Covid-19 Mengganas, Ridwan Kamil Evaluasi PTM di Seluruh Wilayah Jabar
Jum'at, 04 Februari 2022 - 14:05 WIB
JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengevaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh wilayah Jabar menyusul peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah daerah.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan, pihaknya tidak akan gegabah dalam menentukan keputusan, termasuk kebijakan PTM . Keputusan akan diambil berdasarkan data.
"Omicron lagi naik, maka mayoritas PTM sedang dievaluasi," kata Kang Emil dalam keterangan resminya, Jumat (4/2/2022).
Kang Emil mengaku, sudah memerintahkan setiap kabupaten/kota untuk mengkaji PTM di daerahnya masing-masing, terutama memantau penularan di lingkungan sekolah, seperti Kota Bogor yang sudah diizinkan menghentikan sementara PTM karena tingginya tingkat penularan Covid-19.
"Sebagian sudah ditunda sambil menunggu perkembangan kasus karena kita ngambil keputusan itu selalu terukur berdasarkan data," kata Kang Emil.
Saat ini, lanjut Kang Emil, lonjakan kasus Covid-19 masih didominasi di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya sebagai episentrum Covid-19. Oleh karena itu, penanganan akan lebih difokuskan di wilayah tersebut.
"Itu berulang-ulang, dari dulu Covid-19 ngumpulnya di situ," ujarnya.
Kemungkinan besar, kata Kang Emil, perubahan kebijakan akan terjadi di wilayah Bodebek dan Bandung Raya, termasuk keputusan PTM di sekolah.
"Kemungkinan besar perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," katanya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan, pihaknya tidak akan gegabah dalam menentukan keputusan, termasuk kebijakan PTM . Keputusan akan diambil berdasarkan data.
"Omicron lagi naik, maka mayoritas PTM sedang dievaluasi," kata Kang Emil dalam keterangan resminya, Jumat (4/2/2022).
Kang Emil mengaku, sudah memerintahkan setiap kabupaten/kota untuk mengkaji PTM di daerahnya masing-masing, terutama memantau penularan di lingkungan sekolah, seperti Kota Bogor yang sudah diizinkan menghentikan sementara PTM karena tingginya tingkat penularan Covid-19.
"Sebagian sudah ditunda sambil menunggu perkembangan kasus karena kita ngambil keputusan itu selalu terukur berdasarkan data," kata Kang Emil.
Saat ini, lanjut Kang Emil, lonjakan kasus Covid-19 masih didominasi di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya sebagai episentrum Covid-19. Oleh karena itu, penanganan akan lebih difokuskan di wilayah tersebut.
"Itu berulang-ulang, dari dulu Covid-19 ngumpulnya di situ," ujarnya.
Kemungkinan besar, kata Kang Emil, perubahan kebijakan akan terjadi di wilayah Bodebek dan Bandung Raya, termasuk keputusan PTM di sekolah.
"Kemungkinan besar perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," katanya.
(mpw)
tulis komentar anda