Besok, Hasto Paparkan Pemikiran Geopolitik Bung Karno di Sidang Doktoral Unhan

Minggu, 05 Juni 2022 - 22:07 WIB
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers di sela geladi resik Sidang Doktor di Unhan, Sentul, Bogor, Minggu (5/6/2022). FOTO/MPI/RAKHMATULLOH
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku sejak awal tertarik dengan pemikiran geopolitik Proklamator RI Bung Karno . Hal inilah yang kemudian melatarinya untuk memaparkan tema tersebut pada sidang doktoral di Universitas Pertahanan (Unhan) yang akan dilaksanakan, Senin (6/6/2022).

Hasto menuturkan, awal mula dirinya mengangkat tema geopolitik Bung Karno dalam sidang doktoral ketika berdiskusi dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Tepatnya, saat Hasto mendampingi Megawati ke Slovenia pada 16 Mei 2012 silam.

Hasto mengatakan saat Slovenia masih tergabung dalam Yugoslavia, negara tersebut memiliki hubungan dekat dengan Bung Karno dalam merancang Gerakan Non Blok.



"Latar belakang saya mengikuti program S3 di Unhan ini bermula pada 16 Mei 2012. Saat itu, saya mendampingi Ibu Megawati Soekarnoputri di Slovenia, bekas negara Yugoslavia, untuk memperingati 50 tahun Gerakan Non Blok," kata Hasto di sela-sela geladi resik Sidang Doktor di Unhan, Sentul, Bogor, Minggu (5/6/2022).

Politikus asal Yogyakarta itu lalu berkisah tentang hotel yang menjadi sejarah pertemuan antara Bung Karno dan Presiden Yugoslavia Josep Broz Tito, ketika berlangsung Konferensi Gerakan Non Blok. Saat itu, kata Hasto, Megawati bercerita tentang benang merah pemikiran geopolitik Bung Karno. Menurutnya, sejak masih berusia 16 tahun, Bung Karno sudah memikirkan bagaimana Indonesia merdeka.

"Dari situlah Soekarno menggagas suatu pemikiran yang sangan genuine, sekaligus mengoreksi mengapa Eropa Barat cenderung melakukan ekspansi, melakukan penjajahan. Dan dari benang merah yang disampaikan Ibu Mega tersebut, saya tertarik atas gagasan geopolitik dan melihat bagaimana kepimpinan Indonesia bagi dunia itu luar biasa," kata Hasto.

Baca juga: Bicara Geopolitik di Unhan, Megawati: Indonesia Itu Zamrud Khatulistiwa

Ia menjelaskan jejak perjuangan Bung Karno juga terlihat di negara-negara Asia-Afrika, khususnya bangsa-bangsa Islam. Bung Karno turut berkontribusi memerdekakan sejumlah negara, seperti Maroko, Tunisia, Aljazair, dan Pakistan. "Itu semua mendapatkan kemerdekaannya karena campur tangan dari Indonesia," kata alumnus UGM itu.

Lebih lanjut, menurut Hasto, kepemimpinan Bung Karno itulah yang menjadi subjek penelitian untuk diangkat. Dia juga merasakan di Unhan, dirinya mendapatkan bekal ilmu yang luar biasa.

Di Unhan, Hasto melihat adanya pengembangan keilmuan, seperti fakultas-fakultas S1, yakni Kedokteran Militer, Farmasi Militer, MIPA Militer, dan Teknik Militer. "Sangat diperlukan agar kita betul-betul dapat memastikan kedaulatan negara Indonesia," katanya.

Di sisi lain, ia juga menilai pemahaman geopolitik Bung Karno sangat penting bagi Indonesia agar bisa menyelesaikan persoalan dunia, seperti perang Rusia-Ukraina saat ini.

"Pemikiran geopolitik Soekarno ini sangat relevan untuk menggelorakan kembali semangat kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Suatu kehormatan juga bagi saya, di sinilah pertahanan dalam perspektif yang luas, ternyata oleh para pendiri bangsa itu melibatkan seluruh komponen rakyat Indonesia di dalam Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta," kata Hasto.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More