Hari Lingkungan Hidup, Komunitas Ini Edukasi Masyarakat Bahaya Polusi Plastik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam komunitas pecinta lingkungan di Trenggalek, Jawa Timur, memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni lalu.
Salah satu kampanye edukasi para mahasiswa yang diinisiasi oleh 'Komunitas Matahati' cukup mendapat antusias dari masyarakat, instansi pemerintah maupun swasta, termasuk pelajar di Trenggalek.
Ketua Komunitas Matahati, Kusnul Huda menyampaikan bahwa, tema peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini adalah "Beat Plastic Pollution" atau “Lawan Polusi Plastik”.
"Oleh karena itu, aksi yang dilakukan Matahati bersama masyarakat yang peduli adalah kampanye tidak membuang sampah sembarangan, terutama plastik," kata Kusnul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/6/2023).
“Kita mulai dari kampanye dulu, bukan anti plastik, tapi kelola sampah plastik. 30 papan promosi atau banner kita siapkan dan pasangkan di 30 titik, tersebar di berbagai tempat umum di Trenggalek," terangnya.
"Kali ini kami fokuskan pada kawasan atau daerah-daerah sungai. Kebiasaan membuang sampah di sungai menjadi cikal bakal banyaknya sampah plastik di sungai. Dan sungai adalah sumber penghidupan kita semua," jelasnya.
Kawasan yang dijadikan fokus utama di antaranya jembatan sungai Ngasinan, Pasar Subuh Trenggalek, Sungai Dawung, Sungai Munjungan, sungai di wilayah Kecamatan Gandusari, Kampak, Watulimo, dan sungai-sungai lain yang berpotensi menjadi tempat membuang sampah sembarangan.
"Matahati menitikberatkan pada kawasan sungai karena sungai memberikan air bersih untuk hidup manusia. Jika sungai tidak terawat, maka berbagai bencana pun akan hadir di Trenggalek," tuturnya.
Salah satu kampanye edukasi para mahasiswa yang diinisiasi oleh 'Komunitas Matahati' cukup mendapat antusias dari masyarakat, instansi pemerintah maupun swasta, termasuk pelajar di Trenggalek.
Ketua Komunitas Matahati, Kusnul Huda menyampaikan bahwa, tema peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini adalah "Beat Plastic Pollution" atau “Lawan Polusi Plastik”.
"Oleh karena itu, aksi yang dilakukan Matahati bersama masyarakat yang peduli adalah kampanye tidak membuang sampah sembarangan, terutama plastik," kata Kusnul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/6/2023).
“Kita mulai dari kampanye dulu, bukan anti plastik, tapi kelola sampah plastik. 30 papan promosi atau banner kita siapkan dan pasangkan di 30 titik, tersebar di berbagai tempat umum di Trenggalek," terangnya.
"Kali ini kami fokuskan pada kawasan atau daerah-daerah sungai. Kebiasaan membuang sampah di sungai menjadi cikal bakal banyaknya sampah plastik di sungai. Dan sungai adalah sumber penghidupan kita semua," jelasnya.
Kawasan yang dijadikan fokus utama di antaranya jembatan sungai Ngasinan, Pasar Subuh Trenggalek, Sungai Dawung, Sungai Munjungan, sungai di wilayah Kecamatan Gandusari, Kampak, Watulimo, dan sungai-sungai lain yang berpotensi menjadi tempat membuang sampah sembarangan.
"Matahati menitikberatkan pada kawasan sungai karena sungai memberikan air bersih untuk hidup manusia. Jika sungai tidak terawat, maka berbagai bencana pun akan hadir di Trenggalek," tuturnya.