Jurusan Kuliah 5 Sosok Dirut RSCM Jakarta, Butuh Berapa Lama Raih Gelar?

Kamis, 24 Agustus 2023 - 16:00 WIB
loading...
Jurusan Kuliah 5 Sosok Dirut RSCM Jakarta, Butuh Berapa Lama Raih Gelar?
Nama rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM diambil dari nama pahlawan Nasional dr. Tjipto Mangoenkoesoemo. Foto/Dok Sindonews
A A A
JAKARTA - Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM adalah sebuah rumah sakit pemerintah yang terletak di Jakarta Pusat, Indonesia. Selain menjadi RS pemerintah, RSCM juga berfungsi sebagai RS pendidikan, salah satunya adalah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Nama rumah sakit ini diambil dari nama dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, seorang tokoh perjuangan Indonesia pada masa kolonial. Eksistensi RSCM tentu tak lepas dari kepemimpinan sosok Direktur Utama (Dirut). Dirangkum dari berbagai sumber, ini jurusan kuliah 5 sosok Dirut RSCM terakhir yang bisa menjadi inspirasi.

Jurusan Kuliah 5 Sosok Dirut RSCM Jakarta Terakhir

1.dr. Hermansyur Kartowisastro, Sp. B-KBD (1997-2001)


dr. Hermansyur Kartowisastro, Sp.B-KBD. Ahli bedah yang menganut hidup penuh keseimbangan itu merupakan pimpinan Pondok Indah Healthcare Group yang menaungi Rumah Sakit Pondok Indah dan Puri Indah.

Selain masih menjabat sebagai salah satu pemimpin di Pondok Indah Healthcare Group, ia juga tercatat pernah menjadi Direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada 1999-2001, Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis RSCM 1995-1999, dan Kepala Departemen Gawat Darurat RSCM 1986-1995.

Riwayat Pendidikan

A. Spesialis Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1974

B. Disaster Medicine, Japan, 1989

C. Colon Surgery, St. Vincent’s Hospital, Melbourne, Australia, 1984

D. Abdominal Surgery, Leiden, Netherlands, 1979 – 1980

2. dr. Merdias Almatsier, Sp.S(K) (2001-2005)


Merdias Almatsier adalah seorang dokter ahli saraf asal Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai direktur utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta (2001-2005) dan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia.



Ia terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (1993-1996), Ketua Kolegium Neurologi Indonesia (2000-2003), Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (2000-2003).

Pada tahun 2006-2011 Ia menjabat Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia pada Konsil Kedokteran Indonesia. Pada tahun 2011 ia ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Kelompok Kerja Nasional Pelayanan Kesehatan Tradisional pada Kementerian Kesehatan

Riwayat Pendidikan

A. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan titel dokter (1969), Spesialis Saraf (1977) dan Spesialis Saraf Konsultan (1996)

B. Mengikuti pelatihan dalam bidang Neurologi di Tokyo Woman's Medical College di Jepang tahun 1984

3. Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp. U(K) (2005-2013)


Prof Dr dr Akmal Taher, SpU merupakan dokter spesialis urologi. Pria kelahiran 27 Juli 1955 ini dulunya bersekolah juga di Kolase Kanisius, Jakarta. Akmal Thaer meraih berbagai penghargaan dari mulai Satyalancana Karya Satya 20 tahun 2004, pemenang terbaik kedua pada "Medika Award" dalam artikel ilmiah dalam majalah Medika tahun 2002, serta Peneliti Muda Terbaik di Bidang Kesehatan LIPI Indonesia di 1993 dan puluhan penghargaan bergengsi lainnya.

Riwayat Pendidikan

A. Pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Indonesia (FK UI) pada 1980
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2151 seconds (0.1#10.140)