Mahasiswa IPB Ciptakan Desain Mesin Otomatisasi untuk Kontrol Pembuatan Beton

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 15:10 WIB
Tim Mahasiswa IPB University ciptakan ICOMIX atau Integrated Concrete Mix Design. Yaitu mesin otomatisasi pembuatan beton berbasis Arduino. Foto/Dok/Humas IPB
JAKARTA - Tim Mahasiswa IPB University ciptakan ICOMIX atau Integrated Concrete Mix Design. Yaitu mesin otomatisasi pembuatan beton berbasis Arduino. Mesin ini dapat digunakan sebagai mesin penakar komposisi beton maupun alat pengadukan beton.

Tim yang terdiri dari Rais Rahmadi, Yasminna Dhiya Ulhaq, Azizzah Shofiatunnisa, Aqwam Muhammad Hanisa, dan Rio Kevin Marcello Alwi ini mengikutkan ICOMIX ke Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM KC) 2021.





“Ide alat ini tercipta karena pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat pesat berbanding lurus dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur. Namun, sebagian pembangunan yang dilakukan menghasilkan kualitas rumah yang kurang layak dan tidak tahan getaran,” kata Rais Rahmadi selaku Koordinator Tim ICOMIX dilansir dari laman resmi IPB di ipb.ac.id, Jumat (20/8/2021).

Menurutnya, berdasarkan data dari Evaluasi Program Subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2017, sebanyak 36,42 % unit rumah belum dihuni. Ini karena rendahnya kualitas dan kondisi fisik bangunan yang tidak sesuai dengan standar teknis.

Setelah diskusi secara mendalam dengan tim, Rais menyatakan perlu adanya suatu inovasi yang memiliki peluang dan menjawab permasalahan terkini. “Meskipun saat ini sudah ada mesin molen dalam pembuatan beton, tetapi proses penakaran komposisi beton tidak terkontrol karena menggunakan satuan tak baku seperti jumlah ember,” katanya.



“Oleh karena itu, ICOMIX hadir sebagai solusi pembuatan beton untuk penakaran dan pengadukan yang dapat digunakan pada industri skala kecil serta mudah dioperasikan oleh pekerja,” ungkap mahasiswa IPB University tersebut.

ICOMIX terdiri dari beberapa bagian yang dapat dibongkar pasang sehingga mudah dalam pemeliharaan dan mobilisasi. Sistem penakaran pada ICOMIX mengacu pada SNI 03-2834-2000. Pengujian sistem penakar ICOMIX menggunakan software Rocky DEM untuk mendapat keakuratan komposisi tiap bahan beton.

Dia menjelaskan, keakuratannya mencapai 98 % atau standar deviasi sebesar 2 % dari target massa bahan. Pengadukan beton dengan ICOMIX, 60 % lebih cepat daripada pengadukan beton dengan molen. Dengan demikian, beton dapat memiliki setting time yang lebih banyak.

“Jumlah produksi beton menggunakan ICOMIX meningkat 29 % dari jumlah produksi beton dengan molen, yaitu sekitar 1,6 meter kubik. Dampak dari peningkatan jumlah produksi beton yaitu penurunan biaya produksi dan peningkatan keseragaman beton yang dihasilkan,” imbuhnya.

Dari hasil ini, ia berharap ICOMIX dapat mengontrol komposisi dan proses pengadukan beton sehingga kualitas pembangunan di Indonesia semakin meningkat, khususnya dalam jangka panjang (long-term).
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More