Viral Tagar #MendikbudDicariMahasiswa, Komisi X Siap Fasilitasi BEM dengan Kemendikbud
Rabu, 03 Juni 2020 - 12:04 WIB
JAKARTA - Ramainya tagar #MendikbudDicariMahasiswa di media sosial mendapatkan tanggapan dari Komisi X DPR. Komisi yang membidangi Pendidikan ini pun siap memfasilitasi komunikasi antara Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim .
“Kami menilai ramainya tagar #MendikbudDicariMahasiswa sebagai bentuk kebuntuan komunikasi antara para mahasiswa dengan jajaran Kemendikbud. Jika diperlukan kami siap mencairkan kebuntuan komunikasi tersebut dengan mengundang Mendikbud maupun perwakilan Aliansi BEM untuk bicara bersama,” ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda kepada wartawan, Rabu (3/5/2020). (Baca juga: Pimpinan DPR Usulkan Sekolah Daring dengan Pola Normal)
Dia menjelaskan persoalan tuntutan mahasiswa terkait besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama pandemi COVID-19 merupakan sesuatu yang harus didengar. Kesulitan mahasiswa dalam membayar biaya kuliah selama wabah COVID-19 akibat penurunan pendapatan para orang tua mahasiswa merupakan kesulitan nyata.
“UKT merupakan model pembayaran kuliah yang berbasis penghasilan orang tua, jika banyak orang tua yang mengalami penurunan pendapatan selama wabah COVID-19, maka sudah sewajarnya ada kebijakan relaksasi besaran UKT yang harus dibayarkan oleh mahasiswa,” jelasnya.
Huda mengatakan dari kronologis yang disampaikan oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia diketahui jika perwakilan mahasiswa sudah mengirimkan permohonan audiensi kepada Kemendikbud sejak 29 April 2020. Para mahasiswa ingin menyampaikan aspirasi terkait relaksasi biaya kuliah selama masa pandemi, permohonan bantuan internet untuk mendukung perkuliahan online, hingga bantuan logistic bagi para mahasiwa yang tidak bisa pulang kampung.
Selain itu para mahasiwa juga ingin menyampaikan aspirasi terkait isu kesejahteraan guru honorer dan pembelajaran jarak jauh di Indonesia yang masih belum siap. “Namun ternyata sampai kemarin permohonan audiensi itu tidak mendapat tanggapan, sehingga muncul lah tagar #MendikbudDicariMahasiswa yang sempat menjadi trending di media sosial,” tandasnya.
Legislator dari Jawa Barat ini mengungkapkan jika pemerintah telah menyiapkan skema bantuan sosial untuk mahasiswa melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Bahkan Kemendikbud juga telah menyiapkan skema relaksasi UKT seperti penundaan pembayaran, penurunan besaran UKT, hingga pembayaran UKT secara bertahap. (Baca juga: Soal Pembukaan Sekolah, Pemerintah Jangan Grasa-grusu)
“Artinya skema bantuan sudah, hanya saja kurang terkomunikasikan dengan baik. Maka kami berharap jajaran Kemendikbud menyiapkan waktu untuk beraudiensi dengan mahasiswa. Kami siap memfasilitasi pertemuan perwakilan mahasiswa dan Kemendikbud baik secara online maupun tatap muka,” pungkasnya.
“Kami menilai ramainya tagar #MendikbudDicariMahasiswa sebagai bentuk kebuntuan komunikasi antara para mahasiswa dengan jajaran Kemendikbud. Jika diperlukan kami siap mencairkan kebuntuan komunikasi tersebut dengan mengundang Mendikbud maupun perwakilan Aliansi BEM untuk bicara bersama,” ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda kepada wartawan, Rabu (3/5/2020). (Baca juga: Pimpinan DPR Usulkan Sekolah Daring dengan Pola Normal)
Dia menjelaskan persoalan tuntutan mahasiswa terkait besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama pandemi COVID-19 merupakan sesuatu yang harus didengar. Kesulitan mahasiswa dalam membayar biaya kuliah selama wabah COVID-19 akibat penurunan pendapatan para orang tua mahasiswa merupakan kesulitan nyata.
“UKT merupakan model pembayaran kuliah yang berbasis penghasilan orang tua, jika banyak orang tua yang mengalami penurunan pendapatan selama wabah COVID-19, maka sudah sewajarnya ada kebijakan relaksasi besaran UKT yang harus dibayarkan oleh mahasiswa,” jelasnya.
Huda mengatakan dari kronologis yang disampaikan oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia diketahui jika perwakilan mahasiswa sudah mengirimkan permohonan audiensi kepada Kemendikbud sejak 29 April 2020. Para mahasiswa ingin menyampaikan aspirasi terkait relaksasi biaya kuliah selama masa pandemi, permohonan bantuan internet untuk mendukung perkuliahan online, hingga bantuan logistic bagi para mahasiwa yang tidak bisa pulang kampung.
Selain itu para mahasiwa juga ingin menyampaikan aspirasi terkait isu kesejahteraan guru honorer dan pembelajaran jarak jauh di Indonesia yang masih belum siap. “Namun ternyata sampai kemarin permohonan audiensi itu tidak mendapat tanggapan, sehingga muncul lah tagar #MendikbudDicariMahasiswa yang sempat menjadi trending di media sosial,” tandasnya.
Legislator dari Jawa Barat ini mengungkapkan jika pemerintah telah menyiapkan skema bantuan sosial untuk mahasiswa melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Bahkan Kemendikbud juga telah menyiapkan skema relaksasi UKT seperti penundaan pembayaran, penurunan besaran UKT, hingga pembayaran UKT secara bertahap. (Baca juga: Soal Pembukaan Sekolah, Pemerintah Jangan Grasa-grusu)
“Artinya skema bantuan sudah, hanya saja kurang terkomunikasikan dengan baik. Maka kami berharap jajaran Kemendikbud menyiapkan waktu untuk beraudiensi dengan mahasiswa. Kami siap memfasilitasi pertemuan perwakilan mahasiswa dan Kemendikbud baik secara online maupun tatap muka,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda