Mahasiswi IPB University Raih Juara 3 pada Esri Young Scholars Award 2022
Selasa, 12 April 2022 - 10:56 WIB
JAKARTA - Mahasiswi dari Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), IPB University , Khadijah Nurul Lathifah berhasil menyabet Juara 3 pada Kompetisi Esri Young Scholars Award (EYSA) 2022. EYSA adalah kompetisi tahunan yang dihelat oleh Esri Indonesia, perusahaan pengembang perangkat lunak geospasial terkemuka di dunia.
Kompetisi ini diikuti oleh mahasiswa sarjana dan pascasarjana di seluruh Indonesia yang mempelajari disiplin ilmu spasial. Dalam kompetisi ini, peserta berlomba untuk membuat inovasi dan kreativitas dalam pengaplikasian Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) untuk tujuan positif.
Pada kompetisi ini, mahasiswi yang akrab dipanggil Nurul ini mengusung ide pemanfaatan teknologi GIS untuk membantu pengelolaan Taman Nasional Alas Purwo (TN Alas Purwo).
“Saya mengembangkan platform Forcam. Singkatan dari Forest Conservation Area Management, sebuah situs yang menyediakan aplikasi untuk menyelesaikan masalah sistem geospasial di Taman Nasional Alas Purwo. Situs ini mengintegrasikan teknologi yang dikembangkan oleh Esri untuk mengumpulkan informasi dan mencatat lokasi hewan yang terancam punah di Taman Nasional Alas Purwo,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (12/4/2022).
Menurutnya, Forcam juga memberikan informasi tentang lokasi target kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan sesuai dengan tingkat prioritas di Taman Nasional Alas Purwo.
“Saya ingin mereduksi penggunaan laporan tertulis yang selama ini digunakan oleh surveyor di lapangan, yang cenderung lebih berisiko untuk hilang dan rusak. Laporan tertulis ini digantikan dengan teknologi pelaporan lapangan yang dikembangkan Esri. Dengan adanya dukungan teknologi itu pula, manajemen akan dapat dengan cepat mengetahui gambaran kondisi di lapangan karena semua data akan langsung tampil pada sebuah dashboard yang informatif. Sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara lebih cepat dan tepat,” jelasnya.
Juri yang hadir pada kompetisi ini adalah para praktisi GIS dari empat instansi yang berbeda, yaitu Badan Informasi Geospasial (BIG), Binus University, PT Eksplorasi Nusa Jaya dan Esri Indonesia. Berdasarkan penilaian, Nurul kemudian dinobatkan sebagai juara ketiga.
Sebagai salah satu pemenang, Nurul berhak untuk mendapatkan beberapa hadiah menarik seperti bantuan SPP kuliah, voucher Esri Technical Certification Exam, lisensi ArcGIS, sejumlah uang, trophy, dan merchandise. Selain itu, Forcam (karya yang diusung oleh Nurul), juga berkesempatan untuk ditampilkan pada gelaran Esri User Conference yang diadakan secara global setiap tahun.
Kompetisi ini diikuti oleh mahasiswa sarjana dan pascasarjana di seluruh Indonesia yang mempelajari disiplin ilmu spasial. Dalam kompetisi ini, peserta berlomba untuk membuat inovasi dan kreativitas dalam pengaplikasian Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) untuk tujuan positif.
Pada kompetisi ini, mahasiswi yang akrab dipanggil Nurul ini mengusung ide pemanfaatan teknologi GIS untuk membantu pengelolaan Taman Nasional Alas Purwo (TN Alas Purwo).
“Saya mengembangkan platform Forcam. Singkatan dari Forest Conservation Area Management, sebuah situs yang menyediakan aplikasi untuk menyelesaikan masalah sistem geospasial di Taman Nasional Alas Purwo. Situs ini mengintegrasikan teknologi yang dikembangkan oleh Esri untuk mengumpulkan informasi dan mencatat lokasi hewan yang terancam punah di Taman Nasional Alas Purwo,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (12/4/2022).
Menurutnya, Forcam juga memberikan informasi tentang lokasi target kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan sesuai dengan tingkat prioritas di Taman Nasional Alas Purwo.
“Saya ingin mereduksi penggunaan laporan tertulis yang selama ini digunakan oleh surveyor di lapangan, yang cenderung lebih berisiko untuk hilang dan rusak. Laporan tertulis ini digantikan dengan teknologi pelaporan lapangan yang dikembangkan Esri. Dengan adanya dukungan teknologi itu pula, manajemen akan dapat dengan cepat mengetahui gambaran kondisi di lapangan karena semua data akan langsung tampil pada sebuah dashboard yang informatif. Sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara lebih cepat dan tepat,” jelasnya.
Juri yang hadir pada kompetisi ini adalah para praktisi GIS dari empat instansi yang berbeda, yaitu Badan Informasi Geospasial (BIG), Binus University, PT Eksplorasi Nusa Jaya dan Esri Indonesia. Berdasarkan penilaian, Nurul kemudian dinobatkan sebagai juara ketiga.
Sebagai salah satu pemenang, Nurul berhak untuk mendapatkan beberapa hadiah menarik seperti bantuan SPP kuliah, voucher Esri Technical Certification Exam, lisensi ArcGIS, sejumlah uang, trophy, dan merchandise. Selain itu, Forcam (karya yang diusung oleh Nurul), juga berkesempatan untuk ditampilkan pada gelaran Esri User Conference yang diadakan secara global setiap tahun.
(mpw)
tulis komentar anda