Pentingnya Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Sekolah dan Guru

JAKARTA - Politisi muda Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Manik Marganamahendra menyebutkan pentingnya keberpihakan pemerintah terhadap pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu caranya yakni dengan meningkatkan kualitas infrastruktur sekolah serta tenaga pendidik di sekolah.

"Jika kami masuk ke Senayan, kami sangat berkomitmen untuk menyempurnakan pendidikan gratis seperti Indonesia Pintar dengan meningkatkan kualitas pendidikan dari kualitas tenaga pendidik, agar mereka bisa lebih sejahtera," ujar Manik dalam Diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk 'PPDB dan Potret Pendidikan Kita', Sabtu (8/7/2023).

Menjadi guru , kata Manik, adalah pekerjaan mulia yang sudah seharusnya diapresiasi pemerintah dengan meningkatkan kualitas guru dan kesejahteraan mereka. Ia melihat perlu ditingkatkan kualitas leadership guru dalam memimpin kelas dan menciptakan pendidikan karakter yang baik.

Manik juga menyebutkan pentingnya setiap sekolah khususnya swasta untuk memiliki alokasi bagi pelajar dari ekonomi tidak mampu namun berprestasi. "Sekolah negeri itu karena keterbatasan, maka harus ada kerja sama pemda bekerja sama dengan sekolah swasta. Sehingga sekolah swasta harus memiliki kuota untuk pelajar yang memiliki potensi di berbagai bidang dengan program beasiswa melalui subsidi silang," terangnya.

Akses dana bantuan siswa ekonomi bawah yang masuk sekolah swasta, kata dia, juga harus dimiliki. "Memang sekolah favorit seperti ada glorifikasi dan kebanggaan, tapi jangan sampai sistemnya terus seperti itu. Pendidikan kita jangan hanya struktur ilmu pengetahuan saja, tapi juga harus dibangun moralitas dan pentingnya kejujuran dan integritas," kata Manik.

Manik mengungkapkan yang terpenting itu bukan hanya sukses di sekolah, tapi juga harus sukses di kehidupan nyata setelah mengeyam pendidikan formal. "Jadi jangan hanya terfokus pada kertas-kertas ijazah, tapi juga sistem pendidikan harus bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Mempersiapkan anak kita dalam kehidupan yang lebih luas, pendidikan kontekstual, menyelesaikan masalah di sekitar kita bagian dari masyarakat," tegasnya.

Melihat masih banyak pekerjaan rumah untuk membenahi sektor pendidikan, Manik melihat momentum politik Pemilu 2024 harus dimanfaatkan untuk melihat visi misi calon pemimpin menyelesaikan persoalan di pendidikan.

"Persoalan PPDB, zonasi yang ditawarkan pemerintah belum cukup untuk memperbaiki kualitas pendidikan kita. Harus bisa memanusiakan manusia, jangan hanya memanfaatkan nilai-nilai dalam kertas saja, tapi juga nilai-nilai dalam pikiran dan hati siswa tersebut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik," pungkasnya