P2G Tolak Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program makan siang gratis yang dananya akanbersumber dari dana BOS mendapat penolakan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).
Kepala Bidang Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri secara tegas menyatakan pihaknya menolak apabila rencana program makan siang gratis yang diusung paslon 01 di Pemilu 2024 itu menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Pertama, sebagian besar dana BOS dipakai untuk membayar gaji guru dan tenaga pendidik honorer. Ini sama saja dengan memberi makan gratis siswa dengan cara mengambil jatah makan para gurunya. Sebab ada guru honorer yang hanya mengandalkan dana BOS,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (3/3/2024).
Baca juga: Menko Airlangga: Anggaran Makan Siang Gratis Diambil dari Dana BOS
P2G juga menolak dengan alasan semestinya skema dana makan siang gratis tidak diambil dari anggaran pendidikan termasuk BOS dari APBN. Sebab, anggaran pendidikan di APBN saat ini saja belum mampu mensejahterakan guru, memperbaiki fasilitas sekolah, dan memajukan kualitas pendidikan Tanah Air.
Untuk sekolah jenjang SD data BPS menunjukkan 60,60 persen ruang kelas dalam kondisi rusak pada tahun ajaran 2021/2022. Ini yang semestinya menjadi fokus perhatian pemerintah.
"Apalagi kalau harus menanggung beban makan siang gratis. Kita perlu mendiskusikan ini secara serius ketika presiden terpilih nanti sudah ditetapkan KPU,” lanjutnya.
Iman menyatakan, banyak Sekolah Dasar (SD) yang mengeluhkan dana BOS untuk siswa itu sendiri kurang.
Baca juga: Inilah Isi Menu Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Untuk anak SD, dari dana BOS, tiap anak itu setahun Rp900 ribu rupiah. Jika dihitung, dalam satu hari negara menganggarkan Rp2.830 per siswa. Sebenarnya sejak awal pembiayaan anak SD sudah tidak manusiawi di bawah harga satu piring nasi versi makan siang gratis, Rp15 ribu.
Kepala Bidang Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri secara tegas menyatakan pihaknya menolak apabila rencana program makan siang gratis yang diusung paslon 01 di Pemilu 2024 itu menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Pertama, sebagian besar dana BOS dipakai untuk membayar gaji guru dan tenaga pendidik honorer. Ini sama saja dengan memberi makan gratis siswa dengan cara mengambil jatah makan para gurunya. Sebab ada guru honorer yang hanya mengandalkan dana BOS,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (3/3/2024).
Baca juga: Menko Airlangga: Anggaran Makan Siang Gratis Diambil dari Dana BOS
P2G juga menolak dengan alasan semestinya skema dana makan siang gratis tidak diambil dari anggaran pendidikan termasuk BOS dari APBN. Sebab, anggaran pendidikan di APBN saat ini saja belum mampu mensejahterakan guru, memperbaiki fasilitas sekolah, dan memajukan kualitas pendidikan Tanah Air.
Untuk sekolah jenjang SD data BPS menunjukkan 60,60 persen ruang kelas dalam kondisi rusak pada tahun ajaran 2021/2022. Ini yang semestinya menjadi fokus perhatian pemerintah.
"Apalagi kalau harus menanggung beban makan siang gratis. Kita perlu mendiskusikan ini secara serius ketika presiden terpilih nanti sudah ditetapkan KPU,” lanjutnya.
Iman menyatakan, banyak Sekolah Dasar (SD) yang mengeluhkan dana BOS untuk siswa itu sendiri kurang.
Baca juga: Inilah Isi Menu Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Untuk anak SD, dari dana BOS, tiap anak itu setahun Rp900 ribu rupiah. Jika dihitung, dalam satu hari negara menganggarkan Rp2.830 per siswa. Sebenarnya sejak awal pembiayaan anak SD sudah tidak manusiawi di bawah harga satu piring nasi versi makan siang gratis, Rp15 ribu.