Perbedaan Pengetahuan Kuantitatif dan Penalaran Matematika untuk UTBK SNBT 2023

Kamis, 27 April 2023 - 04:30 WIB
loading...
Perbedaan Pengetahuan Kuantitatif dan Penalaran Matematika untuk UTBK SNBT 2023
Perbedaan pengetahuan kuantitatif dan penalaran matematika untuk UTBK SNBT 2023. Foto/Dok/Zenius.
A A A
JAKARTA - Perbedaan pengetahuan kuantitatif dan penalaran matematika sebagai materi UTBK 2023 perlu di ketahui peserta ujian. Mengingat persaingan untuk lolos di tes yang satu ini sangat ketat.

Sebagaimana diketahui, Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( SNBT ) 2023 mengalami perubahan yaiti dihapusnya Tes Potensi Akademik.

Maka tahun ini, pejuang kuliah yang akan bersaing lewat UTBK SNBT akan menjalani ujian dengan materi Tes Potensi Skolastik (TPS), tes literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika.

Dikutip dari laman SNPMB BPPP, tes Potensi Skolastik (TPS) adalah tes yang didesain untuk menguji kemampuan berfikir siswa sekolah calon mahasiswa baru.

Yaitu kemampuan untuk memahami dan bernalar yang diperlukan untuk seseorang dapat berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi.

Baca juga: Mau Kuliah di IPB lewat Seleksi Mandiri 2023? Berikut Infonya

Kemampuan ini berkembang melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman di sekolah maupun di luar sekolah.

TPS terdiri dari empat komponen, ialah Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pengetahuan Kuantitatif.

Lalu apa sebenernya pengetahuan kuantitatif dan penalaran matematika itu? Berikut ini penjelasannya.

Pengetahuan Kuantitatif


Pengetahuan kuantitatif adalah kedalaman dan luasnya pengetahuan yang terkait dengan matematika, yang merupakan pengetahuan yang diperoleh dari proses pembelajaran dan mewakili kemampuan menggunakan informasi kuantitatif dan memanipulasi simbol-simbol angka.

Kemampuan ini mencakup pengetahuan mengenai ukuran perhitungan matematika, pemecahan masalah matematika, dan pengetahuan umum matematika.

Perbedaanya dengan penalaran kuantitatif adalah, jika pengetahuan kuantitatif merupakan sekumpulan pengetahuan matematika yang diperoleh seseorang, termasuk kemampuan untuk melakukan perhitungan matematika.

Maka penalaran kuantitatif merupakan kemampuan untuk menalar secara induktif dan deduktif dalam memecahkan masalah-masalah yang berupa angka-angka.

Pada UTBK nanti, akan ada 15 soal pengetahuan kuantitatif yang harus dipecahkan peserta ujian dengan durasi waktu pengerjaan selama 20 menit.

Penalaran Matematika


Pada UTBK untuk lolos SNBT nanti, seluruh peserta ujian akan menghadapi 20 soal penalaran matematika yang harus diselesaikan dalam waktu 30 menit.

Berdasarkan dokumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kemendikbudristek tahun 2022 mengenai numerasi, penalaran matematika adalah kemampuan individu untuk melakukan penalaran secara matematis yang ditunjukkan dengan kemampuan dalam merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan permasalahan atau informasi yang melibatkan aspek kuantitatif.

Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Medan Versi EduRank 2023

Proses yang melibatkan literasi matematika memiliki beberapa elemen pendukung seperti prosedur, fakta, dan alat yang dipakai untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena hidup sehari-hari.

Individu yang memiliki penalaran matematika cenderung akan mampu membuat keputusan yang tepat berdasarkan didasarkan pada penalaran yang sistematis, analitis dan logis.

Penekanan penalaran matematika yang dipakai dalam AKM sejalan dengan framework dari survei PISA yang sangat menekankan kebutuhan pengembangan kapasitas individu untuk menggunakan matematika dalam konteks. Namun demikian, aspek keluasan pengalaman juga menjadi perhatian.

Ada dua hal yang ditekankan dalam penalaran matematika, yaitu:

- Penggunaan konsep matematika dalam mengatasi masalah dalam sebuah konteks
- Penggunaan pengalaman di dalam kelas untuk mengatasi masalah

Penekanan kemampuan penalaran matematika juga dikaitkan dengan proses kognitif yang terlibat dalam penyelesaian masalah yang dilakukan. Tiga proses kognitif yang dilibatkan tersebut adalah sebagai berikut:

-Memformulasikan (formulate)
- Menggunakan/Menerapkan (employ)
- Menginterpretasikan (interpret)

Ketiga proses kognitif ini semuanya terkait dengan konteks yang membatasi permasalahan yang ditelaah. Sejak dari proses awal, konteks diharapkan menjadi elemen yang selalu menyertai proses kognitif tersebut. Mulai dari memformulasikan permasalahan, formulasi masalah harus memperhatikan konteks masalah.

Misalnya, individu harus mampu memahami perbedaan dalam memformulasikan tren perubahan harga barang yang berbeda dengan tren perubahan tinggi tanaman.

Demikian juga pada proses penerapan prinsip-prinsip matematika, individu harus mengenali kapan sebuah prinsip matematika dapat diterapkan pada sebuah masalah dan kapan prinsip tersebut tidak dapat diterapkan sehingga harus menggunakan prinsip lainnya.

- Penentuan Domain Penalaran Matematika
- Pengukuran Penalaran Matematika
- Konten Pengukuran Penalaran Matematika.

Demikian tadi perbedaan pengetahuan kuantitatif dan penalaran matematika pada UTBK SNBT 2023. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)