Cerita Adler, Siswa dengan Kecerdasan Kinestetik yang Telah Koleksi 30 Medali Hoki Es
loading...
A
A
A
JAKARTA - Adler Jenar Bennerscheidt adalah siswa SMP Cikal Lebak Bulus yang telah meraih 30 medali dari kompetisi olahraga hoki es nasional dan internasional. Adler menekuni hoki es sejak usia 11 tahun.
Adler mengungkapkan, ia sudah lekat dengan olahraga sejak usia dini tepatnya usia 4 tahun untuk cabang olahraga sepak bola. Minat olahraganya tetap bertahan hingga hari ini dengan adanya proses transisi cabang olahraga, dari sepak bola menjadi hoki es.
“Aku mulai di cabang olahraga hoki es itu sebenarnya dari usia 11 tahun. Dari kecil itu aku lebih lekat dengan sepak bola saat usia 4 tahun. Tapi berjalannya waktu aku lebih tertarik main hoki es, tepatnya di saat usiaku 11 tahun, di kelas 5 atau 6 SD saat itu.” ucap Adler, melalui siaran pers, dikutip Jumat (17/2/2023).
Baca juga: HT dan Redaksi MNC Media Berdiskusi dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim
Adler tergabung dalam tim Garuda Muda Hoki Es Indonesia. Terakhir ia berlaga di ajang South East Asia Youth Cup 2022, Bangkok, Thailand yang diselenggarakan pada 13-17 Desember 2022.
Memiliki minat yang tinggi di cabang olahraga hoki es, Adler sejak usia 14 tahun telah resmi bergabung di Federasi Hoki Es Indonesia sebagai atlet dan turut serta tergabung dalam tim Garuda Muda cabang Hoki Es Indonesia.
“Cabang hoki es sudah ada lama sebetulnya di Indonesia, namun belum banyak orang aja yang tahu. Aku umur 11 tahun sudah tergabung di Hoki Es Indonesia dari rekomendasi teman mamaku,” ungkapnya.
“Awalnya aku coba-coba dulu akhirnya suka, dan main lagi. Aku resmi menjadi Atlet Hoki Es Indonesia pada usia 14 tahun. Rasa jadi atlet hoki Indonesia? Rasanya menyenangkan karena sudah terbiasa.” tutur atlet yang menyukai musik ini.
Baca juga: 8 Rumus Bangun Ruang Lengkap, dari Kubus hingga Bola
Tergabung menjadi tim Garuda Muda Indonesia untuk cabang olahraga hoki es, Adler telah banyak turut serta di tim garuda muda membawa nama Indonesia di berbagai kompetisi hoki es nasional dan juga dunia.
“Menjadi atlet hoki es itu buat aku lebih bahagia. Sejauh ini aku sudah ikut beberapa kompetisi, misalnya kompetisi hoki es di Thailand 2 kali, kompetisi hoki es di Singapore 3 kali, lalu di Tiongkok sekali. Jujur, cukup berat rasanya bawa nama Indonesia (untuk ajang internasional) dibandingkan bawa nama tim saja,” ungkapnya.
Sebagai atlet Hoki Es Indonesia yang berprestasi dan tergabung dalam tim Garuda Muda Indonesia, Adler sudah berhasil mengoleksi 30 Medali.
“[Kalau bicara medali raihan] Sudah banyak sepertinya, jujur, aku ngga terlalu inget. Ada yang dari sepak bola dan hoki. Kalau diingat itu, hoki es total aku sudah meraih 30 medali totalnya ya,” tuturnya yang menyukai program Physical Health Education (PHE) di Sekolah Cikal dengan penuh syukur.
Mengingat cabang hoki es di Indonesia masih belum familiar, dia berharap ke depannya Indonesia akan membuka peluang dan lebih banyak ajakan bagi seluruh pelajar untuk berkembang dan mewakili Indonesia di cabang olahraga hoki es.
Homeroom Pendidikan Inklusi Cikal yang mendampingi Adler sejak masuk di Sekolah Cikal Lebak Bulus, Rr Anjarsari, mengungkapkan, Adler merupakan anak dengan kecerdasan kinestetik,
“Adler memiliki kemampuan kinestetik yang dominan, jadi memang arah pengembangan dirinya sudah difokuskan ke olahraga. Bagi kami sebagai pendidiknya, olahraga itu adalah jalan yang pas buat Adler berkembang, serius di sana dan berprestasi di sana.”cerita Anjar.
Anjarsari mengungkapkan, dengan memahami Adler memiliki minat yang tinggi di cabang olahraga sejak ia masuk di Cikal. Anjar sapaan hangatnya menyampaikan bahwa Sekolah Cikal selalu memberikan dukungan dan perizinan kepada Adler dan juga Federasi Hoki Es Indonesia yang mengajukan perizinan resmi setiap kali akan menghadapi kompetisi Hoki Es Internasional.
Dalam mendukung bakat atlet anak asuhnya itu, pihak sekolah pun berupaya untuk meningkatkan dan mengoptimalkan learning behaviournya melalui modifikasi kurikulum.
“Kami berupaya untuk melakukan penyesuaian moda belajar bagi Adler yang disesuaikan dengan waktu latihan Adler," terangnya.
