Profesor ITS Rancang Sistem Stereotaktik untuk Dukung Operasi Saraf Otak

Selasa, 02 Mei 2023 - 08:55 WIB
loading...
Profesor ITS Rancang Sistem Stereotaktik untuk Dukung Operasi Saraf Otak
Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD, Guru Besar Departemen Teknik Informatika ITS sebagai salah satu peneliti yang mengembangkan inovasi sistem stereotaktik. Foto/Humas ITS.
A A A
JAKARTA - Teknologi di bidang kesehatan makin dibutuhkan untuk membantu tindakan operasi. Guru Besar ITS Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno pun merancang sistem stereotaktik untuk mendukung operasi bedah otak .

Riyanarto Sarno merupakan Profesor Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan, dia mengembangkan inovasi alat kesehatan sistem stereotaktik. Alat ini terbagi dua bagian yaitu perangkat keras bernama BrainRY dan perangkat lunak bertajuk BrainNAV.

Riyan menjelaskan, stereotaktik yang didesain bersama Dr dr Achmad Fahmi SpBS(K)SubspNF FINPS bertujuan untuk menciptakan alat yang lebih baik dari yang ada di pasaran.

“Fahmi (Dr dr Achmad Fahmi SpBS(K)SubspNF FINPS, red) memberikan masukkan seputar desain, kebutuhan alat, dan pengembangan berdasarkan pengalamannya sebagai pengguna,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (2/5/2023).

Riyan menerangkan, serupa dengan penggunaan stereotaktik neurosurgery umumnya, cara kerja BrainRY adalah dengan memasang bagian localizer pada tengkorak kepala pasien saat melakukan Computed Tomography (CT) Scan.

Baca juga: UI Raih Pendanaan dari DAAD German Academic Exchange Service untuk SDGs

Hasil citra CT Scan akan digabungkan dengan citra otak pasien dari hasil pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Magnetic Resonance Angiography (MRA).

Kemudian, co-register atau proses penggabungan ketiga citra tersebut dilakukan menggunakan perangkat lunak BrainNAV yang menerapkan teknologi AI. Penyatuan beberapa citra hasil pemindaian ini akan memberikan gambar struktur otak dan pembuluh darah yang lebih komprehensif. “Sehingga memudahkan dokter dalam memvisualisasikan kepala pasien sebelum melakukan operasi,” imbuhnya.

Pada pelaksanaan operasi otak, jelas Riyan, BrainNAV memungkinkan dokter menentukan lokasi target yang ingin dioperasi dengan penandaan koordinat titik tersebut. Kemudian berdasarkan koordinat tersebut, perangkat keras BrainRY dapat menyesuaikan posisi jarum operasi dengan mengarahkannya pada target anatomi otak secara akurat dan presisi dengan tingkat kesalahan maksimum sebesar 0,9 mm.

Peraih peringkat pertama SINTA Award 2019 ini melanjutkan, pembuatan prototipe alat ini juga menggandeng ZENMED+ sebagai salah satu produsen alat kesehatan di Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1849 seconds (0.1#10.140)