President University Gelar Wisuda ke-19, Lulusan Meningkat 38 Persen
loading...
A
A
A
JAKARTA - President University menggelar Wisuda ke-19 mengusung tema Higher Education's Role in Adapting to Evolving Career Landscapes. Selama 2023, President University telah meluluskan 1.635 wisudawan.
Rektor President University (Presuniv) Prof. Dr. Chairy mengatakan, 1.635 lulusan tersebut berasal dari 18 program studi dari empat fakultas yakni Fakultas Bisnis, Humaniora, Teknik dan Komputer. Paparnya,
“Pada akhir Juli 2023, kami mewisuda 666 lulusan. Minggu ini kami mewisuda 969 lulusan. Jumlah ini meningkat 38 persen dibandingkan dengan lulusan tahun sebelumnya," katanya, melalui siaran pers, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Mau Kuliah Gratis di President University, Ini Beasiswa Jababeka Bagi Siswa SMA yang Perlu Diketahui
Rektor menyampaikan, hanya dengan kombinasi yang tepat antara aplikasi teknologi dan kerja keras, para wisudawan bukan hanya akan sukses berkarier, tapi juga mampu memberikan kontribusi yang penting pada terwujudnya Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera. Bukan hanya di level Asia Tenggara, tetapi juga dunia.
“Para lulusan adalah pilar utama Indonesia Emas 2045. Jadi, sejak sekarang ini para lulusan bukan hanya dikenal sebagai Generasi Z, tetapi juga Generasi Emas Indonesia," ujarnya.
"Hari ini saya melepas para lulusan dengan rasa bangga. Saya percaya di tangan terampil para lulusan, Indonesia akan menjadi negara yang semakin maju dan sejahtera," tuturnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji menyatakan, wisuda kali ini adalah titik awal dari perjalanan ke masa depan.
“Kita bisa membuat rencana, tetapi akibat berbagai perubahan yang begitu dinamis, terkadang yang terjadi tak sesuai dengan rencana,” paparnya.
Baca juga: Mengenal Seleksi Masuk Fakultas Kedokteran President University, Cek Syarat Daftarnya
Prof. Budi Susilo lalu berbagi pengalaman. “Ketika saya lulus dari Fakultas Teknik sekira 50 tahun lalu, kondisinya sangat berbeda. Ketika itu perjalanan karier masih dapat diprediksi, relatif aman, dan linier,” cerita Prof. Budi Susilo.
Akan tetapi pada saat ini, lanjut dia, perubahan tidak lagi terjadi secara linier dan semakin sulit untuk diprediksi. “Contohnya perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi dan pandemi Covid-19,” katanya.
Saat ini, ungkapnya, adopsi teknologi, seperti big data, artificial intelligence, atau teknologi robotik, akan berperan penting dalam transformasi bisnis setidak-tidaknya hingga lima tahun mendatang.
Juga, katanya, analytical thinking dan creative thinking akan menjadi keterampilan yang penting untuk dikuasai para profesional.
“Jadi, untuk bisa sukses berkarier, kalian harus mampu berpikir kritis dan kreatif dalam merespon setiap perubahan di masa depan,” tegasnya.
Rektor Internasional Presuniv, Prof. Ki-chan Kim pada kesempatan wisuda tersebut kembali menekankan pentingnya entrepreneurship kepada segenap lulusan baru.
“Salah satu misi Presuniv adalah mendidik lulusannya agar bisa menjadi entrepreneur berkelas dunia. Dan, saya menantang Anda sekalian, para lulusan, untuk berani menjadi entrepreneur," lugasnya.
Entrepreneurship, katanya, adalah semangat yang selalu memberikan harapan pada dunia. “Bahkan, di masa sulit sekalipun,” tegas dia. Untuk bisa menjadi entrepreneur berkelas dunia, ungkap Prof. Kim, para lulusan harus mau terus belajar dan tak henti berlatih.
“Tanpa latihan, tidak akan pernah ada pertumbuhan. Jadi, teruslah belajar dan berlatih agar kalian sanggup menghadapi badai dalam perjalanan hidup kalian,” pungkasnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr Samsuri, dalam pesan-pesannya kepada para lulusan baru Presuniv juga mengatakan hal yang senada. Katanya, penting bagi setiap lulusan untuk terus memiliki sikap tidak pernah mengenal kata berhenti belajar.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Samsuri juga membagikan resep suksesnya bagi segenap lulusan. Agar bisa sukses di kampus kehidupan, katanya, yang pertama adalah penting bagi para lulusan untuk terus berpikir kreatif dan inovatif.
“Kunci agar mampu berpikir kreatif dan inovatif adalah mau menjadi pembelajar sepanjang hayat atau lifelong learner,” tegasnya.
Kedua, lanjutnya, pentingnya para lulusan menjadi problem solver atau mampu menyelesaikan masalah. Jangan sebaliknya, malah menjadi penyebab munculnya masalah atau trouble maker.
