Keterbatasan Pendidikan Jarak Jauh Harus Didukung Data Valid

Rabu, 22 Juli 2020 - 14:02 WIB
loading...
Keterbatasan Pendidikan...
Pendidikan jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah masih menyisakan beragam persoalan. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pendidikan jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah masih menyisakan beragam persoalan. Tidak hanya keterbatasan akses jaringan internet maupun listrik, persoalan juga mencakup beban paket data, kepemilikan gawai, pendampingan belajar oleh orang tua, dan masalah lainnya.

(Baca juga: Pemerintah Harus Menjamin Keadilan Akses Sekolah Online)

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memahami kondisi itu masih kerap terjadi, terlebih lagi ketika kegiatan belajar mengajar sudah dimulai lagi pertengahan Juli lalu. Menurutnya, penanganan terhadap masalah tersebut harus didukung dengan data-data yang valid dan terukur.

"Kita harus punya data dulu. Mereka yang punya masalah itu siapa aja, dari kalangan mana, di sekolah mana, daerah mana. Jadi, kita betul-betul bisa men-treatment lebih tepat sasaran," kata Hetifah saat dihubungi SINDOnews, Selasa (21/7/2020) malam.

(Baca juga: Gugus Tugas Covid-19 Diganti, Anggota Tim Pakar Beberkan Lemahnya Koordinasi)

Misalnya, kalau di satu daerah tidak ada akses internetnya, makanya perlu diajukan untuk meminta akses kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dengan kata lain, pemecahan masalah itu tidak selalu menjadi ranah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

"Yang penting Kemdikbud menyediakan big data tentang problem pembelajaran jarak jauh yang sifatnya seperti sensus. Kita kan sudah punya data pokok pendidikan. Misalnya satu sekolah, berapa orang tua yang menunggui anaknya belajar, berapa yang tidak punya handphone, berapa yang punya handphone tapi cuma bisa WA (whatsapp), jadi sampai segitu," urai politikus Partai Golkar tersebut.

Tanpa adanya data itu, lanjut Hetifah, akan selalu muncul masalah atau bisa saja disalahgunakan sehingga penanganan menjadi tidak tepat sasaran. Misalnya, pengadaan handphone, pemberian paket data gratis bisa disasarkan untuk diberikan kepada siapa penerimanya.

"Intinya, kita harus melakukan sesuatu agar digital gap atau kesenjangan pendidikan tidak semakin besar," ujarnya.

Hetifah menambahkan, saat ini tidak dipungkiri masih banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki akses internet. Bahkan, kondisi itu juga bisa terjadi sebaliknya. Sekolah sudah memiliki jaringan internet, tapi rumah-rumah orang tua siswa belum memiliki atau terjangkau askes tersebut.

Hal itu sekaligus menanggapi pernyataan Kementerian Kesehatan yang sebelumnya menjelaskan sebanyak 32 persen siswa tidak punya akses untuk proses belajar di rumah selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saat pandemi virus corona (Covid-19).

Keterbatasan itu mendorong anak harus mengalami proses belajar sendiri. Bahkan, 37 persen anak tidak bisa mengetahui waktu belajar karena harus belajar mandiri. Sementara, 30 persen anak kesulitan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru dan 20 persen anak tidak memahami instruksi guru berdasarkan proses belajar daring.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
MNC University Jajaki...
MNC University Jajaki Peluang Kerja Sama dengan LP3I
Siapa Calon Guru di...
Siapa Calon Guru di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Beri Bocoran Ini
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat...
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat AI dalam Pembelajaran Bagi Insan Pendidikan
MNC University dan Poltek...
MNC University dan Poltek Harber Jalin Kerja Sama Strategis
PJJ Magister PAI UIN...
PJJ Magister PAI UIN SSC 2025 Dibuka, Berikut Jadwal dan Syarat Pendaftaran
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
Shahnaz Haque Berbagi...
Shahnaz Haque Berbagi Tips Mendidik Anak Agar Bisa Berpikir Kritis
Prabowo: Pendidikan...
Prabowo: Pendidikan yang Bagus Perlu Uang, Bukan dengan Omon-omon
Ini Dua Model Pembangunan...
Ini Dua Model Pembangunan Sekolah Rakyat
Rekomendasi
Kisah Hubungan Kerajaan...
Kisah Hubungan Kerajaan Mataram dan Surabaya Berkat Pernikahan Putra Mahkotanya
Nyaris Capai 2 Juta...
Nyaris Capai 2 Juta Penonton, Sekuel Film Qodrat 3 Siap Diproduksi
Sidang Korupsi Timah,...
Sidang Korupsi Timah, Ahli Soroti Adanya Kekeliruan Perhitungan Kerugian Negara
Jelang Penutupan, 205.690...
Jelang Penutupan, 205.690 Jemaah Reguler Telah Lunasi Biaya Haji
TNI-Polri Raih Peringkat...
TNI-Polri Raih Peringkat 5 Pasukan yang Berkontribusi Jaga Perdamaian Dunia dari PBB
Gagas Proyek Pembangunan...
Gagas Proyek Pembangunan Air Bersih, Miss Indonesia Ungkap Antusias Warga
Berita Terkini
Tretan Muslim Ternyata...
Tretan Muslim Ternyata Pernah Kuliah Keperawatan, Ini Riwayat Pendidikan Lengkapnya
21 menit yang lalu
8 Sekolah Kedinasan...
8 Sekolah Kedinasan dengan Akreditasi Unggul, Lulus Jadi PNS dan Prajurit Muda
1 jam yang lalu
Menteri Pendidikan Filipina...
Menteri Pendidikan Filipina Kunjungi FKUI, Bahas Kerja Sama Regional Pendidikan dan Riset
11 jam yang lalu
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
12 jam yang lalu
Kisah Haru Pasutri Raih...
Kisah Haru Pasutri Raih Gelar Doktor Bareng di ITS, Sempat Hadapi Kebutaan
13 jam yang lalu
Jadwal Tes Online Rekrutmen...
Jadwal Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Sudah Siap?
14 jam yang lalu
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved