UGM Sediakan Kuota 9.302 Mahasiswa Baru di SNBP, SNBT, dan Mandiri 2023

Rabu, 22 Februari 2023 - 14:42 WIB
loading...
UGM Sediakan Kuota 9.302...
UGM menyediakan kuota sebanyak 9.302 untuk mahasiswa baru di SNBP, SNBT, dan jalur mandiri 2023. Foto/Laman UGM.
A A A
JAKARTA - Universitas Gadjah Mada ( UGM ) menyediakan kuota sebanyak 9.302 untuk mahasiswa pada penerimaan mahasiswa baru 2023. Kuota itu tersedia di jalur nasional dan mandiri.

Dua jalur nasional yang dibuka adalah Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang dikomandani oleh Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) Kemendikbudristek.

Sedangkan untuk seleksi mandiri di UGM terbagi atas tiga kategori yaitu, jalur Pemilihan Bibit Unggul Berprestasi (PBUP), jalur Ujian Mandiri (UM) atau tes berbasis komputer, dan program International Undergraduate Program (IUP).

Baca juga: Apakah Bisa Kuliah S2-S3 di Universitas Pertahanan? Cek Infonya

Hampir seluruh fakultas UGM menawarkan program IUP yang akan proses seleksinya terbagi atas 3 gelombang. Rencananya, gelombang pertama dan ketiga akan dilaksanakan secara luring, sedangkan gelombang kedua dilakukan melalui daring.

“Berdasarkan peraturan menteri terkait komposisi penerimaan mahasiswa sendiri, untuk SNBP dan SNBT itu 30%, kemudian UM tadi ada 40%. UGM merencanakan kuota totalnya sekitar 9.302 mahasiswa. Informasi terkait kuota ini bisa dilihat di website um.ugm.ac.id,” ungkap Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM. Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, dikutip dari laman UGM, Rabu (22/2/2023).

Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB Prof. Budi P. Widyobroto menjelaskan perbedaan mendetail dari sistem sebelumnya, khususnya terletak pada badan pelaksana dan kategori peserta. Katanya, mulai 2023 ini, proses seleksi tidak lagi dilaksanakan oleh LTMPT, melainkan di BPPP.

Baca juga: 10 Jurusan Saintek dan Soshum Terketat di UNS, Panduan SNBP 2023

Selain itu, tahun ini baik jalur SNBP ataupun SNBT lulusan SMA dan sederajat yang masuk ke perguruan tinggi itu diizinkan untuk memilih program studi di PTN walaupun dia dari jurusan apapun di PTN-nya. Perbedaan sistem ini memungkinkan siswa untuk mendaftar program studi yang tidak linear dengan jurusan sebelumnya.

Tidak hanya itu, jalur seleksi melalui tes juga tidak lagi terbagi menjadi klaster saintek dan soshum, melainkan terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS), literasi bahasa Indonesia dan Inggris, serta penalaran matematik.

“Harusnya kan memang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi itu in-line. Saat ini sekolah dan perguruan tinggi sudah melaksanakan program kampus merdeka, namun dalam proses seleksinya ini yang belum,” ucapnya.

“Maka, asumsinya di kementrian berdasarkan kajian, adalah seseorang yang memiliki nilai TPS yang baik, kemampuan literasi dan penalaran matematika yang baik, itu sudah cukup untuk mendaftar seluruh prodi di perguruan tinggi,” tandasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2052 seconds (0.1#10.140)