Magister Teknik Industri UMB dan Universitas India Kolaborasi Penerapan Budaya Efisiensi Energi

Rabu, 12 April 2023 - 00:53 WIB
loading...
Magister Teknik Industri UMB dan Universitas India Kolaborasi Penerapan Budaya Efisiensi Energi
MTI UMB dan Vellore Institute of Technology, India menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di PT Sukses Mitra Prima, Bekasi, Indonesia. Foto/Dok/MTI UMB
A A A
JAKARTA - Magister Teknik Industri Universitas Mercu Buana ( UMB ) dan Vellore Institute of Technology, India, menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di PT Sukses Mitra Prima, Bekasi, Indonesia.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh sejumlah Dosen Magister Teknik Industri, di antaranya Dr. Sawarni Hasibuan, Dr Humiras Hardi Purba, Dr Jacky chin serta Prof Jayakrishna Kandasamy dari India.



Selain itu, kegiatan ini dihadiri juga oleh Dr Erna Setiany M.Si, selaku Ketua LPPM Universitas Mercu Buana dan Warsito selaku pimpinan PT. Sukses Mitra Prima, Bekasi, Indonesia.

Jacky Chin ST., MT., PhD mengatakan, penerapan budaya dalam energi efisiensi di Indonesia menjadi pokok pembahasan dalam kegiatan yang digelar Dosen Magister Teknik Industri UMB dan kampus dari India tersebut.

"Adanya keterlibatan Dosen MTI UMB memiliki dampak positif bagi UMKM terhadap energi yang diberikan kepada sektor ekonomi," kata Jacky Chin dalam keterangan pers, Selasa (11/4/2023).



Menurutnya, berdasarkan data Dewan Energi Nasional 2022, Sektor industri merupakan konsumen terbesar kedua setelah trasnportasi, dan memiliki andil dalam konsumsi energi final sekitar 33,5%.

Namun, lanjutnya, penggunaan energi di sektor industri menurun 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan aktivitas industri belum pulih sepenuhnya pascacovid-19.

Jacky Chin menilai, kontribusi UMKM bagi ekonomi bangsa Indonesia sangat besar, hal ini dapat dilihat dari kontribusi terhadap PDB mencapai 60,5%, sehingga sangat berperan terhadap Pembangunan berkelanjutan industri nasional.

Melalui pelatihan penerapan budaya hemat energi di industri UMKM, secara langsung memberikan dampak untuk penerapan manajemen penghematan energi nyata UMKM manufaktur kemasan.

Dia mengakui, industri kecil dan menengah berperan besar dalam menopang perekonomian Indonesia, termasuk pada masa resesi ekonomi global.

Sistem pengelolaan UKM yang umumnya dilakukan secara mandiri menyebabkan sebagian besar mengalami kendala dalam mengembangkan usahanya.

"Standar kerja dan standar mutu belum sepenuhnya dilaksanakan sehingga banyak UMKM yang sulit bersaing dan akhirnya tidak bisa berkembang," terangnya.

Oleh sebab itu, Sektor UKM membutuhkan dukungan dari kalangan akademisi dan profesional, agar dapat mengevaluasi dan memperbaiki sistem dan efisiensi operasional.

Akhir-akhir ini, efisiensi energi menjadi isu penting yang mulai disikapi tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh industri.

Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah energi yang digunakan (listrik, gas, air, batu bara, dll). Hemat energi berarti tidak menggunakan energi untuk sesuatu yang tidak memiliki nilai tambah.

Penghematan energi dapat dicapai dengan menggunakan energi secara efisien di mana produktivitas dengan hasil minimal yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit dari sebelumnya (rasio).

Selain itu, melakukan efisiensi biaya operasional dengan meminimalkan pengeluaran yang tidak perlu, diversifikasi vendor, dan dengan menerapkan teknologi baru yang lebih efisien.

Penghematan energi dan biaya di industri dapat menyebabkan penurunan biaya operasional, Keberlanjutan Bisnis dan peningkatan kesejahteraan karyawan, serta peningkatan nilai lingkungan.

Dengan demikian, pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan menghemat energi, dikutip dari pemaparan Jacky Chin, yang juga memiliki sertifikat Manajer Energi internasional dari association of energy engineers USA.

Untuk menjaga Pembangunan berkelanjutan selain peningkatan kualitas diperlukan juga pengendalian biaya, di mana biaya energi adalah salah satu komponen utama dalam manufaktur. Maka itu dibutuhkan manajemen energi untuk meningkatkan efisiensi biaya dengan menerapkan penghematan biaya energi.

"Mulai dari melakukan audit energi untuk mencari sumber pemborosan energi, sampai dengan melaksanakan rencana perbaikan dari hasil rekomendasi, termasuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan yang juga berdampak ke lingkungan," pungkasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2689 seconds (0.1#10.140)