Mahasiswa Universitas Brawijaya Gagas Dome Pertanian Futuristik untuk IKN
Selasa, 09 Agustus 2022 - 11:41 WIB
JAKARTA - Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yaitu Christoforus Kalo Bello Puyanggana (FP 2019), Edwin Setiawan (FP 2019), Qonita (FP 2020), Farel Jonas Soplanit (FP 2020), dan Adrian Adam Indrabayu (FT 2019), merancang konsep gagasan futuristik terkait pembangunan dome pertanian sebagai salah satu upaya pengembangan sektor agrokompleks di Ibu Kota Nusantara (IKN). Mereka menamakan inovasinya dengan nama SMART-AGRODOME.
IKN yang terletak di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, merupakan daerah yang mayoritas terdiri dari lahan gambut. Hal ini menyebabkan beberapa jenis tanaman sulit untuk tumbuh mengakibatkan masyarakat di daerah Kalimantan Timur masih harus mengimpor sayur dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Baca juga: 15 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2022, UI Peringkat Satu
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu solusi berkelanjutan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di IKN melalui pembangunan dome futuristik yang dapat memanipulasi kondisi lingkungan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman Olerikultura. Selain itu, sistem pengendalian iklim mikro diatur untuk melibatkan peran manusia sesuai dengan konsep Society 5.0.
SMART-AGRODOME memiliki bangunan yang terdiri dari 5 lantai, yaitu lantai 1 merupakan ruang resepsionis, lantai 2 merupakan ruang Aquaponik, lantai 3 merupakan ruang Aeroponik, lantai 1 ruang bawah tanah 1 yang diisi oleh kandang sapi, serta lantai 2 ruang bawah tanah digunakan sebagai mikrokontroller dan gudang.
Konsep Green Energy Harvesting akan diterapkan dengan memanfaatkan energi terbarukan dari tenaga surya, angin, biogas, tekanan pejalan kaki, serta air hujan.
“Rancangan inovasi ini nantinya akan dibuat dalam bentuk output berupa video gagasan, poster, dan policy brief yang berfungsi untuk meyakinkan policy maker agar mengadopsi alternatif usulan SMART-AGRODOME ini,” kata Christoforus, ketua tim proyek gagasan, dikutip dari laman UB, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: UI Kembangkan Mata Kuliah Game di Pendidikan Vokasi
Policy brief yang dibuat untuk mendukung gagasan SMART-AGRODOME ini nantinya akan mengusung informasi terkait kebijakan hukum mengenai ketahanan pangan daerah Kalimantan Timur, yang dapat menjadi luaran pendukung proyek gagasan SMART-AGRODOME.
Pemerintah telah berupaya mengembangkan daerah IKN agar dapat menjadi smart city yang berkelanjutan melalui berbagai program pembangunan bertahap serta mengembangkan sektor pertaniannya. Namun, upaya tersebut memerlukan dukungan dari berbagai pihak swasta dan akademisi seperti mahasiswa untuk turut berinovasi membuat konsep yang mampu memajukan ibu kota negara baru tersebut.
Oleh karena itu, kolaborasi mahasiswa pertanian dengan mahasiswa teknik Universitas Brawijaya turut andil dalam upaya pengembangan IKN tersebut melalui perancangan detail konsep SMART-AGRODOME ini.
SMART-AGRODOME juga merupakan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Video Gagasan Konstruktif yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek.
Lihat Juga: Seleksi Mandiri Skor UTBK di UM Dibuka hingga 22 Juli, Ini 10 Prodi dengan Daya Tampung Terbanyak
IKN yang terletak di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, merupakan daerah yang mayoritas terdiri dari lahan gambut. Hal ini menyebabkan beberapa jenis tanaman sulit untuk tumbuh mengakibatkan masyarakat di daerah Kalimantan Timur masih harus mengimpor sayur dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Baca juga: 15 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2022, UI Peringkat Satu
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu solusi berkelanjutan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di IKN melalui pembangunan dome futuristik yang dapat memanipulasi kondisi lingkungan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman Olerikultura. Selain itu, sistem pengendalian iklim mikro diatur untuk melibatkan peran manusia sesuai dengan konsep Society 5.0.
SMART-AGRODOME memiliki bangunan yang terdiri dari 5 lantai, yaitu lantai 1 merupakan ruang resepsionis, lantai 2 merupakan ruang Aquaponik, lantai 3 merupakan ruang Aeroponik, lantai 1 ruang bawah tanah 1 yang diisi oleh kandang sapi, serta lantai 2 ruang bawah tanah digunakan sebagai mikrokontroller dan gudang.
Konsep Green Energy Harvesting akan diterapkan dengan memanfaatkan energi terbarukan dari tenaga surya, angin, biogas, tekanan pejalan kaki, serta air hujan.
“Rancangan inovasi ini nantinya akan dibuat dalam bentuk output berupa video gagasan, poster, dan policy brief yang berfungsi untuk meyakinkan policy maker agar mengadopsi alternatif usulan SMART-AGRODOME ini,” kata Christoforus, ketua tim proyek gagasan, dikutip dari laman UB, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: UI Kembangkan Mata Kuliah Game di Pendidikan Vokasi
Policy brief yang dibuat untuk mendukung gagasan SMART-AGRODOME ini nantinya akan mengusung informasi terkait kebijakan hukum mengenai ketahanan pangan daerah Kalimantan Timur, yang dapat menjadi luaran pendukung proyek gagasan SMART-AGRODOME.
Pemerintah telah berupaya mengembangkan daerah IKN agar dapat menjadi smart city yang berkelanjutan melalui berbagai program pembangunan bertahap serta mengembangkan sektor pertaniannya. Namun, upaya tersebut memerlukan dukungan dari berbagai pihak swasta dan akademisi seperti mahasiswa untuk turut berinovasi membuat konsep yang mampu memajukan ibu kota negara baru tersebut.
Oleh karena itu, kolaborasi mahasiswa pertanian dengan mahasiswa teknik Universitas Brawijaya turut andil dalam upaya pengembangan IKN tersebut melalui perancangan detail konsep SMART-AGRODOME ini.
SMART-AGRODOME juga merupakan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Video Gagasan Konstruktif yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek.
Lihat Juga: Seleksi Mandiri Skor UTBK di UM Dibuka hingga 22 Juli, Ini 10 Prodi dengan Daya Tampung Terbanyak
(nnz)
tulis komentar anda