Wisuda Bareng Putranya di Unair, Adri Lulus di Usia 54 Tahun dengan IPK 3,86
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Airlangga (Unair) kembali mewisuda 1.382 pada wisuda periode 234. Di antara para wisudawan ada kisah menarik dan inspiratif seperti lulusan yang lulus di usia 54 tahun bernama Adri Istambul Lingga Gayo Sinulingga.
Adri Istambul Lingga Gayo Sinulingga resmi lulus kuliah dengan meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di kampus yang dipimpin Prof Dr Mohammad Nasih ini pada usia 54 tahun. Di usia yang tak lagi muda itu, Adri sukses meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang nyaris sempurna, yaitu 3,86.
Adri pun diberi kesempatan mewakili wisudawan untuk bercerita pengalamannya selama menjadi Ksatria Airlangga, sebutan bagi mahasiswa Unair. Baginya, usia bukan menjadi halangan untuk terus menimba ilmu atau menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Alih-alih merasa malu, Adri malah merasa bangga karena dapat menuntaskan studi di usia yang tak lagi muda.
Baca juga: Kecelakaan dan Patah Tulang, Lulusan Terbaik Unesa Ini Wisuda Pakai Kursi Roda
“Sebagai Ksatria Airlangga, saya selalu percaya diri dan bangga menjadi bagian dari Unair. Alhamdulillah, meski dalam usia 54 tahun, saya berhasil lulus di S2 FEB Unair dengan IPK 3,86. Ini adalah hasil dari kerja keras dan tentunya merupakan prestasi bagi saya,” katanya, dikutip dari laman Unair, Minggu (15/10/2023).
Dia mengungkapkan, wisudanya semakin berkesan karena tak hanya dia bisa mengukir prestasi untuk dirinya sendiri namun dia bisa diwisuda berbarengan dengan putranya, Muhammad Surya.
Mengikuti jejak ayahnya, Surya bahkan juga merupakan lulusan FEB Unair jenjang sarjana. Tak hanya di sini cerita menariknya, keduanya bahkan mendapatkan bimbingan skripsi dan tesis dari dosen yang sama pula.
“Saya dan putra saya sama-sama dibimbing oleh suami istri, yaitu Pak Gancar dan Bu Masmira. Dan saya tidak menyangka dengan bimbingan pihak yang sama itu bisa mengantarkan kami untuk wisuda bersama hari ini,” tutur Adri.
Baca juga: Profil Dyah Putri Nariswari, Wisudawati Terbaik ITS yang Lulus dengan IPK 4,00
Senada dengan Adri, Surya merasa sangat bangga dan juga bahagia karena bisa menjalani wisuda bersama ayahandanya. ”Alhamdulillah saya bisa lulus barengan ayah saya hari ini,” ungkapnya.
Pada akhir, Adri menyampaikan terima kasih pada sang istri. Berkat dukungan dan doa istri, dia dan anaknya bisa menyelesaikan pendidikan tinggi dengan lancar dan dalam waktu yang bersamaan.
“Terima kasih pada istri dan ibu dari anak-anak saya. Kami bisa berada di atas sini karena dukungan dan doa-doanya,” pungkasnya.
Lihat Juga: Orasi Ilmiah Hendy Setiono di Uniska: Gastrodiplomasi Jadi Strategi Kenalkan Kuliner Nusantara
Lulus di Usia 54 Tahun dengan IPK 3,86
Adri Istambul Lingga Gayo Sinulingga resmi lulus kuliah dengan meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di kampus yang dipimpin Prof Dr Mohammad Nasih ini pada usia 54 tahun. Di usia yang tak lagi muda itu, Adri sukses meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang nyaris sempurna, yaitu 3,86.
Adri pun diberi kesempatan mewakili wisudawan untuk bercerita pengalamannya selama menjadi Ksatria Airlangga, sebutan bagi mahasiswa Unair. Baginya, usia bukan menjadi halangan untuk terus menimba ilmu atau menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Alih-alih merasa malu, Adri malah merasa bangga karena dapat menuntaskan studi di usia yang tak lagi muda.
Baca juga: Kecelakaan dan Patah Tulang, Lulusan Terbaik Unesa Ini Wisuda Pakai Kursi Roda
“Sebagai Ksatria Airlangga, saya selalu percaya diri dan bangga menjadi bagian dari Unair. Alhamdulillah, meski dalam usia 54 tahun, saya berhasil lulus di S2 FEB Unair dengan IPK 3,86. Ini adalah hasil dari kerja keras dan tentunya merupakan prestasi bagi saya,” katanya, dikutip dari laman Unair, Minggu (15/10/2023).
Lulus Bersama Putra di Fakultas yang Sama
Dia mengungkapkan, wisudanya semakin berkesan karena tak hanya dia bisa mengukir prestasi untuk dirinya sendiri namun dia bisa diwisuda berbarengan dengan putranya, Muhammad Surya.
Mengikuti jejak ayahnya, Surya bahkan juga merupakan lulusan FEB Unair jenjang sarjana. Tak hanya di sini cerita menariknya, keduanya bahkan mendapatkan bimbingan skripsi dan tesis dari dosen yang sama pula.
“Saya dan putra saya sama-sama dibimbing oleh suami istri, yaitu Pak Gancar dan Bu Masmira. Dan saya tidak menyangka dengan bimbingan pihak yang sama itu bisa mengantarkan kami untuk wisuda bersama hari ini,” tutur Adri.
Baca juga: Profil Dyah Putri Nariswari, Wisudawati Terbaik ITS yang Lulus dengan IPK 4,00
Senada dengan Adri, Surya merasa sangat bangga dan juga bahagia karena bisa menjalani wisuda bersama ayahandanya. ”Alhamdulillah saya bisa lulus barengan ayah saya hari ini,” ungkapnya.
Pada akhir, Adri menyampaikan terima kasih pada sang istri. Berkat dukungan dan doa istri, dia dan anaknya bisa menyelesaikan pendidikan tinggi dengan lancar dan dalam waktu yang bersamaan.
“Terima kasih pada istri dan ibu dari anak-anak saya. Kami bisa berada di atas sini karena dukungan dan doa-doanya,” pungkasnya.
Lihat Juga: Orasi Ilmiah Hendy Setiono di Uniska: Gastrodiplomasi Jadi Strategi Kenalkan Kuliner Nusantara
(nnz)