Hari Guru Nasional 2021, Mendikbudristek: Semangat Guru Tak Padam Saat Pandemi
Kamis, 25 November 2021 - 10:45 WIB
JAKARTA - Meski pandemi Covid-19 penuh ujian dan tantangan bagi para guru namun kondisi ini tidak mengurangi semangat pada guru untuk melakukan perubahan agar siswa tidak ketinggalan pelajaran.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, adanya pandemi menyebabkan guru terpukul secara ekonomi, kesehatan dan juga batin.
Untuk memastikan siswa tidak ketinggalan pelajaran, katanya, guru pun mendatangi rumah para siswanya. Guru juga mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal.
Kurikulum pun disederhanakan untuk memastikan para siswa tidak belajar di bawah tekanan. "Guru di seluruh Indonesia menangis melihat murid mereka semakin hari semakin bosan, kesepian, dan kehilangan disiplin," katanya pada Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2021, Kamis (25/11/2021).
Nadiem mengatakan, tidak hanya tekanan psikologis karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak guru mengalami tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka. "Sangat wajar jika dalam situasi ini banyak guru yang terdemotivasi," ungkapnya.
Akan tetapi, ujarnya, adanya fenomena yang tidak terkira meski ada tekanan yang menimpa guru namun para guru tidak berputus asa.
Tidak adanya keputusasaan ini terlihat ketika dia menginap di rumah guru honorer di Lombok, bermalam di Yogyakarta dan juga menginap bersama santri di Jawa Timur. "Saya sekali tidak mendengar kata putus asa," terangnya.
Ketika bermalam itu, ujarnya, Nadiem mendengarkan terobosan-terobosan yang diinginkan di sekolah. Mereka juga membahas platform teknologi yang cocok diterapkan bagi guru.
Selain itu, ucap Nadiem, para guru itu pun memuji dan mengkritik kebijakan yang telah dibuat. "Di situlah saya baru menyadari bahwa pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan," ungkap Nadiem.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, adanya pandemi menyebabkan guru terpukul secara ekonomi, kesehatan dan juga batin.
Untuk memastikan siswa tidak ketinggalan pelajaran, katanya, guru pun mendatangi rumah para siswanya. Guru juga mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal.
Kurikulum pun disederhanakan untuk memastikan para siswa tidak belajar di bawah tekanan. "Guru di seluruh Indonesia menangis melihat murid mereka semakin hari semakin bosan, kesepian, dan kehilangan disiplin," katanya pada Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2021, Kamis (25/11/2021).
Nadiem mengatakan, tidak hanya tekanan psikologis karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak guru mengalami tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka. "Sangat wajar jika dalam situasi ini banyak guru yang terdemotivasi," ungkapnya.
Akan tetapi, ujarnya, adanya fenomena yang tidak terkira meski ada tekanan yang menimpa guru namun para guru tidak berputus asa.
Tidak adanya keputusasaan ini terlihat ketika dia menginap di rumah guru honorer di Lombok, bermalam di Yogyakarta dan juga menginap bersama santri di Jawa Timur. "Saya sekali tidak mendengar kata putus asa," terangnya.
Ketika bermalam itu, ujarnya, Nadiem mendengarkan terobosan-terobosan yang diinginkan di sekolah. Mereka juga membahas platform teknologi yang cocok diterapkan bagi guru.
Selain itu, ucap Nadiem, para guru itu pun memuji dan mengkritik kebijakan yang telah dibuat. "Di situlah saya baru menyadari bahwa pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan," ungkap Nadiem.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda