Program SMK PK SPD Perkuat Kemitraan Industri dan Pendidikan Vokasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi kembali melaksanakan Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan ( SMK PK SPD) 2023. Tahun ini, jumlah industri pendaftar program sebanyak 2.559 industri, naik signifikan dari tahun sebelumnya.
Peningkatan jumlah pendaftar tersebut turut disertai dengan melonjaknya nilai ajuan investasi industri, yaitu mencapai Rp2,3 triliun. Sementara pada SMK PK SPD tahun 2022, industri yang terlibat adalah 349 industri dengan total investasi Rp439,25 miliar.
Sementara jumlah pendaftar industri beserta ajuan nilai investasi tersebut diperoleh selama proses pendaftaran yang ditutup 20 Januari 2023 lalu melalui aplikasi Takola.
Menanggapi tingginya antusiasme industri pada Program SMK PK SPD 2023, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengatakan bahwa peningkatan angka tersebut tidak terlepas dari kesuksesan penyelenggaraan SMK PK SPD sebelumnya. Industri mulai merasakan manfaat langsung program sehingga menyebabkan kepercayaan (trust) terhadap pendidikan vokasi meningkat.
Baca juga: Sekolah Mau Ikut Kurikulum Merdeka? Baca Petunjuk Pendaftarannya
“Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan merupakan upaya transformasi pendidikan vokasi untuk mendorong satuan pendidikan vokasi mampu menyelenggarakan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, melonjaknya jumlah industri pendaftar menjadi sinyal positif peningkatan trust industri, serta terjadinya kemitraan yang organik di tingkat satuan pendidikan vokasi,” katanya, dalam keterangan resmi, Selasa (7/2/2023).
Menurutnya, peningkatan trust industri juga tidak terlepas dari konsistensi kebijakan yang Pemerintah lakukan untuk memperkuat pendidikan vokasi.
Sejak Presiden Joko Widodo mencanangkan pendidikan vokasi sebagai program prioritas pembangunan SDM nasional, dalam beberapa tahun ke belakang pihaknya semakin gencar meningkatkan partisipasi industri melalui berbagai skema yang tidak hanya menguntungkan SMK, tetapi juga industri (mutual benefit).
Adanya investasi industri, baik secara in cash maupun in kind pada Program SMK PK SPD juga merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem kemitraan vokasi yang terukur dan berkelanjutan.
Program SMK Pusat Keunggulan SPD, imbuhnya, tidak berarti dimaknai membantu industri, tetapi mengandung pesan bahwa upaya mendidik dan memajukan bangsa harus dilakukan oleh semua pihak.
“Minat yang tinggi bermakna bahwa industri telah merasakan manfaat dari bermitra dengan satuan pendidikan vokasi. Benefit yang ditimbulkan tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri hingga akhirnya mampu berkontribusi sebagai penggerak ekonomi nasional,” ucapnya.
Peningkatan jumlah pendaftar tersebut turut disertai dengan melonjaknya nilai ajuan investasi industri, yaitu mencapai Rp2,3 triliun. Sementara pada SMK PK SPD tahun 2022, industri yang terlibat adalah 349 industri dengan total investasi Rp439,25 miliar.
Sementara jumlah pendaftar industri beserta ajuan nilai investasi tersebut diperoleh selama proses pendaftaran yang ditutup 20 Januari 2023 lalu melalui aplikasi Takola.
Menanggapi tingginya antusiasme industri pada Program SMK PK SPD 2023, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengatakan bahwa peningkatan angka tersebut tidak terlepas dari kesuksesan penyelenggaraan SMK PK SPD sebelumnya. Industri mulai merasakan manfaat langsung program sehingga menyebabkan kepercayaan (trust) terhadap pendidikan vokasi meningkat.
Baca juga: Sekolah Mau Ikut Kurikulum Merdeka? Baca Petunjuk Pendaftarannya
“Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan merupakan upaya transformasi pendidikan vokasi untuk mendorong satuan pendidikan vokasi mampu menyelenggarakan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, melonjaknya jumlah industri pendaftar menjadi sinyal positif peningkatan trust industri, serta terjadinya kemitraan yang organik di tingkat satuan pendidikan vokasi,” katanya, dalam keterangan resmi, Selasa (7/2/2023).
Menurutnya, peningkatan trust industri juga tidak terlepas dari konsistensi kebijakan yang Pemerintah lakukan untuk memperkuat pendidikan vokasi.
Sejak Presiden Joko Widodo mencanangkan pendidikan vokasi sebagai program prioritas pembangunan SDM nasional, dalam beberapa tahun ke belakang pihaknya semakin gencar meningkatkan partisipasi industri melalui berbagai skema yang tidak hanya menguntungkan SMK, tetapi juga industri (mutual benefit).
Adanya investasi industri, baik secara in cash maupun in kind pada Program SMK PK SPD juga merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem kemitraan vokasi yang terukur dan berkelanjutan.
Program SMK Pusat Keunggulan SPD, imbuhnya, tidak berarti dimaknai membantu industri, tetapi mengandung pesan bahwa upaya mendidik dan memajukan bangsa harus dilakukan oleh semua pihak.
“Minat yang tinggi bermakna bahwa industri telah merasakan manfaat dari bermitra dengan satuan pendidikan vokasi. Benefit yang ditimbulkan tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri hingga akhirnya mampu berkontribusi sebagai penggerak ekonomi nasional,” ucapnya.