Penerimaan Mahasiswa Baru, UGM Buka Program PBU Khusus Daerah 3T
loading...
A
A
A
JAKARTA - UGM berkomitmen terus meningkatkan inklusivitas dengan membuka akses pendidikan seluas-luasnya dan menjangkau seluruh masyarakat, termasuk di daerah 3T. UGM pun membuka penerimaan mahasiswa baru program Penelusuran Bibit Unggul (PBU) khusus masyarakat di wilayah 3T.
“Selama ini UGM sudah menjalankan penerimaan mahasiswa baru lewat PBU berbasis geografis dari daerah afirmasi 3T, tetapi saat ini kita intensifkan lagi,” kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. dr. Ova Emilia, dikutip dari laman UGM, Rabu (5/4/2023).
Rektor menjelaskan program ini sejalan dengan Permendikbudristek No 48/2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana PTN yang mewajibkan PTN menerima minimal 20 % dari kuota mahasiswa baru diisi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi dan dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Universitas Sam Ratulangi Paling Diminati di 2022, Panduan SNBT 2023
“Ada defisiensi calon mahasiswa dari wilayah 3T. Karenanya UGM ingin memperkuat kandidat potensial dari wilayah tersebut agar berani mendaftarkan diri dan nantinya setelah lulus diharapkan pulang ke kampung halaman dan bisa membangun daerah asalnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Ova mengungkapkan UGM ingin memeratakan pembangunan SDM dengan memberikan kesempatan bagi calon-calon mahasiswa unggul dari wilayah 3T untuk menempuh pendidikan di UGM.
Upaya ini sangat diperlukan melihat dari data tiga tahun terakhir yang menunjukkan pendaftar calon mahaisswa baru baik prodi sarjana maupun sarjana terapan melalui seluruh jalur penerimaan mayoritas yang berasal dari Pulau Jawa yaitu sebesar 75%.
Sementara dari Pulau Sumatera 13%, Sulawesi dan Maluku 4,8%, Kalimantan 3,5%, Bali dan Nusa Tenggara 2,7% dan sisanya dari daerah lain Indonesia.
“Program ini membutuhkan dukungan dan keterlibatan alumni (KAGAMA) dan pemerintah daerah setempat karena merekalah yang mengetahui potensi serta arah pengembangan SDM-nya,”tuturnya.
Baca juga: 20 Prodi Unnes Paling Diminati 2022 dan Daya Tampungnya di SNBT 2023
“Selama ini UGM sudah menjalankan penerimaan mahasiswa baru lewat PBU berbasis geografis dari daerah afirmasi 3T, tetapi saat ini kita intensifkan lagi,” kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. dr. Ova Emilia, dikutip dari laman UGM, Rabu (5/4/2023).
Rektor menjelaskan program ini sejalan dengan Permendikbudristek No 48/2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana PTN yang mewajibkan PTN menerima minimal 20 % dari kuota mahasiswa baru diisi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi dan dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Universitas Sam Ratulangi Paling Diminati di 2022, Panduan SNBT 2023
“Ada defisiensi calon mahasiswa dari wilayah 3T. Karenanya UGM ingin memperkuat kandidat potensial dari wilayah tersebut agar berani mendaftarkan diri dan nantinya setelah lulus diharapkan pulang ke kampung halaman dan bisa membangun daerah asalnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Ova mengungkapkan UGM ingin memeratakan pembangunan SDM dengan memberikan kesempatan bagi calon-calon mahasiswa unggul dari wilayah 3T untuk menempuh pendidikan di UGM.
Upaya ini sangat diperlukan melihat dari data tiga tahun terakhir yang menunjukkan pendaftar calon mahaisswa baru baik prodi sarjana maupun sarjana terapan melalui seluruh jalur penerimaan mayoritas yang berasal dari Pulau Jawa yaitu sebesar 75%.
Sementara dari Pulau Sumatera 13%, Sulawesi dan Maluku 4,8%, Kalimantan 3,5%, Bali dan Nusa Tenggara 2,7% dan sisanya dari daerah lain Indonesia.
“Program ini membutuhkan dukungan dan keterlibatan alumni (KAGAMA) dan pemerintah daerah setempat karena merekalah yang mengetahui potensi serta arah pengembangan SDM-nya,”tuturnya.
Baca juga: 20 Prodi Unnes Paling Diminati 2022 dan Daya Tampungnya di SNBT 2023