Pantun Seloka: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pantun seloka merupakan salah satu jenis puisi lama yang menjadi salah satu warisan budaya Indonesia dan sering ditemui di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pantun seloka atau pantun berkait adalah pantun yang tersusun secara berantai, artinya bait pada pantun seloka saling berkaitan.
Pantun biasa digunakan dalam berbagai acara sebagai bentuk kiasan, seperti acara adat, kelahiran, pertemuan, dan pernikahan.
Adapun ciri-ciri pantun seloka yang membedakannya dengan pantun biasa di bawah ini.
1. Satu bait terdiri dari empat baris.
2. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.
3. Tiap baris terdiri atas suku kata.
4. Rangkaian pantun yang saling berkaitan.
5. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua, sedangkan baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai pada baris pertama dan ketiga di bait ketiga.
Baca juga: 7 Contoh Pantun Jenaka, Bisa Jadi Bahan Bercandaan di Tongkrongan
Sama seperti pantun pada umumnya, pantun seloka juga memiliki beragam jenis seperti di bawah ini.
1. Seloka Menempelak
2. Seloka Mengejek
3. Seloka Gurau Senda
4. Seloka Khayal
5. Seloka Nasihat
Seperti pengertian pantun seloka di atas, seloka adalah rangkaian pantun yang saling menyambung dan berkaitan, sehingga seloka tidak hanya terdiri dari 4 baris, tetapi ada yang berisi 8 baris, 6 baris, 12 baris, dan 16 baris.
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung dalam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusukan
Burung belibis di atas lantai
Buah remai dalam padi
Tuan Raffles orang yang pandai
Tahu sungguh mengambil hati
Buah remai dalam padi
Lezat cinta pula rasanya
Tahu sungguh mengambil hati
Serta dengan budi bahasanya
Mawar mekar dihampiri lebah
Disengat lebah menjadi kuat
Belajar giat ilmu bertambah
Supaya jadi manusia bermanfaat
Baca juga: 40 Contoh Pantun, Bisa Dijadikan Referensi Belajar!
Disengat lebah menjadi kuat
Orang kuat karena berolahraga
Supaya jadi manusia bermanfaat
Banyak syukur dengan apa yang ada
Orang kuat karena berolahraga
Jiwa sehat raga subur
Banyak syukur dengan apa yang ada
Terhindar diri dari kufur dan takabur
Taman melati di rumah-rumah
Ubur-ubur sampingan dua
Kalau mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
Ubur-ubur sampingan dua
Taman melati bersusun tangkai
Satu kubur kita berdua
Kalau boleh bersusun bangkai
Taman melati bersusun tangkai
Tanam padi satu persatu
Kalau boleh bersusun bangkai
Daging hancur menjadi satu
Tanam padi satu persatu
Anak lintah dalam dunia
Daging hancur menjadi satu
Tanda cinta dalam dunia
Itulah pengertian, ciri-ciri, dan contoh pantun seloka. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasanmu ya!
MG/Shandya Pricilla
Pantun biasa digunakan dalam berbagai acara sebagai bentuk kiasan, seperti acara adat, kelahiran, pertemuan, dan pernikahan.
Adapun ciri-ciri pantun seloka yang membedakannya dengan pantun biasa di bawah ini.
Berikut Ciri-Ciri Pantun Seloka
1. Satu bait terdiri dari empat baris.
2. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.
3. Tiap baris terdiri atas suku kata.
4. Rangkaian pantun yang saling berkaitan.
5. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua, sedangkan baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai pada baris pertama dan ketiga di bait ketiga.
Baca juga: 7 Contoh Pantun Jenaka, Bisa Jadi Bahan Bercandaan di Tongkrongan
Sama seperti pantun pada umumnya, pantun seloka juga memiliki beragam jenis seperti di bawah ini.
Jenis-Jenis Pantun Seloka
1. Seloka Menempelak
2. Seloka Mengejek
3. Seloka Gurau Senda
4. Seloka Khayal
5. Seloka Nasihat
Seperti pengertian pantun seloka di atas, seloka adalah rangkaian pantun yang saling menyambung dan berkaitan, sehingga seloka tidak hanya terdiri dari 4 baris, tetapi ada yang berisi 8 baris, 6 baris, 12 baris, dan 16 baris.
Berikut Contoh Pantun Seloka
1. Contoh Pantun Seloka 4 Baris
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung dalam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
2. Contoh Pantun Seloka 6 Baris
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusukan
3. Contoh Pantun Seloka 8 Baris
Burung belibis di atas lantai
Buah remai dalam padi
Tuan Raffles orang yang pandai
Tahu sungguh mengambil hati
Buah remai dalam padi
Lezat cinta pula rasanya
Tahu sungguh mengambil hati
Serta dengan budi bahasanya
4. Contoh Pantun Seloka 12 Baris
Mawar mekar dihampiri lebah
Disengat lebah menjadi kuat
Belajar giat ilmu bertambah
Supaya jadi manusia bermanfaat
Baca juga: 40 Contoh Pantun, Bisa Dijadikan Referensi Belajar!
Disengat lebah menjadi kuat
Orang kuat karena berolahraga
Supaya jadi manusia bermanfaat
Banyak syukur dengan apa yang ada
Orang kuat karena berolahraga
Jiwa sehat raga subur
Banyak syukur dengan apa yang ada
Terhindar diri dari kufur dan takabur
5. Contoh Pantun Seloka 16 Baris
Taman melati di rumah-rumah
Ubur-ubur sampingan dua
Kalau mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
Ubur-ubur sampingan dua
Taman melati bersusun tangkai
Satu kubur kita berdua
Kalau boleh bersusun bangkai
Taman melati bersusun tangkai
Tanam padi satu persatu
Kalau boleh bersusun bangkai
Daging hancur menjadi satu
Tanam padi satu persatu
Anak lintah dalam dunia
Daging hancur menjadi satu
Tanda cinta dalam dunia
Itulah pengertian, ciri-ciri, dan contoh pantun seloka. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasanmu ya!
MG/Shandya Pricilla
(nnz)