Kemenkominfo Gelar Seminar Literasi Digital untuk Pesantren
Selasa, 19 Juli 2022 - 18:29 WIB
JAKARTA - Kemenkominfo , Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD), dan Kaukus Muda Indonesia menggelar kegiatan Seminar Literasi Digital Pesantren. Seminar ini guna meningkatkan kemampuan dan pengetahuan literasi digital untuk mahasantri/wati agar bijak dan bertanggungjawab menggunakan internet.
Kegiatan diawali di Auditorium kampus IDIA Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat, 15 Juli 2022, diikuti oleh 380 peserta secara daring dan 480 peserta secara luring. Kemudian seminar yang sama akan berlanjut pada 19 Juli, 21 Juli, dan 23 Juli 2022 di pesantren-pesantren yang ada di kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Rektor IDIA Al-Amien Prenduan Muhtadi Abdul Mun’im menyampaikan, kegiatan ini sangat penting dilakukan karena sebagai pengguna internet, kita perlu beradaptasi dengan digitalisasi.
Baca: Keren! Siswa Indonesia Berhasil Sabet Emas di Olimpiade Biologi Internasional
"Kita tahu bahwa evolusi 4.0 ini memang tidak bisa kita hindari. Kita sudah berada di tengah-tengah dunia global yang di antaranya adalah dunia digital. Dunia digital ini harus kita kuasai. Maka, ada dua pilihan di dalam dunia digital ini. Apakah kita bisa memengaruhi atau dipengaruhi,” katanya melalui siaran pers, Selasa (19/7/2022).
“Untuk itu, kita perlu tahu edukasi tentang kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan di antaranya ada keamanan digital. Kita bisa mengakses banyak pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan dan mempersiapkan diri untuk perubahan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Makin cepat beradaptasi, makin banyak peluang kesuksesannya,” lanjutnya.
Seminar Literasi Digital Pesantren juga dihadiri oleh Irwan Sujatmiko selaku Staff Dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kab.Sumenep, Rofiatur Rofiah, selaku influencer dan praktisi literasi digital, dan Andilala selaku praktisi literasi digital, sebagai narasumber yang membahas tentang etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Sesi pertama oleh Irwan Sujatmiko, Diskominfo Kab. Sumenep, memaparkan tentang bijak berinternet yaitu 5 hal penting untuk bijak dalam berinternet seperti jangan terlalu mudah percaya pada informasi yang diterima, menjaga etika dalam bermedia sosial, menyaring informasi yang akan dibagikan, hati-hati dalam memberikan informasi atau data pribadi di internet, dan menggunakan media sosial sebagai sarana dalam mengekspresikan karya.
“Jadi gunakan media sosial untuk menunjukan potensi kalian. Banyak perusahaan yang menyeleksi lewat jejak digital, bagaimana interaksi di media dan beretika atau tidaknya saat menggunakan media sosial dari hal tersebut sebaiknya kita harus selalu menjaga perilaku di media sosial,” tambahnya.
Kegiatan diawali di Auditorium kampus IDIA Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat, 15 Juli 2022, diikuti oleh 380 peserta secara daring dan 480 peserta secara luring. Kemudian seminar yang sama akan berlanjut pada 19 Juli, 21 Juli, dan 23 Juli 2022 di pesantren-pesantren yang ada di kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Rektor IDIA Al-Amien Prenduan Muhtadi Abdul Mun’im menyampaikan, kegiatan ini sangat penting dilakukan karena sebagai pengguna internet, kita perlu beradaptasi dengan digitalisasi.
Baca: Keren! Siswa Indonesia Berhasil Sabet Emas di Olimpiade Biologi Internasional
"Kita tahu bahwa evolusi 4.0 ini memang tidak bisa kita hindari. Kita sudah berada di tengah-tengah dunia global yang di antaranya adalah dunia digital. Dunia digital ini harus kita kuasai. Maka, ada dua pilihan di dalam dunia digital ini. Apakah kita bisa memengaruhi atau dipengaruhi,” katanya melalui siaran pers, Selasa (19/7/2022).
“Untuk itu, kita perlu tahu edukasi tentang kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan di antaranya ada keamanan digital. Kita bisa mengakses banyak pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan dan mempersiapkan diri untuk perubahan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Makin cepat beradaptasi, makin banyak peluang kesuksesannya,” lanjutnya.
Seminar Literasi Digital Pesantren juga dihadiri oleh Irwan Sujatmiko selaku Staff Dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kab.Sumenep, Rofiatur Rofiah, selaku influencer dan praktisi literasi digital, dan Andilala selaku praktisi literasi digital, sebagai narasumber yang membahas tentang etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Sesi pertama oleh Irwan Sujatmiko, Diskominfo Kab. Sumenep, memaparkan tentang bijak berinternet yaitu 5 hal penting untuk bijak dalam berinternet seperti jangan terlalu mudah percaya pada informasi yang diterima, menjaga etika dalam bermedia sosial, menyaring informasi yang akan dibagikan, hati-hati dalam memberikan informasi atau data pribadi di internet, dan menggunakan media sosial sebagai sarana dalam mengekspresikan karya.
“Jadi gunakan media sosial untuk menunjukan potensi kalian. Banyak perusahaan yang menyeleksi lewat jejak digital, bagaimana interaksi di media dan beretika atau tidaknya saat menggunakan media sosial dari hal tersebut sebaiknya kita harus selalu menjaga perilaku di media sosial,” tambahnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda