Unair Pertahankan Posisi Top 5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2023

Jum'at, 04 Agustus 2023 - 07:45 WIB
loading...
Unair Pertahankan Posisi Top 5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2023
Unair mempertahankan posisi di peringkat kelima kampus terbaik di Indonesia versi Webometrics 2023 edisi Juli. Foto/Unair.
A A A
JAKARTA - Universitas Airlangga (Unair) berhasil mempertahankan peringkat lima besar kampus terbaik di Indonesia berdasarkan pemeringkatan Webometrics 2023. Dalam rilisan periode Juli 2023, posisi Unair berada pada peringkat 5 dari perguruan tinggi Indonesia dan 865 dari perguruan tinggi dunia.

Pada periode ini, Unair unggul dalam indikator excellence dan menempati posisi kedua di Indonesia. Dalam hal ini, secara rangking dunia Unair berhasil naik dari 990 ke 865. Ada tiga indikator yang menjadi penilaian Webometrics. Yaitu, impact dengan bobot 50 persen, openness 10 persen, dan excellence 40 persen.

Kemudian, secara nilai Unair mendapat impact (909), openness (1032), dan excellence (1231). Webometrics merupakan sistem ranking akademik internasional terbesar yang memberikan penilaian website dan publikasi penelitian di institusi pendidikan tinggi dunia.

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Kuliah Kedokteran Akreditasi Unggul di Sumatera, Ada Kampus Impianmu?

Lima perguruan tinggi lain di Indonesia yang masuk sepuluh besar setelah Unair yakni IPB University (peringkat 911 dunia), Universitas Sebelas Maret (peringkat 1037 dunia), Universitas Diponegoro (peringkat 1156 dunia), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (peringkat 1163 dunia), dan Universitas Hasanuddin (peringkat 1231 dunia).

Excellence


Nilai excellence Unair naik sebanyak 187 dari pemeringkatan sebelumnya pada Januari 2023, sehingga dari indikator tersebut Unair menduduki posisi kedua excellence setelah Universitas Indonesia. Penilaian indikator excellence meliputi jumlah publikasi ilmiah berupa paper/jurnal yang terindeks berdasarkan Schimago.

Pada indikator ini, Direktur Sistem Informasi dan Digitalisasi (DSID) Unair Yunus Abdul Halim mengatakan naiknya excellence karena link atau tautan Unair yang rusak (broken link) sudah mulai dibersihkan.

Biasanya, tautan yang rusak hanya akan menampilkan tulisan berisi kesalahan pada halaman. “Jadi web portal Unair yang tidak berfungsi, kami shutdown total dari 1000 lebih menjadi 600-an situs, karena kalau tidak, itu akan berpeluang masuknya link lain yang berbahaya,” katanya, dikutip dari laman Unair, Jumat (4/8/2023).

Impact


Selanjutnya, indikator impact rank dinilai berdasarkan jumlah (backlink/domain Refferal) website. Semakin banyak link atau tautan website Unair ada pada website lain maka akan semakin baik nilai impact rank.

“Tidak hanya riset, tetapi semua tulisan konkret yang ada di web. Kenaikan indikator impact ini signifikan dari 1023 ke 909. Hal ini, tak lepas dari strategi Pusat Komunikasi Informasi Publik (PKIP) yang konsisten mempublikasi berita hingga termuat di media luar negeri,” jelas Yunus.

Baca juga: 5 Istilah Kuliah di Kampus Luar Negeri, Calon Mahasiswa Internasional Wajib Tahu

Openness


Untuk penilaian indikator openness berdasarkan jumlah sitasi dari artikel jurnal dosen di perguruan tinggi berdasakan google scholar.

“Misalkan mahasiswa menuliskan skripsi dan memberikan akses untuk umum, hal ini menjadi khazanah sehingga bisa mengaktivasi naiknya openness,” katanya.

Dalam hal ini, Yunus menegaskan dalam meningkatkan reputasi global Unair, perlunya konsolidasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak melalui proses digitalisasi,” tuturnya.

Pihaknya meyakini empat tahun lagi, Unair bisa menaklukkan target 123 universitas terbaik dunia dan 3 terbaik Indonesia. Semoga pencapaian ini terus menyemangati semua tim untuk meningkatkan kembali pencapaian nilai ketiga indikator Webometrics.

Setiap tahunnya, Unair mengikuti banyak pemeringkatan perguruan tinggi baik skala nasional mapun internasional. Sehingga, ranking Webometrics bukan satu-satunya penilaian perguruan tinggi dalam menentukan kualitas pendidikan.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1358 seconds (0.1#10.140)