Dosen Petra Christian University Ciptakan Inovasi Mesin Chopper Ramah Lingkungan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Inovasi terus digalakkan Petra Christian University Surabaya. Adalah tim dosen Faculty of Industrial Technology PCU/ Petra Christian University yang membuat inovasi chopper bertenaga surya bagi komunitas peternak sapi dan kambing di Dusun Turi, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Tim terdiri dari lima dosen melakukan pengabdian masyarakat dengan pendanaan hibah Australia Awards in Indonesia sebesar Rp100.000.000. Hasil inovasi ini membantu menjaga kualitas ternak dan produksinya.
Anggota tim terdiri dari Hariyo Priambudi Setyo Pratomo, S.T., M.Phil. (Mechanical Engineering Department), Prof. Ir. Hanny Hosiana Tumbelaka, M.Sc., PhD. (Electrical Engineering), Ir. Joni Dewanto, M.T. (Mechanical Engineering Department), Dr. Ing. Indar Sugiarto, S.T., M.Sc. (Electrical Engineering), dan Iwan Halim Sahputra, S.T., M.Sc., PhD. (Industrial Engineering Department).
“Pakan ternak yang tercacah halus merupakan kebutuhan dasar dari peternak sapi dan kambing dalam menjaga kualitas ternak dan produksinya. Dusun Turi ini berpotensi tinggi dan merupakan produsen susu sapi nomer 3 tertinggi di Jawa Timur. Sayang bila kebutuhan dasar tersebut tidak bisa dipenuhi," kata salah satu dosen anggota tim, Hariyo Priambudi Setyo Pratomo dalam keterangan resmi, Senin (25/9/2023)
Sementara itu pada saat yang sama, peternak juga mengalami kendala supply listrik yang besar. Oleh karena itu, kami memberikan solusi mesin chopper bertenaga surya yang sesuai kebutuhan. Fungsi chopper yang menggunakan energi surya ini bisa melakukan produksi rata-rata selama 4 jam dalam sehari, dengan kapasitas mencacah mencapai 200 kilogram/ jamnya.
“Jadi para peternak bisa mengolah pakan yang sudah menjadi cacahan halus tersebut yang dicampur dengan prebiotik. Kemudian menyimpannya agar dapat dikonsumsi saat musim kemarau. Sehingga para peternak tidak akan kekurangan stok pakan ternak pada musim panas,” tambah Hariyo.
Selain itu, kelebihan mesin chopper ini ialah tidak bergantung pada supply listrik PLN. Hariyo menambahkan, peternak dapat langsung menggunakan energi surya dari matahari, bahkan baterai bisa di-charge secara otomatis. Konstruksi mesinnya juga sederhana dan kuat sehingga mudah dalam perawatan.
Motor listrik chopper diperlengkapi dengan pengatur kecepatan putaran motor yang bisa mengatasi lonjakan arus listrik di awal pengoperasian. Bahkan pengatur kecepatan putaran motor juga bisa diatur frekuensinya. Dalam praktiknya, peternak tinggal menyalakan tombol ON-OFF saja dalam mengoperasikan chopper tanpa perlu melakukan setting pada pengatur kecepatan putaran motor.
Proses pengerjaan mesin chopper yang menghabiskan waktu kurang lebih delapan bulan ini dimulai sejak November 2022 hingga Juli 2023. Pengerjaan dalam mengatasi lonjakan arus awal pengoperasian dan modifikasi motor listrik pun dilakukan di laboratorium Manufaktur dari Mechanical Engineering Department dengan melibatkan beberapa tenaga kependidikan PCU juga.
Tim terdiri dari lima dosen melakukan pengabdian masyarakat dengan pendanaan hibah Australia Awards in Indonesia sebesar Rp100.000.000. Hasil inovasi ini membantu menjaga kualitas ternak dan produksinya.
Anggota tim terdiri dari Hariyo Priambudi Setyo Pratomo, S.T., M.Phil. (Mechanical Engineering Department), Prof. Ir. Hanny Hosiana Tumbelaka, M.Sc., PhD. (Electrical Engineering), Ir. Joni Dewanto, M.T. (Mechanical Engineering Department), Dr. Ing. Indar Sugiarto, S.T., M.Sc. (Electrical Engineering), dan Iwan Halim Sahputra, S.T., M.Sc., PhD. (Industrial Engineering Department).
“Pakan ternak yang tercacah halus merupakan kebutuhan dasar dari peternak sapi dan kambing dalam menjaga kualitas ternak dan produksinya. Dusun Turi ini berpotensi tinggi dan merupakan produsen susu sapi nomer 3 tertinggi di Jawa Timur. Sayang bila kebutuhan dasar tersebut tidak bisa dipenuhi," kata salah satu dosen anggota tim, Hariyo Priambudi Setyo Pratomo dalam keterangan resmi, Senin (25/9/2023)
Sementara itu pada saat yang sama, peternak juga mengalami kendala supply listrik yang besar. Oleh karena itu, kami memberikan solusi mesin chopper bertenaga surya yang sesuai kebutuhan. Fungsi chopper yang menggunakan energi surya ini bisa melakukan produksi rata-rata selama 4 jam dalam sehari, dengan kapasitas mencacah mencapai 200 kilogram/ jamnya.
“Jadi para peternak bisa mengolah pakan yang sudah menjadi cacahan halus tersebut yang dicampur dengan prebiotik. Kemudian menyimpannya agar dapat dikonsumsi saat musim kemarau. Sehingga para peternak tidak akan kekurangan stok pakan ternak pada musim panas,” tambah Hariyo.
Selain itu, kelebihan mesin chopper ini ialah tidak bergantung pada supply listrik PLN. Hariyo menambahkan, peternak dapat langsung menggunakan energi surya dari matahari, bahkan baterai bisa di-charge secara otomatis. Konstruksi mesinnya juga sederhana dan kuat sehingga mudah dalam perawatan.
Motor listrik chopper diperlengkapi dengan pengatur kecepatan putaran motor yang bisa mengatasi lonjakan arus listrik di awal pengoperasian. Bahkan pengatur kecepatan putaran motor juga bisa diatur frekuensinya. Dalam praktiknya, peternak tinggal menyalakan tombol ON-OFF saja dalam mengoperasikan chopper tanpa perlu melakukan setting pada pengatur kecepatan putaran motor.
Proses pengerjaan mesin chopper yang menghabiskan waktu kurang lebih delapan bulan ini dimulai sejak November 2022 hingga Juli 2023. Pengerjaan dalam mengatasi lonjakan arus awal pengoperasian dan modifikasi motor listrik pun dilakukan di laboratorium Manufaktur dari Mechanical Engineering Department dengan melibatkan beberapa tenaga kependidikan PCU juga.