Cerita Fachriza, Wisudawan ITB dengan IPK Tertinggi, Sarjana Teknik Kimia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fachriza Andhika Putra menjadi wisudawan dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada Wisuda Terbuka Wisuda Pertama Tahun Akademik 2023/2024 Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia merupakan wisudawan dari program studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri.
Fachriza Andhika Putra atau yang akrab disapa Dhika mengatakan, motivasinya untuk mengejar pendidikan tinggi sangat dipengaruhi oleh teman-temannya yang juga menghadapi tantangan yang sama. Ia dan teman-temannya sama-sama mengalami begadang, stres, dan berbagai perjuangan lainnya.
“Motivasi untuk kuliah banyak dari teman, nyari teman yang ternyata ngalamin penderitaan yang sama ketika kuliah jadi bikin kita sadar bahwa all of it is normal,” katanya, dikutip dari laman ITB, Minggu (19/11/2023).
Baca juga: Nilal Muna Fatmawati, Wisudawan Terbaik FITK UIN Walisongo yang Lulus Non Skripsi
Dia menuturkan, masa-masa Program Persiapan Bersama (TPB), yang merupakan tahap penting dalam adaptasi dengan lingkungan ITB. Ia merasa penting untuk tetap aktif dalam kegiatan di luar akademik, seperti organisasi kemahasiswaan (UKM). Meskipun ini memerlukan pengorbanan, seperti waktu tidur yang berkurang, namun hal ini adalah bagian integral dari pengalaman kuliahnya.
Dhika yang saat ini sudah bekerja sebagai Process Engineer Trainee di Schlumberger (SLB) mengaku, masa pandemi COVID-19, merupakan fase yang cukup sulit dia hadapi karena kuliah harus berlangsung secara daring. Namun, ia pun bersyukur karena akhirnya mendapat kesempatan untuk kembali menghadiri kuliah offline dan menciptakan momen-momen berharga bersama teman-teman dan himpunan mahasiswa.
“Sebenarnya saya cukup sedih karena setelah TPB ada pandemi sehingga kuliah berlangsung online. Tapi di satu sisi bersyukur dikasih kesempatan untuk ngalamin kuliah offline lagi dan akhirnya ada momen-momen memorable lagi sama temen dan himpunan,” lanjut Dhika.
Baca juga: Kisah Abrar, Putra Daerah Aceh Lulusan Terbaik di FTTM ITB dengan IPK 3,98
Ketika dirinya diumumkan sebagai peraih IPK tertinggi di Wisuda Oktober 2023 itu, Dhika mengaku cukup terkejut karena tidak mengetahui hal tersebut sebelumnya. Ia mengatakan, “Overall ngerasa bangga sih karena dari awal masuk sebenernya targetnya untuk bisa lulus pun sudah cukup," ungkapnya.
Dhika menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa lainnya. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan masa kuliah sebaik mungkin, karena ITB dianggap sebagai miniatur Indonesia, tempat kita dapat mengejar banyak nilai dan pengalaman berharga dalam hidup.
“Manfaatkan masa kuliahnya sebaik mungkin, karena banyak yg bilang ITB itu miniatur Indonesia, jadi sebisa mungkin cari values sebanyak mungkin di masa kuliah, mau itu cari temen, cari relasi, cari duit, cari pacar, cari ilmu, cari masalah, cari jati diri, semua ada di ITB,” pesan Dhika.
Fachriza Andhika Putra atau yang akrab disapa Dhika mengatakan, motivasinya untuk mengejar pendidikan tinggi sangat dipengaruhi oleh teman-temannya yang juga menghadapi tantangan yang sama. Ia dan teman-temannya sama-sama mengalami begadang, stres, dan berbagai perjuangan lainnya.
“Motivasi untuk kuliah banyak dari teman, nyari teman yang ternyata ngalamin penderitaan yang sama ketika kuliah jadi bikin kita sadar bahwa all of it is normal,” katanya, dikutip dari laman ITB, Minggu (19/11/2023).
Baca juga: Nilal Muna Fatmawati, Wisudawan Terbaik FITK UIN Walisongo yang Lulus Non Skripsi
Dia menuturkan, masa-masa Program Persiapan Bersama (TPB), yang merupakan tahap penting dalam adaptasi dengan lingkungan ITB. Ia merasa penting untuk tetap aktif dalam kegiatan di luar akademik, seperti organisasi kemahasiswaan (UKM). Meskipun ini memerlukan pengorbanan, seperti waktu tidur yang berkurang, namun hal ini adalah bagian integral dari pengalaman kuliahnya.
Dhika yang saat ini sudah bekerja sebagai Process Engineer Trainee di Schlumberger (SLB) mengaku, masa pandemi COVID-19, merupakan fase yang cukup sulit dia hadapi karena kuliah harus berlangsung secara daring. Namun, ia pun bersyukur karena akhirnya mendapat kesempatan untuk kembali menghadiri kuliah offline dan menciptakan momen-momen berharga bersama teman-teman dan himpunan mahasiswa.
“Sebenarnya saya cukup sedih karena setelah TPB ada pandemi sehingga kuliah berlangsung online. Tapi di satu sisi bersyukur dikasih kesempatan untuk ngalamin kuliah offline lagi dan akhirnya ada momen-momen memorable lagi sama temen dan himpunan,” lanjut Dhika.
Baca juga: Kisah Abrar, Putra Daerah Aceh Lulusan Terbaik di FTTM ITB dengan IPK 3,98
Ketika dirinya diumumkan sebagai peraih IPK tertinggi di Wisuda Oktober 2023 itu, Dhika mengaku cukup terkejut karena tidak mengetahui hal tersebut sebelumnya. Ia mengatakan, “Overall ngerasa bangga sih karena dari awal masuk sebenernya targetnya untuk bisa lulus pun sudah cukup," ungkapnya.
Dhika menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa lainnya. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan masa kuliah sebaik mungkin, karena ITB dianggap sebagai miniatur Indonesia, tempat kita dapat mengejar banyak nilai dan pengalaman berharga dalam hidup.
“Manfaatkan masa kuliahnya sebaik mungkin, karena banyak yg bilang ITB itu miniatur Indonesia, jadi sebisa mungkin cari values sebanyak mungkin di masa kuliah, mau itu cari temen, cari relasi, cari duit, cari pacar, cari ilmu, cari masalah, cari jati diri, semua ada di ITB,” pesan Dhika.
(nnz)