Ketiga, tambahnya, para lulusan juga perlu mampu dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru, dan bisa berkomunikasi secara efektif.
Rektor President University (Presuniv) Prof. Dr. Chairy mengatakan, 1.635 lulusan tersebut berasal dari 18 program studi dari empat fakultas yakni Fakultas Bisnis, Humaniora, Teknik dan Komputer. Paparnya,
“Pada akhir Juli 2023, kami mewisuda 666 lulusan. Minggu ini kami mewisuda 969 lulusan. Jumlah ini meningkat 38 persen dibandingkan dengan lulusan tahun sebelumnya," katanya, melalui siaran pers, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Mau Kuliah Gratis di President University, Ini Beasiswa Jababeka Bagi Siswa SMA yang Perlu Diketahui
Rektor menyampaikan, hanya dengan kombinasi yang tepat antara aplikasi teknologi dan kerja keras, para wisudawan bukan hanya akan sukses berkarier, tapi juga mampu memberikan kontribusi yang penting pada terwujudnya Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera. Bukan hanya di level Asia Tenggara, tetapi juga dunia.
“Para lulusan adalah pilar utama Indonesia Emas 2045. Jadi, sejak sekarang ini para lulusan bukan hanya dikenal sebagai Generasi Z, tetapi juga Generasi Emas Indonesia," ujarnya.
"Hari ini saya melepas para lulusan dengan rasa bangga. Saya percaya di tangan terampil para lulusan, Indonesia akan menjadi negara yang semakin maju dan sejahtera," tuturnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji menyatakan, wisuda kali ini adalah titik awal dari perjalanan ke masa depan.
“Kita bisa membuat rencana, tetapi akibat berbagai perubahan yang begitu dinamis, terkadang yang terjadi tak sesuai dengan rencana,” paparnya.
Baca juga: Mengenal Seleksi Masuk Fakultas Kedokteran President University, Cek Syarat Daftarnya
Prof. Budi Susilo lalu berbagi pengalaman. “Ketika saya lulus dari Fakultas Teknik sekira 50 tahun lalu, kondisinya sangat berbeda. Ketika itu perjalanan karier masih dapat diprediksi, relatif aman, dan linier,” cerita Prof. Budi Susilo.
Akan tetapi pada saat ini, lanjut dia, perubahan tidak lagi terjadi secara linier dan semakin sulit untuk diprediksi. “Contohnya perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi dan pandemi Covid-19,” katanya.
Saat ini, ungkapnya, adopsi teknologi, seperti big data, artificial intelligence, atau teknologi robotik, akan berperan penting dalam transformasi bisnis setidak-tidaknya hingga lima tahun mendatang.
Juga, katanya, analytical thinking dan creative thinking akan menjadi keterampilan yang penting untuk dikuasai para profesional.
“Jadi, untuk bisa sukses berkarier, kalian harus mampu berpikir kritis dan kreatif dalam merespon setiap perubahan di masa depan,” tegasnya.
Rektor Internasional Presuniv, Prof. Ki-chan Kim pada kesempatan wisuda tersebut kembali menekankan pentingnya entrepreneurship kepada segenap lulusan baru.
“Salah satu misi Presuniv adalah mendidik lulusannya agar bisa menjadi entrepreneur berkelas dunia. Dan, saya menantang Anda sekalian, para lulusan, untuk berani menjadi entrepreneur," lugasnya.
Entrepreneurship, katanya, adalah semangat yang selalu memberikan harapan pada dunia. “Bahkan, di masa sulit sekalipun,” tegas dia. Untuk bisa menjadi entrepreneur berkelas dunia, ungkap Prof. Kim, para lulusan harus mau terus belajar dan tak henti berlatih.
“Tanpa latihan, tidak akan pernah ada pertumbuhan. Jadi, teruslah belajar dan berlatih agar kalian sanggup menghadapi badai dalam perjalanan hidup kalian,” pungkasnya.
Lifelong Learner
Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr Samsuri, dalam pesan-pesannya kepada para lulusan baru Presuniv juga mengatakan hal yang senada. Katanya, penting bagi setiap lulusan untuk terus memiliki sikap tidak pernah mengenal kata berhenti belajar.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Samsuri juga membagikan resep suksesnya bagi segenap lulusan. Agar bisa sukses di kampus kehidupan, katanya, yang pertama adalah penting bagi para lulusan untuk terus berpikir kreatif dan inovatif.
“Kunci agar mampu berpikir kreatif dan inovatif adalah mau menjadi pembelajar sepanjang hayat atau lifelong learner,” tegasnya.
Kedua, lanjutnya, pentingnya para lulusan menjadi problem solver atau mampu menyelesaikan masalah. Jangan sebaliknya, malah menjadi penyebab munculnya masalah atau trouble maker.
Ketiga, tambahnya, para lulusan juga perlu mampu dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru, dan bisa berkomunikasi secara efektif.
(nnz)