Selamat! 338 Tim Melaju ke Tahap Final Kihajar STEM 2021
Kamis, 16 September 2021 - 21:28 WIB
JAKARTA - Sebanyak 338 tim dari seluruh jenjang pendidikan yang berasal dari seluruh Indonesia dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), serentak mengikuti pelaksanaan final program Kita Harus Belajar (Kihajar) bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) 2021. Acara final yang berlangsung pada 13 s.d. 16 September 2021 ini, digelar secara daring.
Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi ( Pusdatin ) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Muhammad Hasan Chabibie, mengatakan dari 338 tim yang berlaga di babak final ini, 12 tim di antaranya berasal dari SILN Arab Saudi, Malaysia dan Belanda. Sedangkan 326 tim lainnya berasal dari dalam negeri.
“Seluruh peserta telah membuat karya nyata dalam implementasi STEM untuk memberikan solusi dari permasalahan dalam kehidupan sehari seperti permasalahan lingkungan, kesehatan maupun teknologi,” katanya melalui siaran pers, Kamis (16/9/2021).
Hasan menambahkan setiap proses penilaian pada tahap final Kihajar STEM 2021 bersifat objektif dan terbebas dari segala intervensi dari pihak manapun. Panitia, kata dia, telah membentuk dewan juri yang terdiri dari pakar STEM, pakar pembelajaran dan pakar video pembelajaran dari dalam dan luar Kemendikbudristek.
“Setiap dewan juri juga telah menandatangani pakta integritas sebagai wujud menjaga kredibilitas hasil penilaian,” tutur Hasan.
Kihajar STEM 2021 dilaksanakan dalam tiga level, yaitu basic, intermediate, dan final. Pada tahapan final, ada tiga tahapan lagi yang harus dilalui oleh peserta, yaitu tahap pembuatan video problem solving, video tema, dan presentasi.
Lebih dari 685 video berbasis STEM yang menerapkan Engineering Design Process (EDP) dihasilkan oleh finalis Kihajar STEM 2021. Proses EDP terdiri dari mengidentifikasi masalah, melakukan proses brainstorming, menentukan permasalahan/solusi, dan diakhiri membuat purwarupa. Proses ini akan melatih peserta memecahkan permasalahan yang terjadi di dunia nyata.
Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi ( Pusdatin ) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Muhammad Hasan Chabibie, mengatakan dari 338 tim yang berlaga di babak final ini, 12 tim di antaranya berasal dari SILN Arab Saudi, Malaysia dan Belanda. Sedangkan 326 tim lainnya berasal dari dalam negeri.
“Seluruh peserta telah membuat karya nyata dalam implementasi STEM untuk memberikan solusi dari permasalahan dalam kehidupan sehari seperti permasalahan lingkungan, kesehatan maupun teknologi,” katanya melalui siaran pers, Kamis (16/9/2021).
Hasan menambahkan setiap proses penilaian pada tahap final Kihajar STEM 2021 bersifat objektif dan terbebas dari segala intervensi dari pihak manapun. Panitia, kata dia, telah membentuk dewan juri yang terdiri dari pakar STEM, pakar pembelajaran dan pakar video pembelajaran dari dalam dan luar Kemendikbudristek.
“Setiap dewan juri juga telah menandatangani pakta integritas sebagai wujud menjaga kredibilitas hasil penilaian,” tutur Hasan.
Kihajar STEM 2021 dilaksanakan dalam tiga level, yaitu basic, intermediate, dan final. Pada tahapan final, ada tiga tahapan lagi yang harus dilalui oleh peserta, yaitu tahap pembuatan video problem solving, video tema, dan presentasi.
Lebih dari 685 video berbasis STEM yang menerapkan Engineering Design Process (EDP) dihasilkan oleh finalis Kihajar STEM 2021. Proses EDP terdiri dari mengidentifikasi masalah, melakukan proses brainstorming, menentukan permasalahan/solusi, dan diakhiri membuat purwarupa. Proses ini akan melatih peserta memecahkan permasalahan yang terjadi di dunia nyata.
tulis komentar anda