ITB akan Gelar Perkuliahan Tatap Muka Hybrid dalam Waktu Dekat
Jum'at, 03 September 2021 - 15:02 WIB
BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka peluang menggelar perkuliahan tatap muka (PTM) usia digelarnya ujian tengah semester (UTS) sekitar September atau Oktober 2021. Kendati begitu, PTM akan digelar secara luring dan daring (hybrid).
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM) ITB Jaka Sembiring mengatakan, sudah ada informasi dari Dikti Kemendikbudristek untuk dapat segera kelas tatap muka dilaksanakan, tetapi tentu dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
“Kami membuka kampus itu tidak dengan gegabah, apalagi melibatkan ribuan mahasiswa dan dosen. Hal ini dilakukan secara rinci dan bertahap. Sementara ini coba telah kami lakukan sebelum PPKM," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (3/9/2021).
Menurut dia, untuk mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir, disertasi, dan tesis sudah mendapatkan izin untuk melaksanakan di dalam kampus.
Sedangkan untuk kemungkinan pembukaan kampus secara hibrid, karena tidak mungkin luring secara total, maka pendataan sudah mulai dilakukan oleh ITB mengenai mata kuliah ataupun kegiatan yang perlu menjadi prioritas. Contoh kegiatan yang perlu diperhatikan adalah yang bersifat experience learning seperti praktikum, studio, dan kuliah lapangan.
“Kami sarankan satu mata kuliah untuk setiap angkatan dan untuk setiap prodi. Itu yang kami sarankan, minimal.” ujarnya.
Setelah pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) jika keadaan membaik maka akan mulai dilakukan penyesuaian-penyesuaian kegiatan akademik. Ditegaskan bahwa kapasitas yang dipatok tidak akan lebih dari 30%.
Dia menjelaskan, ITB telah melakukan survei. Dari total sekitar 25.000 student body di ITB, data menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen sudah melaksanakan vaksinasi baik itu dosis pertama maupun dosis kedua. Data ini kemudian dijadikan acuan serta bahan pertimbangan untuk pembukaan kegiatan akademik tatap muka di kampus, bersamaan dengan persetujuan dari orangtua/wali.
“Untuk mahasiswa TPB 2021, kami rencanakan dalam bentuk campus tour, bukan dalam bentuk jalan-jalan kampus, namun satu hingga dua mata kuliah praktikum yang bisa dilaksanakan di dalam kampus,” ujarnya.
Namun, kondisi ini tentu dinamis, bergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi sehingga seluruh sivitas akademika yang ada di kampus diharapkan untuk tetap memahami hal tersebut.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM) ITB Jaka Sembiring mengatakan, sudah ada informasi dari Dikti Kemendikbudristek untuk dapat segera kelas tatap muka dilaksanakan, tetapi tentu dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
“Kami membuka kampus itu tidak dengan gegabah, apalagi melibatkan ribuan mahasiswa dan dosen. Hal ini dilakukan secara rinci dan bertahap. Sementara ini coba telah kami lakukan sebelum PPKM," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (3/9/2021).
Menurut dia, untuk mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir, disertasi, dan tesis sudah mendapatkan izin untuk melaksanakan di dalam kampus.
Sedangkan untuk kemungkinan pembukaan kampus secara hibrid, karena tidak mungkin luring secara total, maka pendataan sudah mulai dilakukan oleh ITB mengenai mata kuliah ataupun kegiatan yang perlu menjadi prioritas. Contoh kegiatan yang perlu diperhatikan adalah yang bersifat experience learning seperti praktikum, studio, dan kuliah lapangan.
“Kami sarankan satu mata kuliah untuk setiap angkatan dan untuk setiap prodi. Itu yang kami sarankan, minimal.” ujarnya.
Setelah pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) jika keadaan membaik maka akan mulai dilakukan penyesuaian-penyesuaian kegiatan akademik. Ditegaskan bahwa kapasitas yang dipatok tidak akan lebih dari 30%.
Dia menjelaskan, ITB telah melakukan survei. Dari total sekitar 25.000 student body di ITB, data menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen sudah melaksanakan vaksinasi baik itu dosis pertama maupun dosis kedua. Data ini kemudian dijadikan acuan serta bahan pertimbangan untuk pembukaan kegiatan akademik tatap muka di kampus, bersamaan dengan persetujuan dari orangtua/wali.
“Untuk mahasiswa TPB 2021, kami rencanakan dalam bentuk campus tour, bukan dalam bentuk jalan-jalan kampus, namun satu hingga dua mata kuliah praktikum yang bisa dilaksanakan di dalam kampus,” ujarnya.
Namun, kondisi ini tentu dinamis, bergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi sehingga seluruh sivitas akademika yang ada di kampus diharapkan untuk tetap memahami hal tersebut.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda