Nilal Muna Fatmawati, Wisudawan Terbaik FITK UIN Walisongo yang Lulus Non Skripsi
loading...
A
A
A
SEMARANG - Jangan pernah menyerah dengan kondisi ekonomi untuk mengejar cita-cita di bidang pendidikan .Kata-kata bijak itu setidaknya dipraktikkan dengan baik oleh Nilal Muna Fatmawati.
Meski terlahir dari keluarga dengan ekonomi terbatas, dia berhasil menjadi wisudawan terbaik Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang pada 8 November 2023, dengan IPK 3,92.
Semangat pantang menyerah itulah yang selama ini menjadi prinsip Nilal ketika kali pertama kuliah di UIN Walisongo meski berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan.
Terlebih sang ayah Atmiko yang berprofesi sebagai jasa angkut juga terus memberikan motivasi kepada Nilal saat dirinya menempuh studi di UIN Walisongo. Hal itu menguatkan semangat Nilal Muna untuk tidak pernah putus asa dalam menyelesaikan kuliahnya.
Nilal Muna mengakui bahwa perjalanan perkuliahannya tidak mudah. Namun dia bertekad kuat dan percaya bahwa pendidikan adalah salah satu sarana untuk mengikhtiarkan perubahan nasibnya. Hal itu mengantarkan dirinya lulus dalam waktu relatif cepat, 3 tahun 26 hari.
Nilal Muna Fatmawati diwisuda melalui jalur non skripsi. Sekadar informasi, UIN Walisongo memang sudah menerapkan lulus Non Skripsi bagi mahasiswanya sesuai Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Nilal Muna lulus dengan menulis artikel ilmiah berjudul “Analisis Pergeseran Stigma Gender Guru Pendidikan Anak Usia Dini”. Artikel ini terbit di Jurnal Obsesi, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini yang terindeks Sinta 2.
Mahasiswi asli dari Kota Semarang ini dikenal aktif menulis berbagai artikel ilmiah. Beberapa di antaranya adalah “Development of Educational Game Tool, ‘Magic Spinman’ to improve the Fine Motor Skill off Early Childhood Education Student” yang terbit di Jurnal Al Athfaal, Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Terindeks Sinta 3.
Artikel lainnya berjudul “Menggali Makna Kemerdekaan HUT RI bagi Masyarakat Urban (Studi Kasus di Meteseh Tembalang)”, terbit pada jurnal terindeks Sinta 5.
Selain menulis di berbagai jurnal ilmiah, Nilal juga aktif di forum ilmiah dengan mengikuti International Conference Perkumpulan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Saat itu, dia menyampaikan papernya yang berjudul “Deconstruction of Early Childhood Gender Stigma Study At RA Hj. Sri Musitarti Semarang”.
Nilal Muna juga menulis buku yang diterbitkan dengan ISBN oleh Penerbit Fatiha Media dengan judul “Strategi Pembelajaran Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini Berbasis Genetik STIFIn”.
Dia juga aktif mengikuti berbagai lomba penulisan karya tulis ilmiah tingkat nasional, termasuk ikut juga program KKN Internasional di Malaysia. Bagaimaan bisa lulus cepat? Nilal Muna berbagi kiat. Pertama, tentukan tujuan kenapa ingin lulus lebih awal, tepatnya pada semester berapa. Kedua, fokus serta jalani dengan kesabaran dan keikhlasan. Ketiga, atur waktu dengan baik dan jangan menyerah.
Menurutnya, lulus non skripsi dengan artikel jurnal bisa dipersiapkan jauh-jauh hari. Nilal sendiri mempersiapkan artikelnya di semester 5 sehingga bisa lulus di Semester 7.
Plt. Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Nizar mengapresiasi prestasi mahasiswa yang bisa lulus Non Skripsi. “Sekarang dimulai adanya keputusan S1, S2, dan S3 bisa lulus Non Skripsi. Kewenangan ada di PT masing masing, Kalau dirasa mahasiswa dari segi akademik sudah mampu dan melewati tahapan penilaian secara komprehensif di level prodi dan fakultas. Kelulusan non skripsi ini merespon kebijakan kementrian adanya pilihan lulus Non skripsi," sebutnya.
Lulus Non skripsi bisa mempercepat kelulusan mahasiswa dengan mempertanggungjawabkan secara akademik bisa melalui karya yang diujikan secara komprehensif.
Meski terlahir dari keluarga dengan ekonomi terbatas, dia berhasil menjadi wisudawan terbaik Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang pada 8 November 2023, dengan IPK 3,92.
Semangat pantang menyerah itulah yang selama ini menjadi prinsip Nilal ketika kali pertama kuliah di UIN Walisongo meski berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan.
Terlebih sang ayah Atmiko yang berprofesi sebagai jasa angkut juga terus memberikan motivasi kepada Nilal saat dirinya menempuh studi di UIN Walisongo. Hal itu menguatkan semangat Nilal Muna untuk tidak pernah putus asa dalam menyelesaikan kuliahnya.
Nilal Muna mengakui bahwa perjalanan perkuliahannya tidak mudah. Namun dia bertekad kuat dan percaya bahwa pendidikan adalah salah satu sarana untuk mengikhtiarkan perubahan nasibnya. Hal itu mengantarkan dirinya lulus dalam waktu relatif cepat, 3 tahun 26 hari.
Nilal Muna Fatmawati diwisuda melalui jalur non skripsi. Sekadar informasi, UIN Walisongo memang sudah menerapkan lulus Non Skripsi bagi mahasiswanya sesuai Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Nilal Muna lulus dengan menulis artikel ilmiah berjudul “Analisis Pergeseran Stigma Gender Guru Pendidikan Anak Usia Dini”. Artikel ini terbit di Jurnal Obsesi, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini yang terindeks Sinta 2.
Mahasiswi asli dari Kota Semarang ini dikenal aktif menulis berbagai artikel ilmiah. Beberapa di antaranya adalah “Development of Educational Game Tool, ‘Magic Spinman’ to improve the Fine Motor Skill off Early Childhood Education Student” yang terbit di Jurnal Al Athfaal, Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Terindeks Sinta 3.
Artikel lainnya berjudul “Menggali Makna Kemerdekaan HUT RI bagi Masyarakat Urban (Studi Kasus di Meteseh Tembalang)”, terbit pada jurnal terindeks Sinta 5.
Selain menulis di berbagai jurnal ilmiah, Nilal juga aktif di forum ilmiah dengan mengikuti International Conference Perkumpulan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Saat itu, dia menyampaikan papernya yang berjudul “Deconstruction of Early Childhood Gender Stigma Study At RA Hj. Sri Musitarti Semarang”.
Nilal Muna juga menulis buku yang diterbitkan dengan ISBN oleh Penerbit Fatiha Media dengan judul “Strategi Pembelajaran Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini Berbasis Genetik STIFIn”.
Dia juga aktif mengikuti berbagai lomba penulisan karya tulis ilmiah tingkat nasional, termasuk ikut juga program KKN Internasional di Malaysia. Bagaimaan bisa lulus cepat? Nilal Muna berbagi kiat. Pertama, tentukan tujuan kenapa ingin lulus lebih awal, tepatnya pada semester berapa. Kedua, fokus serta jalani dengan kesabaran dan keikhlasan. Ketiga, atur waktu dengan baik dan jangan menyerah.
Menurutnya, lulus non skripsi dengan artikel jurnal bisa dipersiapkan jauh-jauh hari. Nilal sendiri mempersiapkan artikelnya di semester 5 sehingga bisa lulus di Semester 7.
Plt. Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Nizar mengapresiasi prestasi mahasiswa yang bisa lulus Non Skripsi. “Sekarang dimulai adanya keputusan S1, S2, dan S3 bisa lulus Non Skripsi. Kewenangan ada di PT masing masing, Kalau dirasa mahasiswa dari segi akademik sudah mampu dan melewati tahapan penilaian secara komprehensif di level prodi dan fakultas. Kelulusan non skripsi ini merespon kebijakan kementrian adanya pilihan lulus Non skripsi," sebutnya.
Lulus Non skripsi bisa mempercepat kelulusan mahasiswa dengan mempertanggungjawabkan secara akademik bisa melalui karya yang diujikan secara komprehensif.
(wyn)