Bagi Adler, sebagai Pendidik, Miss Anjar dan Sekolah Cikal juga selalu memberikan izin dan bahkan memberikan dukungan penyesuaian moda belajar baginya untuk tetap efektif mendukung pengembangan akademiknya di sekolah.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
Adler mengungkapkan, ia sudah lekat dengan olahraga sejak usia dini tepatnya usia 4 tahun untuk cabang olahraga sepak bola. Minat olahraganya tetap bertahan hingga hari ini dengan adanya proses transisi cabang olahraga, dari sepak bola menjadi hoki es.
“Aku mulai di cabang olahraga hoki es itu sebenarnya dari usia 11 tahun. Dari kecil itu aku lebih lekat dengan sepak bola saat usia 4 tahun. Tapi berjalannya waktu aku lebih tertarik main hoki es, tepatnya di saat usiaku 11 tahun, di kelas 5 atau 6 SD saat itu.” ucap Adler, melalui siaran pers, dikutip Jumat (17/2/2023).
Baca juga: HT dan Redaksi MNC Media Berdiskusi dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim
Adler tergabung dalam tim Garuda Muda Hoki Es Indonesia. Terakhir ia berlaga di ajang South East Asia Youth Cup 2022, Bangkok, Thailand yang diselenggarakan pada 13-17 Desember 2022.
Memiliki minat yang tinggi di cabang olahraga hoki es, Adler sejak usia 14 tahun telah resmi bergabung di Federasi Hoki Es Indonesia sebagai atlet dan turut serta tergabung dalam tim Garuda Muda cabang Hoki Es Indonesia.
“Cabang hoki es sudah ada lama sebetulnya di Indonesia, namun belum banyak orang aja yang tahu. Aku umur 11 tahun sudah tergabung di Hoki Es Indonesia dari rekomendasi teman mamaku,” ungkapnya.
“Awalnya aku coba-coba dulu akhirnya suka, dan main lagi. Aku resmi menjadi Atlet Hoki Es Indonesia pada usia 14 tahun. Rasa jadi atlet hoki Indonesia? Rasanya menyenangkan karena sudah terbiasa.” tutur atlet yang menyukai musik ini.
Baca juga: 8 Rumus Bangun Ruang Lengkap, dari Kubus hingga Bola
Tergabung menjadi tim Garuda Muda Indonesia untuk cabang olahraga hoki es, Adler telah banyak turut serta di tim garuda muda membawa nama Indonesia di berbagai kompetisi hoki es nasional dan juga dunia.
“Menjadi atlet hoki es itu buat aku lebih bahagia. Sejauh ini aku sudah ikut beberapa kompetisi, misalnya kompetisi hoki es di Thailand 2 kali, kompetisi hoki es di Singapore 3 kali, lalu di Tiongkok sekali. Jujur, cukup berat rasanya bawa nama Indonesia (untuk ajang internasional) dibandingkan bawa nama tim saja,” ungkapnya.
Sebagai atlet Hoki Es Indonesia yang berprestasi dan tergabung dalam tim Garuda Muda Indonesia, Adler sudah berhasil mengoleksi 30 Medali.
“[Kalau bicara medali raihan] Sudah banyak sepertinya, jujur, aku ngga terlalu inget. Ada yang dari sepak bola dan hoki. Kalau diingat itu, hoki es total aku sudah meraih 30 medali totalnya ya,” tuturnya yang menyukai program Physical Health Education (PHE) di Sekolah Cikal dengan penuh syukur.
Mengingat cabang hoki es di Indonesia masih belum familiar, dia berharap ke depannya Indonesia akan membuka peluang dan lebih banyak ajakan bagi seluruh pelajar untuk berkembang dan mewakili Indonesia di cabang olahraga hoki es.
Homeroom Pendidikan Inklusi Cikal yang mendampingi Adler sejak masuk di Sekolah Cikal Lebak Bulus, Rr Anjarsari, mengungkapkan, Adler merupakan anak dengan kecerdasan kinestetik,
“Adler memiliki kemampuan kinestetik yang dominan, jadi memang arah pengembangan dirinya sudah difokuskan ke olahraga. Bagi kami sebagai pendidiknya, olahraga itu adalah jalan yang pas buat Adler berkembang, serius di sana dan berprestasi di sana.”cerita Anjar.
Anjarsari mengungkapkan, dengan memahami Adler memiliki minat yang tinggi di cabang olahraga sejak ia masuk di Cikal. Anjar sapaan hangatnya menyampaikan bahwa Sekolah Cikal selalu memberikan dukungan dan perizinan kepada Adler dan juga Federasi Hoki Es Indonesia yang mengajukan perizinan resmi setiap kali akan menghadapi kompetisi Hoki Es Internasional.
Dalam mendukung bakat atlet anak asuhnya itu, pihak sekolah pun berupaya untuk meningkatkan dan mengoptimalkan learning behaviournya melalui modifikasi kurikulum.
“Kami berupaya untuk melakukan penyesuaian moda belajar bagi Adler yang disesuaikan dengan waktu latihan Adler," terangnya.
Bagi Adler, sebagai Pendidik, Miss Anjar dan Sekolah Cikal juga selalu memberikan izin dan bahkan memberikan dukungan penyesuaian moda belajar baginya untuk tetap efektif mendukung pengembangan akademiknya di sekolah.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
(nnz)