Buka Puasa dengan Kurma Atau Air Dulu? Ini Urutannya yang Benar dari Dosen IPB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apakah kurma dulu atau air putih yang menjadi urutan pertama saat berbuka puasa penting diketahui. Sebab tak hanya ibadah yang harus dijaga namun konsumsi makanan juga harus diperhatikan.
Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Widya Eka Nugraha mengatakan, tujuan utama dari berbuka ialah memperoleh asupan energi dan cairan yang hilang selama berpuasa.
Baca juga: Mengapa Dianjurkan Berbuka Puasa dengan yang Manis? Begini Penjelasannya
Ahli biomedik biologi sel dan molekuler itu menganjurkan, saat berbuka puasa untuk mengonsumsi makanan yang dapat dengan cepat melepaskan energi serta cairan yang cukup.
Lantas, seperti apa urutan konsumsi yang tepat untuk berbuka puasa? Yuk simak paparan dr Widya berikut ini:
Tubuh perlu kandungan cairan yang cukup saat puasa agar tidak dehidrasi. Dianjurkan setidaknya meminum delapan gelas di antara berbuka dan sahur. Saat berbuka, alangkah baiknya bila minum 1-2 gelas.
Kurma sebaiknya dimakan saat berbuka karena merupakan sumber energi dan juga tinggi serat, kalsium dan zat besi. Namun, ia mengingatkan kalau kurma memiliki kadar gula yang tinggi, sehingga tetap menjadi tidak baik bila dikonsumsi berlebihan.
Baca juga: Kurma Basah vs Kering, Mana yang Lebih Baik Dimakan saat Buka Puasa?
“Makan kurma 3-7 butir saat berbuka merupakan jumlah yang ideal. Buah-buahan segar dapat dikonsumsi dalam jumlah cukup saat berbuka sebagai sumber energi yang ideal,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (10/3/2024).
Karbohidrat seperti nasi, roti, kentang dan sejenisnya dapat dikonsumsi dalam jumlah kecil (sekitar 1/4 piring). Tidak dianjurkan makan 1 porsi penuh saat berbuka karena dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung ataupun rasa tidak nyaman di perut.
Saat berbuka, alangkah baiknya juga mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, kacang polong, dan produk susu rendah lemak. Hal ini akan membuat perut cepat kenyang sehingga tidak berlebihan saat berbuka.
Adapun beberapa hal yang harus dihindari saat berbuka puasa adalah mengonsumsi makanan olahan dan makanan tinggi garam karena dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi saat berpuasa.
“Hindari juga jenis minuman yang mengandung kafein dan minuman manis seperti sirup, jus dengan gula atau susu kental manis. Jangan makan terlalu banyak saat berbuka, tetapi juga jangan makan terlalu banyak setelah tarawih,” urainya.
Ia menyarankan untuk memberikan jeda waktu minimal dua jam antara makan malam dan waktu berbaring untuk tidur malam agar tidak muncul gangguan pencernaan.
Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Widya Eka Nugraha mengatakan, tujuan utama dari berbuka ialah memperoleh asupan energi dan cairan yang hilang selama berpuasa.
Baca juga: Mengapa Dianjurkan Berbuka Puasa dengan yang Manis? Begini Penjelasannya
Ahli biomedik biologi sel dan molekuler itu menganjurkan, saat berbuka puasa untuk mengonsumsi makanan yang dapat dengan cepat melepaskan energi serta cairan yang cukup.
Lantas, seperti apa urutan konsumsi yang tepat untuk berbuka puasa? Yuk simak paparan dr Widya berikut ini:
Urutan Makan yang Benar saat Berbuka Puasa
1. Air putih
Tubuh perlu kandungan cairan yang cukup saat puasa agar tidak dehidrasi. Dianjurkan setidaknya meminum delapan gelas di antara berbuka dan sahur. Saat berbuka, alangkah baiknya bila minum 1-2 gelas.
2. Kurma dan buah-buahan segar
Kurma sebaiknya dimakan saat berbuka karena merupakan sumber energi dan juga tinggi serat, kalsium dan zat besi. Namun, ia mengingatkan kalau kurma memiliki kadar gula yang tinggi, sehingga tetap menjadi tidak baik bila dikonsumsi berlebihan.
Baca juga: Kurma Basah vs Kering, Mana yang Lebih Baik Dimakan saat Buka Puasa?
“Makan kurma 3-7 butir saat berbuka merupakan jumlah yang ideal. Buah-buahan segar dapat dikonsumsi dalam jumlah cukup saat berbuka sebagai sumber energi yang ideal,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (10/3/2024).
3. Karbohidrat
Karbohidrat seperti nasi, roti, kentang dan sejenisnya dapat dikonsumsi dalam jumlah kecil (sekitar 1/4 piring). Tidak dianjurkan makan 1 porsi penuh saat berbuka karena dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung ataupun rasa tidak nyaman di perut.
4. Daging dan sejenisnya
Saat berbuka, alangkah baiknya juga mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, kacang polong, dan produk susu rendah lemak. Hal ini akan membuat perut cepat kenyang sehingga tidak berlebihan saat berbuka.
Adapun beberapa hal yang harus dihindari saat berbuka puasa adalah mengonsumsi makanan olahan dan makanan tinggi garam karena dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi saat berpuasa.
“Hindari juga jenis minuman yang mengandung kafein dan minuman manis seperti sirup, jus dengan gula atau susu kental manis. Jangan makan terlalu banyak saat berbuka, tetapi juga jangan makan terlalu banyak setelah tarawih,” urainya.
Ia menyarankan untuk memberikan jeda waktu minimal dua jam antara makan malam dan waktu berbaring untuk tidur malam agar tidak muncul gangguan pencernaan.
(nnz)