Pita Hitam di Wisuda UMM: Bentuk Kemanusiaan dan Keprihatinan Korban Tragedi Kanjuruhan
Selasa, 04 Oktober 2022 - 21:03 WIB
JAKARTA - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 telah membawa duka yang amat dalam bagi masyarakat Indonesia. Tak terkecuali pada perhelatan wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ke-105 periode ke III tahun 2022, Selasa (4/10/2022).
Para wisudawan beserta orang tua mengenakan pita hitam sebagai tanda rasa duka atas kepergian para korban. Tak hanya itu, penggalangan dana juga diadakan dalam wisuda tersebut sebagai bentuk saling mengasihi dan rasa kemanusiaan. Wisuda itu juga diawali dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Rektor UMM .
Hadir dalam wisuda itu Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro. Ia memberikan selamat bagi wisudawan yang telah melaksanakan amanah dengan baik. Baginya, menjadi lulusan yang tetap eksis di masa mendatang diperlukan tiga hal. Pertama yakni bermula dari akhir dan berakhir di awal.
“Contohnya ketika saya membuat bus listrik. Saya tes terlebih dahulu, setelah itu baru menarik teori berdasarkan percobaan itu. Jika saya buat dari awal dulu, tentu tidak akan jadi apa-apa,” ungkapnya dalam keterangan pers, Selasa (4/10/2022).
Kedua, kalau sudah membuat, maka akan bisa memperbaiki. Ia mengaku beberapa kali menegur masyarakat yang suka membeli, tetapi tidak menghargai produk sendiri. Oleh karena itu, ia menghimbau untuk mencintai produk dalam negeri seperti yang telah dikatakan oleh presiden.
Tidak ada salahnya membeli produk lokal untuk kemajuan bangsa. “Ketiga, inovasi forever. Kalau tidak memiliki jiwa inovasi, maka akan terlambat dalam bergerak,” tegasnya.
Ia juga berharap UMM mampu melakukan riset-riset yang mengarah pada teknologi hidrogen yang ramah lingkungan. Menurutnya, teknologi hidrogen ini bisa menjadi kendaraan masa depan.
Para wisudawan beserta orang tua mengenakan pita hitam sebagai tanda rasa duka atas kepergian para korban. Tak hanya itu, penggalangan dana juga diadakan dalam wisuda tersebut sebagai bentuk saling mengasihi dan rasa kemanusiaan. Wisuda itu juga diawali dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Rektor UMM .
Hadir dalam wisuda itu Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro. Ia memberikan selamat bagi wisudawan yang telah melaksanakan amanah dengan baik. Baginya, menjadi lulusan yang tetap eksis di masa mendatang diperlukan tiga hal. Pertama yakni bermula dari akhir dan berakhir di awal.
“Contohnya ketika saya membuat bus listrik. Saya tes terlebih dahulu, setelah itu baru menarik teori berdasarkan percobaan itu. Jika saya buat dari awal dulu, tentu tidak akan jadi apa-apa,” ungkapnya dalam keterangan pers, Selasa (4/10/2022).
Kedua, kalau sudah membuat, maka akan bisa memperbaiki. Ia mengaku beberapa kali menegur masyarakat yang suka membeli, tetapi tidak menghargai produk sendiri. Oleh karena itu, ia menghimbau untuk mencintai produk dalam negeri seperti yang telah dikatakan oleh presiden.
Tidak ada salahnya membeli produk lokal untuk kemajuan bangsa. “Ketiga, inovasi forever. Kalau tidak memiliki jiwa inovasi, maka akan terlambat dalam bergerak,” tegasnya.
Ia juga berharap UMM mampu melakukan riset-riset yang mengarah pada teknologi hidrogen yang ramah lingkungan. Menurutnya, teknologi hidrogen ini bisa menjadi kendaraan masa depan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda