Kampus Harus Ikuti Dinamika Era New Normal
Kamis, 28 Mei 2020 - 07:45 WIB
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) belum usai. Sebagai antisipasi, pemerintah terus meminta semua pihak untuk mulai beradaptasi dengan kondisi yang diberi istilah normal baru.
Tidak terkecuali dunia usaha dan industri, pendidikan juga ditekankan untuk mampu menyesuaikan kondisi yang sekarang. (
l)
Terkait normal baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dimina untuk mendorong kampus-kampus vokasi untuk berkolaborasi dengan industri agar menghasilkan karya-karya riset terapan yang mendukung tanggap darurat Covid-19.
Kampus dan industri harus duduk bersama untuk mengantisipasi kenormalan baru selepas pandemi corona.
“Bagaimana kurikulum dan skema pencapaian kompetensi sumber daya manusia dirancang bersama. Jadi, perubahan industri bergeser ke kondisi kenormalan baru, juga harus diikuti dinamikanya oleh kampus dan kurikulumnya,” ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto melalui telekonferensi di Jakarta, Rabu (27/5/2020).
Wikan menyebut konsep itu ‘Paket Pernikahan’. Paket tersebut terdiri dari beberapa bagian. Pertama, kurikulum disusun bersama industri, di mana materi training dan sertifikasi di industri masuk resmi ke dalam kurikulum di kampus.
Kedua, dosen tamu dari industri rutin mengajar di kampus. Kemudian, program magang yang terstruktur dan dikelola bersama dengan baik. Keempat, yaitu komitmen kuat dan resmi pihak industri menyerap lulusan.
Kelima, program beasiswa dan ikatan dinas bagi mahasiswa. Keenam, bridging program di mana pihak industri memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri yang diperlukan kepada para dosen sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pihak industri.
Selanjutnya, sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pendidikan tinggi bersama industri. Kedelapan, joint research yaitu riset terapan dengan dosen yang berasal dari kasus nyata di industri. Terakhir, berbagai kegiatan/program ‘pernikahan’ lainnya.
Tidak terkecuali dunia usaha dan industri, pendidikan juga ditekankan untuk mampu menyesuaikan kondisi yang sekarang. (
Baca Juga
Terkait normal baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dimina untuk mendorong kampus-kampus vokasi untuk berkolaborasi dengan industri agar menghasilkan karya-karya riset terapan yang mendukung tanggap darurat Covid-19.
Kampus dan industri harus duduk bersama untuk mengantisipasi kenormalan baru selepas pandemi corona.
“Bagaimana kurikulum dan skema pencapaian kompetensi sumber daya manusia dirancang bersama. Jadi, perubahan industri bergeser ke kondisi kenormalan baru, juga harus diikuti dinamikanya oleh kampus dan kurikulumnya,” ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto melalui telekonferensi di Jakarta, Rabu (27/5/2020).
Wikan menyebut konsep itu ‘Paket Pernikahan’. Paket tersebut terdiri dari beberapa bagian. Pertama, kurikulum disusun bersama industri, di mana materi training dan sertifikasi di industri masuk resmi ke dalam kurikulum di kampus.
Kedua, dosen tamu dari industri rutin mengajar di kampus. Kemudian, program magang yang terstruktur dan dikelola bersama dengan baik. Keempat, yaitu komitmen kuat dan resmi pihak industri menyerap lulusan.
Kelima, program beasiswa dan ikatan dinas bagi mahasiswa. Keenam, bridging program di mana pihak industri memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri yang diperlukan kepada para dosen sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pihak industri.
Selanjutnya, sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pendidikan tinggi bersama industri. Kedelapan, joint research yaitu riset terapan dengan dosen yang berasal dari kasus nyata di industri. Terakhir, berbagai kegiatan/program ‘pernikahan’ lainnya.
tulis komentar anda