Cerita Vina, Mahasiswi Unair yang Alami Culture Shock Saat Studi di Korsel
Rabu, 13 April 2022 - 11:37 WIB
JAKARTA - Vina Kusuma Andriani berhasil lolos menjadi awardee IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) di Korea University, Korea Selatan . Mahasiswi yang akrab disapa Vina itu membagikan ceritanya selama menempuh studi di Top 3 Kampus Terbaik di Korea versi QS World University Rankings 2022.
IISMA merupakan program yang dicanangkan Kemendikbudristek yang memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di luar negeri. Program ini diketahui Vina melalui penyuluhan yang diadakan Airlangga Global Engagement (AGE) Universitas Airlangga (Unair).
“Dulu pertama tahu ada program IISMA mepet banget sama deadline pendaftaran. Jadi aku langsung daftar tes TOEFL ITP,” jelasnya, melansir laman resmi Unair, Rabu (13/4/2022).
Proses yang paling membuat Vina deg-degan adalah saat menyiapkan berkas. Dalam pembuatan esai, Vina sangat terbantu oleh teman-teman mahasiswa, kakak tingkat, bahkan dosen. “So, me being here right now is all thanks to them too. Terima kasih kepada Bu Yani, Mbak Kim, Mbak Carissa, Elka, dan Carina yang waktu itu sudah bantu preparation essay-ku,” ucapnya.
Baca: SIMAK UI 2022, Catat Tanggal dan Pilihan Prodinya
Culture Shock selama di Negeri Ginseng
Mahasiswi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair itu bercerita ada beberapa hal yang membuat syok selama di Korea Selatan, mulai dari toilet hingga kondisi geografis. Hal pertama adalah toilet di Korea Selatan yang ternyata tidak menyediakan bidet. “Buat orang Indonesia yang setiap habis buang hajat di toilet kalau nggak dibersihin pakai air, rasanya kan, kurang afdol gitu,” cerita Vina.
Kedua, di Korea Selatan banyak sekali makanan tidak halal. Banyak makanan di Korea Selatan yang mengandung babi atau memiliki risiko terkontaminasi silang (cross contamination risk) dengan babi, karena diproduksi dalam satu pabrik dengan yang mengolah produk babi. “Jadi, kalau mau paling aman ya, masak di dorm aja,” lanjutnya.
Dorm atau asrama di Korea University menggunakan sistem dapur bersama. Semua penghuni asrama yang ingin memasak dan ingin menyimpan barang di kulkas, semua dijadikan satu di lantai satu. “Saranku, dari Indonesia bawa bumbu dapur atau bumbu masakan yang siap pakai biar di sini makannya bisa aman dan tenteram,” imbuhnya.
IISMA merupakan program yang dicanangkan Kemendikbudristek yang memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di luar negeri. Program ini diketahui Vina melalui penyuluhan yang diadakan Airlangga Global Engagement (AGE) Universitas Airlangga (Unair).
“Dulu pertama tahu ada program IISMA mepet banget sama deadline pendaftaran. Jadi aku langsung daftar tes TOEFL ITP,” jelasnya, melansir laman resmi Unair, Rabu (13/4/2022).
Proses yang paling membuat Vina deg-degan adalah saat menyiapkan berkas. Dalam pembuatan esai, Vina sangat terbantu oleh teman-teman mahasiswa, kakak tingkat, bahkan dosen. “So, me being here right now is all thanks to them too. Terima kasih kepada Bu Yani, Mbak Kim, Mbak Carissa, Elka, dan Carina yang waktu itu sudah bantu preparation essay-ku,” ucapnya.
Baca: SIMAK UI 2022, Catat Tanggal dan Pilihan Prodinya
Culture Shock selama di Negeri Ginseng
Mahasiswi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair itu bercerita ada beberapa hal yang membuat syok selama di Korea Selatan, mulai dari toilet hingga kondisi geografis. Hal pertama adalah toilet di Korea Selatan yang ternyata tidak menyediakan bidet. “Buat orang Indonesia yang setiap habis buang hajat di toilet kalau nggak dibersihin pakai air, rasanya kan, kurang afdol gitu,” cerita Vina.
Kedua, di Korea Selatan banyak sekali makanan tidak halal. Banyak makanan di Korea Selatan yang mengandung babi atau memiliki risiko terkontaminasi silang (cross contamination risk) dengan babi, karena diproduksi dalam satu pabrik dengan yang mengolah produk babi. “Jadi, kalau mau paling aman ya, masak di dorm aja,” lanjutnya.
Dorm atau asrama di Korea University menggunakan sistem dapur bersama. Semua penghuni asrama yang ingin memasak dan ingin menyimpan barang di kulkas, semua dijadikan satu di lantai satu. “Saranku, dari Indonesia bawa bumbu dapur atau bumbu masakan yang siap pakai biar di sini makannya bisa aman dan tenteram,” imbuhnya.
tulis komentar anda