Pentingnya Matematika di dalam Akuntansi dan Kehidupan Sehari-hari
Kamis, 30 Desember 2021 - 14:07 WIB
Aktivitas mengukur melibatkan benda-benda seperti meteran, penggaris siku, dan tali temali. Seperti ketika mengukur fondasi maka pernyataan, “semakin tinggi rumah maka kedalam fondasi semakin besar pula” ialah implementasi dari perbandingan senilai. Satu lagi yakni aktivitas mengitung yang selalu digunakan dalam setiap hal. Seperti pembelian ubin, cat, semen dan bahan-bahan lainnya melibatkan operasi hitung perkalian. Yang lebih kompleks lagi adalah pembuatan kuda-kuda atap rumah yang melibatkan Teorema Pythagoras dan Trigonometri.
Matematika Sederhana untuk Masyarakat Umum
Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Pradnyo Wijayanti terhadap pengrajin bambu dengan latar belakang tamatan SMP mengenai konsep matematika yang digunakan untuk kerajinan rege, kukusan, dan tumbu. Pengrajin menggunakan prinsip kerja jangka dalam membuat blengker rege, sementara ketika membuat sudut tumbu dia menggunakan konsep panjang diagonal pada persegi dan jarak.
Pemaparan di atas membuktikan bahwa eksistensi matematika bukan hanya perhitungan rumit dan prosedural semata. Dalam kegiatan sehari-hari dan dunia kerja bahkan erat kaitannya dengan ilmu matematika. Matematika memang tampak sulit dan membosankan jika seseorang hanya melihat teorinya saja. Padahal kenyataannya segala aspek dalam kehidupan ini tidak jauh dari aplikasi ilmu matematika.
Dalam hal ini mungkin Anda masih bertanya-tanya, apakah itu berarti harus pintar matematika untuk bisa masuk akuntansi atau bahkan berprofesi sebagai akuntan? Sebenarnya hal ini relatif, karena matematika yang dipelajari adalah suatu dasar untuk melatih logika dan kesabaran. Dengan kata lain, pola pikir matematis itu juga membantu agar nantinya lebih teliti dan terstruktur dalam pekerjaan. Bagaimana menurut pendapat Anda?
(Penulis: Tim Universitas Bakrie)
Lihat Juga: 6 Peluang Kerja Menjanjikan Lulusan Jurusan Akuntansi, Pemain Saham hingga Konsultan Pajak
Matematika Sederhana untuk Masyarakat Umum
Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Pradnyo Wijayanti terhadap pengrajin bambu dengan latar belakang tamatan SMP mengenai konsep matematika yang digunakan untuk kerajinan rege, kukusan, dan tumbu. Pengrajin menggunakan prinsip kerja jangka dalam membuat blengker rege, sementara ketika membuat sudut tumbu dia menggunakan konsep panjang diagonal pada persegi dan jarak.
Pemaparan di atas membuktikan bahwa eksistensi matematika bukan hanya perhitungan rumit dan prosedural semata. Dalam kegiatan sehari-hari dan dunia kerja bahkan erat kaitannya dengan ilmu matematika. Matematika memang tampak sulit dan membosankan jika seseorang hanya melihat teorinya saja. Padahal kenyataannya segala aspek dalam kehidupan ini tidak jauh dari aplikasi ilmu matematika.
Dalam hal ini mungkin Anda masih bertanya-tanya, apakah itu berarti harus pintar matematika untuk bisa masuk akuntansi atau bahkan berprofesi sebagai akuntan? Sebenarnya hal ini relatif, karena matematika yang dipelajari adalah suatu dasar untuk melatih logika dan kesabaran. Dengan kata lain, pola pikir matematis itu juga membantu agar nantinya lebih teliti dan terstruktur dalam pekerjaan. Bagaimana menurut pendapat Anda?
(Penulis: Tim Universitas Bakrie)
Lihat Juga: 6 Peluang Kerja Menjanjikan Lulusan Jurusan Akuntansi, Pemain Saham hingga Konsultan Pajak
(mpw)
tulis komentar anda