5 Pahlawan Nasional yang Turut Berjuang untuk Pendidikan di Tanah Air
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak hanya yang berjuang secara fisik namun juga bidang lain seperti pendidikan .
Kemajuan dunia pendidikan dan sumber daya manusianya saat ini tidak terlepas dari orang-orang yang peduli akan pendidikan anak-anak bangsa.
Di dunia pendidikan kita mengenal pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara yang kiprahnya di dunia pendidikan Tanah Air tidak diragukan lagi.
Ki Hajar Dewantara melahirkan Perguruan Nasional Taman Siswa yang merupakan cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia.
Baca juga: 10 Contoh Teks Deskriptif tentang Pahlawan Indonesia yang Telah Menginspirasi Banyak Orang
Namun selain Ki Hajar Dewantara, ada sejumlah tokoh pahlawan nasional yang juga berjuang di dunia pendidikan. Dikutip dari laman Direktorat SMP, berikut ini daftarnya.
Satu lagi tokoh pahlawan muslim yang berjuang di jalur pendidikan. Hasyim Asy’ari adalah ulama dan pahlawan nasional yang lahir pada 14 Februari 1871. Hasyim Asy’ari pemrakarsa dari berdirinya salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
KH Hasyim Ashari cukup peduli dengan pendidikan, terutama pendidikan umat muslim. Sepulangnya menimba ilmu di Makkah pada 1899, dia pun mendirikan pesantren Tebu Ireng yang menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Pulau Jawa pada abad ke-20.
Ahmad Dahlan dan organisasi Muhammadiyah adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan. Pria yang lahir pada 1 Agustus 1868 ini mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk menciptakan pembaharuan Islam di bidang pendidikan.
Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis merasa kurang setuju dengan sistem pendidikan kolonialisme yang menuju ke arah sekularisme dan westernisasi. Menurut Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.
Baca juga: 4 Museum di Jakarta untuk Kenang Hari Pahlawan, Nomor 2 Dibangun Tahun 1701
Raden Ajeng Kartini lebih dikenal dengan tokoh emansipasi wanita di Indonesia. Wanita yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara. Kartini memperjuangkan hak-hak wanita pribumi yang tidak mendapatkan kesetaraan dengan kaum laki-laki.
Tidak hanya emansipasi, Kartini juga peduli terhadap pendidikan wanita-wanita pribumi yang kala itu tidak bisa mengenyam bangku pendidikan. Di akhir hayatnya, Kartini mendirikan Sekolah Wanita di Rembang untuk wanita pribumi supaya bisa merasakan pendidikan.
Dewi Sartika adalah pahlawan wanita asal Bumi Parahyangan. Beliau lahir pada 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Selain Kartini, Dewi Sartika adalah tokoh pahlawan wanita yang memperjuangkan hak wanita, khususnya di bidang pendidikan.
Komitmen Dewi Sartika dibuktikan dengan mendirikan Sekolah Istri pada 1904. Sekolah ini diperuntukkan bagi wanita-wanita yang ingin mengenyam pendidikan. Sekolah Istri mengajarkan para wanita berbagai hal, seperti menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan juga agama
Rohana Kudus ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai pahlawan nasional pada 2019 silam. Wanita yang lahir pada 20 Desember 1884 di Agam, Sumatra Barat ini adalah seorang pers wanita yang peduli dengan dunia pendidikan bagi wanita.
Rohana Kudus menunjukkan kepeduliannya dengan mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang pada 1911. Sekolah keterampilan khusus ini diperuntukkan bagi perempuan. Mereka diajarkan baca-tulis, mengelola keuangan, pendidikan agama, budi pekerti, dan bahasa Belanda.
Demikian tadi 5 pahlawan nasional yang berjuang di jalur pendidikan selain Ki Hajar Dewantara. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Kemajuan dunia pendidikan dan sumber daya manusianya saat ini tidak terlepas dari orang-orang yang peduli akan pendidikan anak-anak bangsa.
Di dunia pendidikan kita mengenal pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara yang kiprahnya di dunia pendidikan Tanah Air tidak diragukan lagi.
Ki Hajar Dewantara melahirkan Perguruan Nasional Taman Siswa yang merupakan cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia.
Baca juga: 10 Contoh Teks Deskriptif tentang Pahlawan Indonesia yang Telah Menginspirasi Banyak Orang
Namun selain Ki Hajar Dewantara, ada sejumlah tokoh pahlawan nasional yang juga berjuang di dunia pendidikan. Dikutip dari laman Direktorat SMP, berikut ini daftarnya.
5 Pahlawan Nasional Pejuang Pendidikan
1. K. H. Hasyim Asy’ari
Satu lagi tokoh pahlawan muslim yang berjuang di jalur pendidikan. Hasyim Asy’ari adalah ulama dan pahlawan nasional yang lahir pada 14 Februari 1871. Hasyim Asy’ari pemrakarsa dari berdirinya salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
KH Hasyim Ashari cukup peduli dengan pendidikan, terutama pendidikan umat muslim. Sepulangnya menimba ilmu di Makkah pada 1899, dia pun mendirikan pesantren Tebu Ireng yang menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Pulau Jawa pada abad ke-20.
2. K. H. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan dan organisasi Muhammadiyah adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan. Pria yang lahir pada 1 Agustus 1868 ini mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk menciptakan pembaharuan Islam di bidang pendidikan.
Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis merasa kurang setuju dengan sistem pendidikan kolonialisme yang menuju ke arah sekularisme dan westernisasi. Menurut Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.
Baca juga: 4 Museum di Jakarta untuk Kenang Hari Pahlawan, Nomor 2 Dibangun Tahun 1701
3. R. A. Kartini
Raden Ajeng Kartini lebih dikenal dengan tokoh emansipasi wanita di Indonesia. Wanita yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara. Kartini memperjuangkan hak-hak wanita pribumi yang tidak mendapatkan kesetaraan dengan kaum laki-laki.
Tidak hanya emansipasi, Kartini juga peduli terhadap pendidikan wanita-wanita pribumi yang kala itu tidak bisa mengenyam bangku pendidikan. Di akhir hayatnya, Kartini mendirikan Sekolah Wanita di Rembang untuk wanita pribumi supaya bisa merasakan pendidikan.
4. Dewi Sartika
Dewi Sartika adalah pahlawan wanita asal Bumi Parahyangan. Beliau lahir pada 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Selain Kartini, Dewi Sartika adalah tokoh pahlawan wanita yang memperjuangkan hak wanita, khususnya di bidang pendidikan.
Komitmen Dewi Sartika dibuktikan dengan mendirikan Sekolah Istri pada 1904. Sekolah ini diperuntukkan bagi wanita-wanita yang ingin mengenyam pendidikan. Sekolah Istri mengajarkan para wanita berbagai hal, seperti menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan juga agama
5. Rohana Kudus
Rohana Kudus ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai pahlawan nasional pada 2019 silam. Wanita yang lahir pada 20 Desember 1884 di Agam, Sumatra Barat ini adalah seorang pers wanita yang peduli dengan dunia pendidikan bagi wanita.
Rohana Kudus menunjukkan kepeduliannya dengan mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang pada 1911. Sekolah keterampilan khusus ini diperuntukkan bagi perempuan. Mereka diajarkan baca-tulis, mengelola keuangan, pendidikan agama, budi pekerti, dan bahasa Belanda.
Demikian tadi 5 pahlawan nasional yang berjuang di jalur pendidikan selain Ki Hajar Dewantara. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
(nnz)