Mengenal Afif Kurniawan, Psikolog Unair yang Turut Berperan di Balik Mental Juara Timnas U-22

Jum'at, 19 Mei 2023 - 14:07 WIB
loading...
Mengenal Afif Kurniawan, Psikolog Unair yang Turut Berperan di Balik Mental Juara Timnas U-22
Dosen Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Afif Kurniawan. Foto/Unair.
A A A
JAKARTA - Di balik keberhasilan Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia dalam ajang SEA Games 2023 tak lepas dari peran psikolog.
Salah satu tim psikolog yang resmi ditunjuk Kemenpora dan PSSI ialah Dosen Psikologi Unair Afif Kurniawan.

Setelah menunggu begitu lama, ini merupakan kali ketiga Timnas U-22 sepak bola Indonesia kembali meraih emas di ajang pertandingan atlet se-Asia Tenggara.

Dalam kesempatan itu, Afif Kurniawan bersama dua rekan psikolog lainnya Steven Halim dan Laksmiari Saraswati memastikan kondisi psikologis atlet dari pra-latihan, latihan, pra-pertandingan, pertandingan hingga pasca-pertandingan.

Rekam Jejak


Afif sudah lama dipercaya untuk memperkuat psikologis para atlet. Sebelumnya dia adalah staf pelatih bidang pengembangan psikologi atlet Persebaya selama tiga musim berturut turut, mulai 2017 sampai 2020.

Afif banyak berkecimpung pada psikologi olahraga dan pendampingan para atlet. Salah satunya tim nasional baseball softball putri untuk ASEAN Games 2018.

Diketahui pula bahwa dia kerap menjadi observer analisis kebutuhan psikologis tim olahraga. Tak heran maka Afif kembali terpilih sebagai extra official, dalam hal ini sebagai tim pendamping psikologis Timnas Sepakbola di Kamboja Phnom Penh.

Afif menjelaskan, persiapan berlangsung sejak dua bulan menjelang perhelatan hingga berakhirnya Sea Games. Ia menyebut terdapat tiga fase, yakni fase pemetaan profil, babak penyisihan grup, serta babak final dan semi final.

Fase Pemetaan Profil


Menurut Afif, pada fase itu, tantangan tim psikolog harus cepat dan tepat dalam memetakan profil lebih dari 50 pemain yang masuk dalam proses seleksi.

Tim psikolog juga harus mengetahui kondisi latar belakang, profil keluarga dan lain-lain. Sebab, tanpa data awal tersebut tidak mungkin psikolog bisa menyusun sebuah dinamika kepribadian seorang pemain.

Fase Babak Penyisihan Grup


Ia mengatakan pada fase grup, sebenarnya banyak komentar-komentar yang justru mencoba ‘melemahkan’ Timnas Indonesia. Banyak pihak berkomentar Timnas Indonesia untung sebab berada dalam grup yang mudah, dan sudah pasti lolos ke semifinal lalu akan kesulitan menghadapi Thailand atau Vietnam dari grup B.

Indonesia satu grup dengan Kamboja sebagai tuan rumah, lalu Timor leste, Myanmar dan Filipina. Bagi mereka (red:yang merendahkan Timnas) memenangkan pertandingan adalah hal seharusnya sangat mudah.

Baca juga: Anak Petani dan Penjahit Ini Wujudkan Mimpi Jadi Dokter Melalui Bidikmisi di Unsoed

“Secara tidak langsung, hal ini sebenarnya justru melemahkan sisi mental pemain terutama dari mindset. Ketika pemain menggunakan mindset ini. Maka mereka akan menganggap lawan sebagai tim yang mudah, dan cenderung meremehkan," terangnya.

Hal yang kurang sesuai dengan mindset yang terbangun di Timnas, lantaran semua tim yang berkompetisi sama-sama bagus,” katanya, dikutip dari laman Unair, Jumat (19/5/2023).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)