Diktiristek, LPDP, dan UKICIS Luncurkan Program Riset Inovatif Produktif
Minggu, 20 Maret 2022 - 14:10 WIB

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Ditjen Dikti , Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan UK-Indonesian Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) meluncurkan program Riset Inovatif Produktif (RISPRO). Program ini turut didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London.
Program ini merupakan skema pendanaan untuk mendukung riset kolaboratif antara peneliti Indonesia dan Inggris Raya. Ada pun prioritas tema risetnya yakni green economy, blue economy, teknologi digital, kesehatan, dan pariwisata. Bidang riset tersebut sesuai dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) tahun 2017-2045.
Baca juga: Ini 4 Beasiswa untuk Kuliah di Inggris, Bebas Biaya dan Tunjangan Hidup Tinggi
Sebagai salah satu anggota dan inisiator UKICIS, IPB University juga ditunjuk oleh RISPRO UKICIS sebagai Project Management Office. Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyebutkan, pendirian konsorsium UKICIS tidak terlepas dari peran signifikan diaspora Indonesia yang bekerja di Inggris Raya.
“Sebagai konsorsium yang bersifat eksklusif, saya mewakili UKICIS mengundang institusi di Indonesia maupun di Inggris untuk dapat bergabung menjadi anggota UKICIS dan mengembangkan riset-riset interdisiplin secara bersama dengan menggabungkan kekuatan masing-masing institusi,” ajak Prof Arif Satria.
Program ini merupakan skema pendanaan untuk mendukung riset kolaboratif antara peneliti Indonesia dan Inggris Raya. Ada pun prioritas tema risetnya yakni green economy, blue economy, teknologi digital, kesehatan, dan pariwisata. Bidang riset tersebut sesuai dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) tahun 2017-2045.
Baca juga: Ini 4 Beasiswa untuk Kuliah di Inggris, Bebas Biaya dan Tunjangan Hidup Tinggi
Sebagai salah satu anggota dan inisiator UKICIS, IPB University juga ditunjuk oleh RISPRO UKICIS sebagai Project Management Office. Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyebutkan, pendirian konsorsium UKICIS tidak terlepas dari peran signifikan diaspora Indonesia yang bekerja di Inggris Raya.
“Sebagai konsorsium yang bersifat eksklusif, saya mewakili UKICIS mengundang institusi di Indonesia maupun di Inggris untuk dapat bergabung menjadi anggota UKICIS dan mengembangkan riset-riset interdisiplin secara bersama dengan menggabungkan kekuatan masing-masing institusi,” ajak Prof Arif Satria.
Lihat Juga :