BOP Adaptasi New Normal untuk Pesantren, Kemenag: Ini Bagian dari PEN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) segera menyalurkan bantuan operasional pendidikan (BOP) dan bantuan pembelajaran daring sebesar Rp2,599 triliun kepada 21.173 Pondok Pesantren terkait penanganan dampak pandemi Covid-19.
Bantuan dana adaptasi kebiasaan baru ini menjadi bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang telah tersedia anggarannya dalam DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag.
"Dananya sudah diterima Kemenag, Insya Allah mulai minggu ini sudah mulai cair. Ada 21.000 pesantren seluruh Indonesia yang akan menerima bantuan dana dari pemerintah," kata Plt Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin kemarin. (Baca: Negara teluk Minta PBB Perpanjang Embargo Senjata, Iran Kesal)
Sebelumnya, melalui laman resmi Kemenag , dia menyampaikan secara terpeinci program bantuan tersebut akan diberikan kepada 21.173 lembaga atau sekitar 75% dari jumlah total pesantren yang ada di Indonesia. Saat ini, di seluruh Indonesia terdapat 28.231 pesantren.
Anggaran yang disiapkan ini, lanjut Kamaruddin, akan diberikan dalam bentuk bantuan operasional pendidikan (BOP) dan bantuan pembelajaran daring bagi pesantren. Untuk BOP, nilainya Rp2.388,7 miliar, yang terdiri dari Rp645,7 miliar diperuntukkan bagi 21.173 pesantren; Rp621,5 miliar untuk 62.153 lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), serta Rp1.120,1 miliar akan diberikan kepada 112.008 Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ).
Adapun besaran bantuan BOP bagi MDT dan LPQ akan diberikan sebesar Rp10 juta per lembaga. Sementara itu, besaran BOP untuk pesantren berbeda-beda untuk masing-masing kategori. “Kita membagi tiga macam kategori pesantren, yaitu kecil, sedang dan besar,” kata Kamaruddin. (Baca juga: Anies Baswedan Bikin Keok Kang Emil, Ganjar dan Khofifah)
Berdasarkan data, terdapat 14.906 lembaga pesantren kategori kecil yang akan diberikan BOP masing-masing Rp25 juta. Sementara pesantren sedang yang saat ini berjumlah 4.032 lembaga akan mendapat bantuan masing-masing sebesar Rp40 juta. Sedangkan pesantren besar yang berjumlah 2.235 lembaga masing-masing mendapat bantuan dana sebesar Rp50 juta rupiah.
“Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan bantuan pembelajaran daring senilai 211,73 miliar rupiah. Bantuan ini akan diberikan kepada 14. 115 lembaga, masing-masing sebesar 15 juta rupiah,” ucap Kamaruddin.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah membantu kesulitan pondok pesantren yang tersebar di daerah. Pesantren ini mengalami kesulitan sebagai dampak pandemik Covid-19. Selama ini, kontribusi ponpes dalam mencerdaskan anak bangsa sangat signifikan. (Lihat videonya: Kecelakaan Maut Tol Cipali, 8 Orang Tewas)
"Saya melihat, begitu banyak konstribusi pesantren bagi bangsa Indonesia. Selain dalam menyiarkan agama Islam, dalam hal pendidikan, pesantren juga ikut mencerdaskan anak-anak generasi penerus kita," kata Syarief Hasan, di Ponpes Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020). (M Purwadi)
Bantuan dana adaptasi kebiasaan baru ini menjadi bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang telah tersedia anggarannya dalam DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag.
"Dananya sudah diterima Kemenag, Insya Allah mulai minggu ini sudah mulai cair. Ada 21.000 pesantren seluruh Indonesia yang akan menerima bantuan dana dari pemerintah," kata Plt Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin kemarin. (Baca: Negara teluk Minta PBB Perpanjang Embargo Senjata, Iran Kesal)
Sebelumnya, melalui laman resmi Kemenag , dia menyampaikan secara terpeinci program bantuan tersebut akan diberikan kepada 21.173 lembaga atau sekitar 75% dari jumlah total pesantren yang ada di Indonesia. Saat ini, di seluruh Indonesia terdapat 28.231 pesantren.
Anggaran yang disiapkan ini, lanjut Kamaruddin, akan diberikan dalam bentuk bantuan operasional pendidikan (BOP) dan bantuan pembelajaran daring bagi pesantren. Untuk BOP, nilainya Rp2.388,7 miliar, yang terdiri dari Rp645,7 miliar diperuntukkan bagi 21.173 pesantren; Rp621,5 miliar untuk 62.153 lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), serta Rp1.120,1 miliar akan diberikan kepada 112.008 Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ).
Adapun besaran bantuan BOP bagi MDT dan LPQ akan diberikan sebesar Rp10 juta per lembaga. Sementara itu, besaran BOP untuk pesantren berbeda-beda untuk masing-masing kategori. “Kita membagi tiga macam kategori pesantren, yaitu kecil, sedang dan besar,” kata Kamaruddin. (Baca juga: Anies Baswedan Bikin Keok Kang Emil, Ganjar dan Khofifah)
Berdasarkan data, terdapat 14.906 lembaga pesantren kategori kecil yang akan diberikan BOP masing-masing Rp25 juta. Sementara pesantren sedang yang saat ini berjumlah 4.032 lembaga akan mendapat bantuan masing-masing sebesar Rp40 juta. Sedangkan pesantren besar yang berjumlah 2.235 lembaga masing-masing mendapat bantuan dana sebesar Rp50 juta rupiah.
“Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan bantuan pembelajaran daring senilai 211,73 miliar rupiah. Bantuan ini akan diberikan kepada 14. 115 lembaga, masing-masing sebesar 15 juta rupiah,” ucap Kamaruddin.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah membantu kesulitan pondok pesantren yang tersebar di daerah. Pesantren ini mengalami kesulitan sebagai dampak pandemik Covid-19. Selama ini, kontribusi ponpes dalam mencerdaskan anak bangsa sangat signifikan. (Lihat videonya: Kecelakaan Maut Tol Cipali, 8 Orang Tewas)
"Saya melihat, begitu banyak konstribusi pesantren bagi bangsa Indonesia. Selain dalam menyiarkan agama Islam, dalam hal pendidikan, pesantren juga ikut mencerdaskan anak-anak generasi penerus kita," kata Syarief Hasan, di Ponpes Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020). (M Purwadi)
(ysw)