Kisah Inspiratif, Farani Raih 2 Gelar Sarjana Hukum Unair dan Belanda

Minggu, 12 Maret 2023 - 07:30 WIB
loading...
Kisah Inspiratif, Farani Raih 2 Gelar Sarjana Hukum Unair dan Belanda
Farani Nazwa Chairunisa Irsan bersama kedua orang tua. Foto/Laman Unair.
A A A
JAKARTA - Farani Nazwa Chairunisa Irsan menjadi wisudawan double degree pertama Fakultas Hukum Unair dan Maastricht University, Belanda. Farani pun berhasil mendapat dua gelar pada Wisuda Unair Periode 231 Maret 2023 ini.

Farani, wisudawan asal Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) itu berhasil meraih gelar Sarjana Hukum dan Legum Baccalaureus (LLB) setelah berjuang keras kuliah pada program International Undergraduate Program (IUP) Unair.

Tercatat sebagai Lulusan Pertama FH Unair- Maastricht University


Kelulusan Farani atau yang kerap disapa Fara ini menjadikan mahasiswa kelahiran tahun 2000 itu sebagai lulusan pertama program double-degree kolaborasi FH Unair dan Faculty of Law Maastricht University, Belanda.

Baca juga: Ini 4 Tips Sukses Lulus Seleksi Masuk Sekolah Kedinasan IPDN

Fara menjelaskan, diaberangkat ke Limburg, Belanda pada Agustus 2020 lalu, di tengah pandemi Covid-19. Masa perkuliahan di Maastricht University ia lalui hingga November 2021.

Dengan sistem pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dia mengambil mata kuliah yang membahas European Law, khususnya pada Comparative Law di yurisdiksi United Kingdom, Belanda, Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat.

Pengalaman Berkesan


Dia menceritakan salah satu pengalaman berkesannya kuliah di Belanda. Yakni saat menjalani pekan ujian di triwulan pertama di kampus Belanda yang menduduki peringkat 145 dunia versi THE WUR 2023 ini.

Baca juga: Politeknik Statistika STIS Segera Buka Pendaftaran, Lulus Jadi CPNS

“Jadi pernah dua minggu sebelum ujian, saya dan teman asing saya melakukan rutinitas berupa bengong, nangis, dan belajar bareng hingga tengah malam,” ucapnya, dikutip dari laman Unair, Minggu (12/3/2023).

Meskipun demikian, kondisi itu justru menjadi suatu pengalaman yang membuatnya semakin kuat untuk beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda tersebut.

Rela Lulus Terlambat


Menjadi lulusan pertama dari kolaborasi ini, membuat wisudawan angkatan tahun 2018 itu harus menanggung konsekuensi untuk lulus satu semester lebih lama dibanding yang seharusnya.

Namun, dia menganggap hal tersebut imbang dengan hal-hal yang telah didapatkannya semasa perkuliahan.

“Aku ga bakal sugarcoat kalau program ini bakal gampang atau gimana, karena memang susah. Cuman kalau memang ingin gelar double-degree, memang pengorbanannya harus besar, dan ini sangat worth it,” tandasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6688 seconds (0.1#10.140)