Raih IPK 4, Dosen FKIP Uhamka Lulus dengan Gelar Cum Laude S3 Pendidikan Dasar UPI
loading...

Dosen FKIP Uhamka Puri Pramudiani berhasil menyelesaikan studi S3 Pendidikan Dasar UPI selama 3 tahun dengan predikat cum laude dan IPK 4,0. Foto/Istimewa.
A
A
A
JAKARTA - Dosen FKIP Uhamka Puri Pramudiani berhasil menyelesaikan studi S3 Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) selama 3 tahun dengan predikat cum laude dan IPK 4,0. Dia pun menjadi lulusan tercepat di prodi S3 Pendidikan Dasar UPI.
Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Muhammad Dwi Fajri, yang saat itu mewakili Pimpinan Uhamka mengapresiasi pencapaian Puri yang dapat menyelesaikan studinya selama 3 tahun.
"Bu Puri merupakan salah satu Sumber Daya Manusia unggulan di Uhamka, dan beliau berkontribusi di Uhamka tentunya tidak terlepas dari support keluarga, dukungan suami, anak tetap terperhatikan, dan ini merupakan salah satu contoh yang baik bagi kita semua," katanya, melalui siaran pers, Rabu (6/9/2023).
Puri yang merupakan alumni dari International Master Program on Mathematics Education (IMPoME) in collaboration between Unsri and Utrecht University, the Netherlands, kembali memilih untuk melanjutkan risetnya saat S2 dengan menggandeng Ko-Promotor dari Belanda, Prof. Dr. Maarten Dolk.
Baca juga: Cetak Sejarah, Pramadita Wicaksono Jadi Guru Besar Termuda UGM, Berusia 35 Tahun
Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Muhammad Dwi Fajri, yang saat itu mewakili Pimpinan Uhamka mengapresiasi pencapaian Puri yang dapat menyelesaikan studinya selama 3 tahun.
"Bu Puri merupakan salah satu Sumber Daya Manusia unggulan di Uhamka, dan beliau berkontribusi di Uhamka tentunya tidak terlepas dari support keluarga, dukungan suami, anak tetap terperhatikan, dan ini merupakan salah satu contoh yang baik bagi kita semua," katanya, melalui siaran pers, Rabu (6/9/2023).
Puri yang merupakan alumni dari International Master Program on Mathematics Education (IMPoME) in collaboration between Unsri and Utrecht University, the Netherlands, kembali memilih untuk melanjutkan risetnya saat S2 dengan menggandeng Ko-Promotor dari Belanda, Prof. Dr. Maarten Dolk.
Baca juga: Cetak Sejarah, Pramadita Wicaksono Jadi Guru Besar Termuda UGM, Berusia 35 Tahun
Lihat Juga :