Sehingga semua anak didik kita akan merasa nyaman. Dan, tidak ada lagi perbedaan antara sekolah egeri dan swasta," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo berharap ada masukan-masukan atau saran dari masing-masing kepala sekolah terkait rencana pembukaan TPM. Saran tersebut, nantinya akan digunakan sebagai landasan Pemkot Surabaya untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
"Saran dan masukan yang panjenengan sampaikan nanti, hasilnya bisa kita buat rancangan kebijakan. Dengan harapan, kebijakan ini bisa sesuai dengan harapan kita semuanya," kata Supomo.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini juga kembali mengingatkan kepada para kepala sekolah, agar setiap guru atau karyawan di sekolah yang belum divaksin bisa segera dilaporkan. Jika mereka tak berkenan mengikuti vaksin, Supomo juga berharap para kepala sekolah dapat melaporkan agar bisa dicarikan jalan keluar.
"Bapak ibu juga nanti apabila ada yang tidak mau divaksin, maka silahkan laporkan ke kami agar kita bisa mencarikan jalan keluar. Nanti mereka tidak boleh datang ke sekolah karena salah satu persyaratannya itu (vaksin)," katanya.
Dalam rapat tersebut, Supomo juga meminta kepada para Kepala Sekolah agar segera mengupdate data para orang tua yang mengizinkan anaknya mengikuti sekolah tatap muka. Ia berharap, kepala sekolah juga aktif berkomunikasi dengan para orang tua tersebut. "Karena itu saya berharap ada komunikasi dengan mereka (orang tua) agar kita bisa memprediksi kemungkinan sekolah tatap muka ini. Karena sekolah tatap muka, salah satu syaratnya adalah izin dari orang tua," ujarnya.
"Yang bisa mengikuti peningkatan sertifikasi mohon agar didata. Sehingga semua anak didik kita akan merasa nyaman. Dan, tidak ada lagi perbedaan antara sekolah egeri dan swasta," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo berharap ada masukan-masukan atau saran dari masing-masing kepala sekolah terkait rencana pembukaan TPM. Saran tersebut, nantinya akan digunakan sebagai landasan Pemkot Surabaya untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
"Saran dan masukan yang panjenengan sampaikan nanti, hasilnya bisa kita buat rancangan kebijakan. Dengan harapan, kebijakan ini bisa sesuai dengan harapan kita semuanya," kata Supomo.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini juga kembali mengingatkan kepada para kepala sekolah, agar setiap guru atau karyawan di sekolah yang belum divaksin bisa segera dilaporkan. Jika mereka tak berkenan mengikuti vaksin, Supomo juga berharap para kepala sekolah dapat melaporkan agar bisa dicarikan jalan keluar.
"Bapak ibu juga nanti apabila ada yang tidak mau divaksin, maka silahkan laporkan ke kami agar kita bisa mencarikan jalan keluar. Nanti mereka tidak boleh datang ke sekolah karena salah satu persyaratannya itu (vaksin)," katanya.
Dalam rapat tersebut, Supomo juga meminta kepada para Kepala Sekolah agar segera mengupdate data para orang tua yang mengizinkan anaknya mengikuti sekolah tatap muka. Ia berharap, kepala sekolah juga aktif berkomunikasi dengan para orang tua tersebut. "Karena itu saya berharap ada komunikasi dengan mereka (orang tua) agar kita bisa memprediksi kemungkinan sekolah tatap muka ini. Karena sekolah tatap muka, salah satu syaratnya adalah izin dari orang tua," ujarnya.
(mpw)
tulis komentar anda