Mahasiswa UNY Buat Kopi Biji Pepaya, Herbal dan Bebas Kafein
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 10:46 WIB
JAKARTA - Salah satu komoditas potensial hasil perkebunan yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia adalah tanaman pepaya. Di tangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ), biji pepaya itu diolah menjadi kopi.
Pepaya memiliki warna daging buah jingga kemerahan, rasa yang manis, memiliki banyak air, dan memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Dari banyak hal tentang pepaya tersebut, mahasiswa KKN UNY di Dukuh Karang Duwet, Desa Mranggen, Jatinom, Klaten mengolah biji pepaya yang diracik menjadi kopi. Peraciknya adalah Frederico Yohanes Weruin.
Ketua KKN UNY Dukuh Karang Duwet Listia Nur Ramadhani mengatakan, sosialisasi pembuatan kopi biji pepaya ini karena potensi alam yang melimpah di desa Mranggen yaitu tanaman pepaya yang berjumlah banyak.
Baca juga: Mahasiswi Unpad Sabet 3 Medali Kejuaraan Catur Asia, Kenalan Yuk
“Konsumsi yang tinggi, yang sering dimanfaatkan yaitu daging buah pepayanya, sementara itu biji pepaya sering dibuang oleh masyarakat. Padahal dari biji pepaya tersebut memiliki khasiat yang bagus” katanya, dikutip dari laman UNY, Sabtu (29/10/2022).
Diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya manfaat dari biji pepaya, mengolahnya lalu menjadikan produk yang inovatif seperti kopi biji pepaya atau COPAS (COffee from PApaya Seed), selain itu dengan pengolahan biji pepaya menjadi COPAS dapat menunjang perekonomian masyarakat Mranggen dan diharapkan produk ini menjadi ikonik desa Mranggen.
Cara Membuat
Pepaya memiliki warna daging buah jingga kemerahan, rasa yang manis, memiliki banyak air, dan memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Dari banyak hal tentang pepaya tersebut, mahasiswa KKN UNY di Dukuh Karang Duwet, Desa Mranggen, Jatinom, Klaten mengolah biji pepaya yang diracik menjadi kopi. Peraciknya adalah Frederico Yohanes Weruin.
Ketua KKN UNY Dukuh Karang Duwet Listia Nur Ramadhani mengatakan, sosialisasi pembuatan kopi biji pepaya ini karena potensi alam yang melimpah di desa Mranggen yaitu tanaman pepaya yang berjumlah banyak.
Baca juga: Mahasiswi Unpad Sabet 3 Medali Kejuaraan Catur Asia, Kenalan Yuk
“Konsumsi yang tinggi, yang sering dimanfaatkan yaitu daging buah pepayanya, sementara itu biji pepaya sering dibuang oleh masyarakat. Padahal dari biji pepaya tersebut memiliki khasiat yang bagus” katanya, dikutip dari laman UNY, Sabtu (29/10/2022).
Diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya manfaat dari biji pepaya, mengolahnya lalu menjadikan produk yang inovatif seperti kopi biji pepaya atau COPAS (COffee from PApaya Seed), selain itu dengan pengolahan biji pepaya menjadi COPAS dapat menunjang perekonomian masyarakat Mranggen dan diharapkan produk ini menjadi ikonik desa Mranggen.
Cara Membuat
tulis komentar anda