Dari Keluarga Tak Mampu, Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Mampu Raih IPK Sempurna

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 17:30 WIB
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University Drajat Martianto. Foto/tangkapan layar
JAKARTA - Sejumlah mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah mampu membuktikan dirinya berprestasi meski berasal dari kalangan tidak mampu. Kuncinya, semangat belajar yang tinggi, sehingga mampu meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University Drajat Martianto mengatakan, IPB memberi apresiasi kepada pemerintah karena telah memberi perhatian kepada siswa yang mengalami kesulitan ekonomi. Mereka sulit secara ekonomi, tetapi memiliki kemampuan akademik untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.





"Bukan saja mengenyam (pendidikan di perguruan tinggi) tetapi juga berprestasi di perguruan tinggi," katanya pada diskusi KIP Kuliah Merdeka yang dipantau dari YouTube, Jumat (22/10/2021).

Drajat menuturkan, melalui KIP Kuliah juga maka rantai kemiskinan di masyarakat bisa diputus. Sebab, siswa dari keluarga tidak mampu bisa melanjutkan studi, sukses menempuh kuliah dan bisa berkarya atau bekerja sehingga bisa membantu keluarganya keluar dari jaring kemiskinan.

Oleh karena itu, IPB pun mengapresiasi program ini. Dia juga mengakui, mahasiswa IPB University sendiri 50%nya berasal dari rumah tangga dengan pendapatan kurang dari Rp4 juta. Di mana mereka juga berhak ke perguruan tinggi karena mempunyai kemampuan akademik yang sangat baik.



Drajat menuturkan, meski berasal dari kalangan tidak mampu namun semangat belajarnya tinggi sehingga bisa menunjukkan prestasi luar biasa. Di IPB University, ujarnya, mahasiswa KIP Kuliah yang meraih IPK 4,0 pada angkatan 2018 ada lebih dari 20 orang.

"Jadi bisa dibayangkan mereka dari keluarga kurang mampu kemudian bisa mendapatkan IPK 4,0," ungkapnya.

Meski tidak bisa menyebutkan satu persatu, namun demikian juga mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2019 dan 2020, terang Drajat, juga banyak yang meraih IPK tinggi.

Kemudian juga ada mahasiswa berprestasi penerima beasiswa Bidikmisi (nama program KIP Kuliah sebelumnya) yakni Putri Gayatri dari Fakultas Ekologi Manusia yang sejak usia belia sudah aktif menyuarakan isu tentang anak hingga akhirnya Putri pun diundang salah satu pembicara di gedung PBB mengenai perlindungan anak.

Oleh karena itu, menurutnya, kontribusi mahasiswa penerima KIP di dalam prestasi mahasiswa itu sangat besar. Akan tetapi, yang paling penting, menurut Drajat, ialah bagaimana kontribusi dari masyarakat dan pemerintah untuk memberi kesempatan bagi mereka agar bisa melanjutkan studi dan menjadi calon pemimpin bangsa.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More