Mau Kuliah S2 Manajemen Kebakaran Hutan di Prancis? Berikut Infonya
loading...
Jean-Michel Dumaz dari Kementerian Dalam Negeri Prancis saat memberikan materi di The 90th e-IPB Talk. Foto/Humas IPB University.
A
A
A
JAKARTA - Selain terkenal dengan khazanah budaya yang tinggi, Prancis juga populer menjadi destinasi pendidikan yang berkualitas. Prancis juga memiliki program magister studi Manajemen Kebakaran Hutan dengan sejumlah keunggulan.
Direktur Program Internasional IPB University, Prof Iskandar Zulkarnain menyampaikan, Prancis terkenal dengan sistem edukasi yang baik dan biaya kuliah yang terjangkau. Di samping itu, mahasiswa dapat menikmati kekayaan budaya dan reputasi akademik yang cemerlang.
Hal ini mengemuka pada International Collaboration Office (ICO) IPB University menggelar The 90th e-IPB Talk dengan tajuk “Response Opportunities for Internship in These Services in France”. Diskusi ini merupakan gelaran ICO IPB University dengan Kementerian Dalam Negeri dan Badan Darurat Prancis bagi program Magister Manajemen Kebakaran Hutan.
Baca juga: 12 Jurusan Kuliah Saintek di UGM yang Minim Peminat 2022 Serta Daya Tampung SNBP 2023
Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri Prancis Jean-Michel Dumaz pun mendorong mahasiswa pascasarjana IPB University yang hendak melanjutkan studi di Prancis. Bagi yang tidak bisa berbahasa Prancis, tenang saja sebab sejumlah kampus di pusat mode dunia itu juga memberikan materi perkuliahan Bahasa Inggris bagi mahasiswa internasional.
“Kami menyambut baik mahasiswa dari Indonesia agar dapat bekerja sama menanggapi berbagai isu strategis terkait kebakaran hutan,” jelasnya.
Sementara perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri Prancis Samantha Chareille menjelaskan, Ecole pratique des hautes etudes (Universite PSL) adalah lembaga studi lanjutan di Paris, Prancis yang memiliki program studi pengelolaan kebakaran hutan. Lembaga studi ini merupakan salah satu top university menurut ranking internasional.
Dia menjelaskan, jurusan pengelolaan kebakaran hutan ini dibuka hasil kerja sama Kementerian Prancis yang ditujukan bagi mahasiswa lokal, internasional dan profesional selama dua tahun. Mahasiswa dari IPB University akan mendapatkan gelar ganda dari PSL dan IPB University saat lulus nanti.
Baca juga: Keren! Siti Rohmah, Jurnalis Jadi Wisudawan Terbaik UIN Walisongo di Hari Pers Nasional
Prof Christelle Helly-Alleaume dari Universite PSL menambahkan, mahasiswa pascasarjana (master) dapat bergabung di tahun kedua. Prodi ini memiliki dua semester, termasuk studi kasus, penelitian, hingga magang. Berbagai lembaga di Prancis yang berfokus pada kebakaran hutan bisa menjadi pilihan tempat magang bagi mahasiswa.
“Pre-seleksi untuk tahun 2023-2024 sekitar bulan Februari hingga Maret. Setelah terseleksi, mahasiswa harus mendaftarkan diri untuk program master yang jatuh pada tanggal 22 Maret hingga 18 April 2023, karena jadwal ini internasional, sehingga harus hati-hati memilih tanggal,” lanjutnya.
Victoire Hazoume dari Institut Francais Indonesia menginfokan bila mahasiswa mendapatkan beasiswa hanya perlu membayar biaya kuliah 30 persen saja. Sisanya ditanggung oleh Pemerintah Prancis. Pemerintah Prancis memberikan dua jenis beasiswa yang menutupi biaya visa, asrama mahasiswa, dan beberapa biaya tambahan.
Selain bisa menikmati kebudayaannya yang tinggi, mahasiswa internasional akan diuntungkan dengan mudahnya akses ke kuliner serta transportasi yang terjangkau karena mahasiswa akan diberikan diskon maupun subsidi.
Direktur Program Internasional IPB University, Prof Iskandar Zulkarnain menyampaikan, Prancis terkenal dengan sistem edukasi yang baik dan biaya kuliah yang terjangkau. Di samping itu, mahasiswa dapat menikmati kekayaan budaya dan reputasi akademik yang cemerlang.
Hal ini mengemuka pada International Collaboration Office (ICO) IPB University menggelar The 90th e-IPB Talk dengan tajuk “Response Opportunities for Internship in These Services in France”. Diskusi ini merupakan gelaran ICO IPB University dengan Kementerian Dalam Negeri dan Badan Darurat Prancis bagi program Magister Manajemen Kebakaran Hutan.
Baca juga: 12 Jurusan Kuliah Saintek di UGM yang Minim Peminat 2022 Serta Daya Tampung SNBP 2023
Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri Prancis Jean-Michel Dumaz pun mendorong mahasiswa pascasarjana IPB University yang hendak melanjutkan studi di Prancis. Bagi yang tidak bisa berbahasa Prancis, tenang saja sebab sejumlah kampus di pusat mode dunia itu juga memberikan materi perkuliahan Bahasa Inggris bagi mahasiswa internasional.
“Kami menyambut baik mahasiswa dari Indonesia agar dapat bekerja sama menanggapi berbagai isu strategis terkait kebakaran hutan,” jelasnya.
Sementara perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri Prancis Samantha Chareille menjelaskan, Ecole pratique des hautes etudes (Universite PSL) adalah lembaga studi lanjutan di Paris, Prancis yang memiliki program studi pengelolaan kebakaran hutan. Lembaga studi ini merupakan salah satu top university menurut ranking internasional.
Dia menjelaskan, jurusan pengelolaan kebakaran hutan ini dibuka hasil kerja sama Kementerian Prancis yang ditujukan bagi mahasiswa lokal, internasional dan profesional selama dua tahun. Mahasiswa dari IPB University akan mendapatkan gelar ganda dari PSL dan IPB University saat lulus nanti.
Baca juga: Keren! Siti Rohmah, Jurnalis Jadi Wisudawan Terbaik UIN Walisongo di Hari Pers Nasional
Prof Christelle Helly-Alleaume dari Universite PSL menambahkan, mahasiswa pascasarjana (master) dapat bergabung di tahun kedua. Prodi ini memiliki dua semester, termasuk studi kasus, penelitian, hingga magang. Berbagai lembaga di Prancis yang berfokus pada kebakaran hutan bisa menjadi pilihan tempat magang bagi mahasiswa.
“Pre-seleksi untuk tahun 2023-2024 sekitar bulan Februari hingga Maret. Setelah terseleksi, mahasiswa harus mendaftarkan diri untuk program master yang jatuh pada tanggal 22 Maret hingga 18 April 2023, karena jadwal ini internasional, sehingga harus hati-hati memilih tanggal,” lanjutnya.
Victoire Hazoume dari Institut Francais Indonesia menginfokan bila mahasiswa mendapatkan beasiswa hanya perlu membayar biaya kuliah 30 persen saja. Sisanya ditanggung oleh Pemerintah Prancis. Pemerintah Prancis memberikan dua jenis beasiswa yang menutupi biaya visa, asrama mahasiswa, dan beberapa biaya tambahan.
Selain bisa menikmati kebudayaannya yang tinggi, mahasiswa internasional akan diuntungkan dengan mudahnya akses ke kuliner serta transportasi yang terjangkau karena mahasiswa akan diberikan diskon maupun subsidi.
(nnz)
Lihat Juga :
