Alumnus Binus Kembangkan Sistem Tanam Sayur Sederhana sebagai Kontribusi bagi Lingkungan dan Bangsa

Senin, 03 Januari 2022 - 17:15 WIB
Binus gelar diskusi bertajuk Young Changemakers Showcase Panel- an Education & Corporate Citizenship Forum menghadirkan narasumber Claire Angela Santoso, siswa BINUS School Simprug
JAKARTA - Indonesia patut bangga memiliki banyak potensi. Selain kekayaan alam dan budaya, sumber daya manusia juga menjadi salah satu kekuatan bangsa, terutama generasi muda yang memiliki semangat tinggi dan ide-ide inovatif yang dapat memberdayakan dan menjadi agen perubahan nyata bagi lingkungan dan masyarakat.

Topik inilah yang diangkat dalam diskusi yang diadakan oleh AMCAM Indonesia dengan tajuk 'Young Changemakers Showcase Panel- an Education & Corporate Citizenship Forum'. Diskusi yang menghadirkan narasumber Claire Angela Santoso, siswa BINUS School Simprug yang telah sukses membangun EcoGreen Hydroponics dan berkontribusi kepada masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Claire bercerita tentang inspirasi dan perjalanannya dalam membangun EcoGreen Hydroponics yang awalnya adalah project sebagai bagian dari program Community Service di sekolahnya. Claire ingin mengangkat urban farming yang berpotensi meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Indonesia.



Claire juga melihat bahwa hidroponik adalah metode yang inovatif dalam meningkatkan potensi mendukung pelestarian lingkungan dengan menghemat penggunaan air, dapat dimanfaatkan secara maksimal pada ruang yang terbatas, dan dapat menggunakan bahan daur ulang yang sederhana sebagai medium tanamnya.



Program dan kegiatan yang dilakukan adalah Awareness, Charity Distribution, dan Business Partner. Program Awareness dengan memberikan informasi akan manfaat bertanam sayur dan bagaimana cara bertanam dengan metode hidroponik sederhana namun dapat memenuhi kebutuhan sayuran segar.

Charity distribution dilakukan dengan memberikan perangkat sistem hidroponik dan benih-benih sayur. Selama proses tanam berlangsung, EcoGreen memberikan sayuran segar untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan menginspirasi mereka agar menanam sayur sendiri. Kegiatan charity ini telah disalurkan ke beberapa panti asuhan, masyarakat sekitar, dan perkampungan pemulung di Jakarta.

Selain itu, dilakukan program kemitraan dengan merangkul pedagang sayur keliling serta toko sayur dan buah. Sayuran hidroponik dijual kepada pedagang sayur keliling dengan harga terjangkau. Untuk kemitraan dengan toko buah atau sayuran, menggunakan sistem bagi hasil yang keuntungan dari penjualan sayur tersebut akan dipergunakan kembali untuk kegiatan awareness dan charity.

“Saya ingin membangun dan melibatkan lebih besar lagi masyarakat untuk dapat turut berkontribusi melalui project ini, salah satunya mengajak adik-adik kelas ataupun klub di sekolah,” ujar Claire mengungkapkan harapannya ke depan. CM
(ars)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More