Bantu Mahasiswa Rantau Nyoblos saat Pemilu, UGM Sediakan 9 TPS Khusus

Jum'at, 09 Februari 2024 - 11:14 WIB
loading...
Bantu Mahasiswa Rantau...
UGM menyediakan 9 lokasi TPS khusus di lima lokasi untuk memfasilitasi mahasiswa rantau. Foto/UGM.
A A A
JAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menyediakan sembilan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus di lima lokasi untuk memfasilitasi mahasiswa yang tidak bisa nyoblos di daerah asalnya.

Lokasi sembilan TPS Khusus ini berada di:


1. Asrama Ratnaningsih Kinanti 1 yang merupakan TPS 901 dan 902 dengan jumlah pemilih 589
2. Asrama Ratnaningsih Kinanti 2 & 3 yang merupakan TPS 903 dan TPS 904 dengan jumlah pemilih 584
3. Asrama Ratnaningsih Sendowo yang merupakan TPS 922 dan TPS 923 dengan jumlah pemilih 509
4. Asrama Darmaputera Santren yang merupakan TPS 905 dan TPS 906 dengan jumlah pemilih 590
5. Asrama Darmaputera Karanggayam dengan jumlah pemilih 280.

Baca juga: Guru Besar Psikologi UGM Sebut Ancaman Krisis Kepemimpinan Berpotensi Picu Revolusi

Sembilan lokasi TPS ini tidak hanya untuk mahasiswa UGM saja namun juga diperuntukan bagi mahasiswa dan mahasiswi dari 12 perguruan tinggi lain di DIY yang tergabung dalam TPS Khusus ini.

Seperti Poltekesyo, STIKes Panti Rapih, STPMD Yogyakarta, STIM YKPN, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, UII, UPN Veteran Yogyakarta dan lain-lain.

“Total di TPS Khusus ini ada 2.611 pemilih yang nanti akan memilih di 9 TPS yang berlokasi di asrama-asrama mahasiswa,” kata Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM Sekretaris Hempri Suyatna, dikutip dari laman UGM, Jumat (9/2/2024).

Untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu di TPS khusus ini menurut Hempri juga sudah dibentuk KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang berjumlah 63 dan semuanya adalah mahasiswa. Sementara untuk linmas masing-masing TPS akan ditempatkan 2 orang hasil kerja sama dengan Kelurahan Catur Tunggal.

Terkait kesiapan ini juga sudah dibentuk Tim Pengawas independen yang akan ditempatkan di masing-masing TPS Khusus. Jumlah Pengawas Independen yang akan diterjunkan sejumlah 36 mahasiswa dan setiap TPS Khusus ada 4 pengawas.

Baca juga: Petisi Bulaksumur Guru-guru Besar UGM Beri Peringatan untuk Jokowi

Menurut Hepri jumlah pengawas khusus ini merupakan hasil seleksi dari pendaftar sebanyak 273 mahasiswa. Sebanyak 273 pendaftar lolos administrasi sebanyak 235 mahasiswa dan hasil seleksi akhir yang diterima 36 mahasiswa.

“Antusias mahasiswa menjadi pengawas independen yang dibentuk oleh UGM memang luar biasa. Mereka memiliki motivasi tinggi untuk menjaga demokrasi agar berjalan dengan baik, dan sebelum terjun ke lapangan mereka juga telah mendapatkan arahan dan pembekalan dari Bawaslu DIY,” terangnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, menyatakan TPS Khusus merupakan upaya memfasilitasi para mahasiswa yang kebetulan tidak bisa pulang ke daerah asal dan bisa memanfaatkan itu.

Menurutnya, TPS Khusus bukan semata-mata menghadirkan para mahasiswa di TPS dan memanfaatkannya tetapi lebih banyak menjadikan TPS Khusus sebagai arena pendidikan politik.

“Karena selain memilih, mereka ikut terlibat menjadi petugas, dan ada yang menjadi pengawas sehingga dengan cara seperti itu kita akan membuat TPS Khusus sebagai media yang yang punya makna pembelajaran,” ucapnya.

Dengan TPS Khusus ini, kata Arie Sujito, universitas memiliki tanggung jawab secara moral untuk pemilu yang sehat, bersih, tidak ada keculasan, dan tidak ada politik uang.

TPS Khusus ini sebagai eksperimen dan menjadi ajang untuk membuktikan teori dan hipotesis bahwa perguruan tinggi mampu menyelenggarakan pemilu jujur dan adil.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1385 seconds (0.1#10.140)