Cetak SDM Unggul, SMK Pusat Keunggulan akan Ditingkatkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim , mengatakan salah satu kunci pendidikan vokasi adalah pembelajar yang terintegrasi dengan industri untuk meningkatkan kualitas lulusan. Saat ini lebih dari 35 persen anak SMK di Indonesia kini sudah masuk SMK Pusat Keunggulan.
Nadiem menjelaskan, jumlah tersebut hanya diraih dalam kurun waktu tiga tahun. Nadiem berjanji program tersebut akan terus ditingkatkan sehingga diharapkan pada 2024 mendatang separuh dari siswa di Indonesia dapat merasakan dampak SMK Pusat Keunggulan dalam mengembangkan talenta mereka dan meningkatkan daya saing Indonesia.
Baca juga: Transformasi Pendidikan Vokasi Dukung Daya Saing Industri
"Pendidikan vokasi memiliki dampak tercepat dalam membangun SDM unggul. Anak-anak muda yang keluar dari pendidikan vokasi ini langsung terjun ke lapangan kerja sehingga dampaknya langsung dapat dirasakan," katanya melalui siaran pers, Jumat (15/12/2023).
Hal ini disampaikan pada Vokasifest x Festival Kampus Merdeka. Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Nadiem, Kemendikburistek terus melakukukan transformasi sistem pendidikan, termasuk pendidikan vokasi agar lebih terbuka dan inovatif guna menyiapkan generasi unggul dan inovatif.
Sistem pendidikan yang lebih terbuka juga dilakukan agar pendidikan menjadi lebih terintegrasi dan multidisiplin serta menghadirkan lingkungan yang aman dan nyaman.
Baca juga: Pendidikan Vokasi Arahkan Siswanya Siap Hadapi Masa Depan
Sementara itu, Fadilah Amalia, siswa SMK Negeri 1 Jakarta bidang teknik perancangan dan gambar mesin mengatakan dampak nyata dari program SMK Pusat Keunggulan dalam meningkatkan kompetensi para siswanya.
Hal tersebut salah satunya dibuktikan dari capaian prestasi siswa SMKN 1 Jakarta di ajang kompetisi nasional. Menurutnya capaian tersebut tidak lepas dari kesempatan berlatih yang lebih banyak di sekolah dan ekosistem belajar yang dekat dengan ekosistem industri.
“Di sekolah kami merasakan belajar dalam suasana industri. Kami punya banyak kesempatan berlatih, termasuk bisa berprestasi di lomba kompetensi siswa SMK tingkat nasional,” ujarnya.
Sementara dalam kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo menyampaikan, di tengah perubahan dunia yang begitu cepat, maka sangat penting bagi dunia pendidikan untuk menyiapkan talenta-talenta masa depan dan kompetensi-kompetensi masa depan yang relevan dengan perkembangan zaman. “Pendidikan vokasi punya peran yang penting dan relevan,” kata Presiden Joko Widodo.
Presiden menilai penyiapan future talent dan penyiapan future skill melalui sektor pendidikan, termasuk pendidikan vokasi sekarang ini jauh lebih konkret. Tidak hanya lebih konkret, hasilnya juga telah mampu meningkatkan indeks daya saing talenta global Indonesia yang meningkat sangat tinggi.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut, Presiden sangat senang dan menyambut baik penyelenggaraan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka yang menunjukkan kolaborasi dan kerja sama yang konkret antara perguruan tinggi, sekolah, dan industri yang telah memberikan dampak nyata, sekaligus mendekatkan mahasiswa dan siswa ke dunia kerja.
Nadiem menjelaskan, jumlah tersebut hanya diraih dalam kurun waktu tiga tahun. Nadiem berjanji program tersebut akan terus ditingkatkan sehingga diharapkan pada 2024 mendatang separuh dari siswa di Indonesia dapat merasakan dampak SMK Pusat Keunggulan dalam mengembangkan talenta mereka dan meningkatkan daya saing Indonesia.
Baca juga: Transformasi Pendidikan Vokasi Dukung Daya Saing Industri
"Pendidikan vokasi memiliki dampak tercepat dalam membangun SDM unggul. Anak-anak muda yang keluar dari pendidikan vokasi ini langsung terjun ke lapangan kerja sehingga dampaknya langsung dapat dirasakan," katanya melalui siaran pers, Jumat (15/12/2023).
Hal ini disampaikan pada Vokasifest x Festival Kampus Merdeka. Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Nadiem, Kemendikburistek terus melakukukan transformasi sistem pendidikan, termasuk pendidikan vokasi agar lebih terbuka dan inovatif guna menyiapkan generasi unggul dan inovatif.
Sistem pendidikan yang lebih terbuka juga dilakukan agar pendidikan menjadi lebih terintegrasi dan multidisiplin serta menghadirkan lingkungan yang aman dan nyaman.
Baca juga: Pendidikan Vokasi Arahkan Siswanya Siap Hadapi Masa Depan
Sementara itu, Fadilah Amalia, siswa SMK Negeri 1 Jakarta bidang teknik perancangan dan gambar mesin mengatakan dampak nyata dari program SMK Pusat Keunggulan dalam meningkatkan kompetensi para siswanya.
Hal tersebut salah satunya dibuktikan dari capaian prestasi siswa SMKN 1 Jakarta di ajang kompetisi nasional. Menurutnya capaian tersebut tidak lepas dari kesempatan berlatih yang lebih banyak di sekolah dan ekosistem belajar yang dekat dengan ekosistem industri.
“Di sekolah kami merasakan belajar dalam suasana industri. Kami punya banyak kesempatan berlatih, termasuk bisa berprestasi di lomba kompetensi siswa SMK tingkat nasional,” ujarnya.
Sementara dalam kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo menyampaikan, di tengah perubahan dunia yang begitu cepat, maka sangat penting bagi dunia pendidikan untuk menyiapkan talenta-talenta masa depan dan kompetensi-kompetensi masa depan yang relevan dengan perkembangan zaman. “Pendidikan vokasi punya peran yang penting dan relevan,” kata Presiden Joko Widodo.
Presiden menilai penyiapan future talent dan penyiapan future skill melalui sektor pendidikan, termasuk pendidikan vokasi sekarang ini jauh lebih konkret. Tidak hanya lebih konkret, hasilnya juga telah mampu meningkatkan indeks daya saing talenta global Indonesia yang meningkat sangat tinggi.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut, Presiden sangat senang dan menyambut baik penyelenggaraan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka yang menunjukkan kolaborasi dan kerja sama yang konkret antara perguruan tinggi, sekolah, dan industri yang telah memberikan dampak nyata, sekaligus mendekatkan mahasiswa dan siswa ke dunia kerja.
(nnz)