Tim Mahasiswa FKUI Raih Silver pada Ajang Internasional di University of Cambridge
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) meraih Silver Medal pada ajang internasional ReachSci 2023 Global Conference di University of Cambridge, United Kingdom (UK).
Tim FKUI terdiri atas Bryanna Infinita Laviashna Saputro, Reynardi Larope Sutanto, Nadine Aurelie, Indira Laksmi Maharani, Cestarangga Adikerta, dan Maritza Andreanne Rafa Ayusha.
Reynardi mengatakan, ia dan rekan-rekannya meneliti presisi dan sensitivitas glukometer atau alat pengukur gula darah yang banyak dipakai pasien diabetes maupun pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit.
Mereka menemukan, ada beberapa zat yang terdapat pada obat atau makanan sehari-hari yang bisa memengaruhi kualitas pengukuran glukometer, sehingga menghasilkan pengukuran yang salah.
“Kami meneliti zat maltosa, dekstrosa, dan ekstrak cabai, karena sebagian besar orang Indonesia suka makan cabai. Kami temukan bahwa pada konsentrasi tertentu, ketiga zat tersebut bisa memengaruhi presisi dan sensitivitas glukometer,” ujar Reynardi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, timnya juga meneliti tiga glukometer dari tiga merk berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran yang dilakukan dari merk glukometer yang berbeda bisa menghasilkan pengukuran yang berbeda jika ada zat-zat pengganggu, seperti zat maltosa, dekstrosa, dan ekstrak cabai.
Penelitian mereka berjudul “The Effects of Chili Peppers (Capsicum frutescens), Maltose, and Dextrose Interference on the Precision and Sensitivity of Three Glucometers Compared to Spectrophotometer”, dibimbing guru besar Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI, Prof. Dr. rer. physiol. dr. Septelia Inawati Wanandi.
Sebelumnya, pada Juni 2022, Tim FKUI mengikuti pelatihan Global Mini-PhD Programme yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ReachSci Society, University of Cambridge, selama 8 minggu secara daring.
Tim FKUI terdiri atas Bryanna Infinita Laviashna Saputro, Reynardi Larope Sutanto, Nadine Aurelie, Indira Laksmi Maharani, Cestarangga Adikerta, dan Maritza Andreanne Rafa Ayusha.
Reynardi mengatakan, ia dan rekan-rekannya meneliti presisi dan sensitivitas glukometer atau alat pengukur gula darah yang banyak dipakai pasien diabetes maupun pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit.
Mereka menemukan, ada beberapa zat yang terdapat pada obat atau makanan sehari-hari yang bisa memengaruhi kualitas pengukuran glukometer, sehingga menghasilkan pengukuran yang salah.
“Kami meneliti zat maltosa, dekstrosa, dan ekstrak cabai, karena sebagian besar orang Indonesia suka makan cabai. Kami temukan bahwa pada konsentrasi tertentu, ketiga zat tersebut bisa memengaruhi presisi dan sensitivitas glukometer,” ujar Reynardi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, timnya juga meneliti tiga glukometer dari tiga merk berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran yang dilakukan dari merk glukometer yang berbeda bisa menghasilkan pengukuran yang berbeda jika ada zat-zat pengganggu, seperti zat maltosa, dekstrosa, dan ekstrak cabai.
Penelitian mereka berjudul “The Effects of Chili Peppers (Capsicum frutescens), Maltose, and Dextrose Interference on the Precision and Sensitivity of Three Glucometers Compared to Spectrophotometer”, dibimbing guru besar Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI, Prof. Dr. rer. physiol. dr. Septelia Inawati Wanandi.
Sebelumnya, pada Juni 2022, Tim FKUI mengikuti pelatihan Global Mini-PhD Programme yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ReachSci Society, University of Cambridge, selama 8 minggu secara daring.