Peneliti UI Jadi Pengamat Ahli Independen Pemilu Rusia

Minggu, 17 Maret 2024 - 14:56 WIB
loading...
Peneliti UI Jadi Pengamat Ahli Independen Pemilu Rusia
Suasana pemilu presiden di Rusia yang diamati oleh peneliti UI Devie Rahmawati. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Akademisi Vokasi Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menjadi pengamat ahli independen untuk Pemilu Presiden Rusia yang berlangsung 15-17 Maret 2024.

Lokasinya ada di Kazan National Research Tecnological University, Innopolis, Adymnar Polylingual Complex, IT Park.

“Pemilihan Presiden Rusia ke delapan dalam sejarah pemilihan presiden modern di Rusia ini, diikuti 112.309.947 pemilih di dalam negeri, serta 1.890.863 pemilih di 144 negara,” katanya, Minggu (17/3/2024).

Baca juga: Pendaftaran Jalur Talent Scouting UI 2024 Dibuka, Ini Ketentuan dan Daya Tampungnya

Peneliti dan pengajar tetap Vokasi Humas UI itu menuturkan ada empat catatan penting dari Pemilu Presiden Rusia. Yaitu aspek komunikasi, administrasi, teknis dan insentif. Dari sisi komunikasi publik, para kandidat presiden tidak berkampanye secara masif di ruang publik yang dapat menyebabkan keindahan kota tertutup oleh sebaran baliho, spanduk maupun poster.

Di Rusia, lanjutnya, kandidat mengoptimalkan penggunaan saluran media TV, Radio, Surat Kabar, Digital untuk berkampanye.

“Dari sisi administrasi, Rusia memiliki kandidat yang berasal dari dua track yaitu diusung oleh partai politik dan mencalonkan diri secara mandiri (independent). Tahun 2024 ini terdapat 4 kandidat, dimana 3 orang diusung partai politik, 1 orang dari jalur independent. Awalnya terdapat 33 nominasi yang terdiri dari 9 orang diusung partai politik, 24 orang mengusung dirinya sendiri,” ujarnya.

Baca juga: Apakah Kerusakan Lingkungan Tambang Timah Merugikan Negara? Begini Penjelasan Ahli Hukum UI

Dari segi teknis ada beberapa perbedaan yang dapat menjadi lesson learned untuk Indonesia yaitu pertama dari 89 wilayah, 28 sudah memiliki sistem pemilihan elektronik (Remote Electronic Voting) di vybory.gov.ru dan mos.ru khusus di Moscow.

Ada sekitar 38 juta pemilih yang berpartisipasi secara elektronik; kedua di dalam kertas suara mereka, tidak ada foto kandidat, hanya nama dengan CV ringkas kandidat, yang disajikan dalam dua bahasa Russia dan Bahasa Daerah masing-masing seperti di Kazan.

Setiap surat suara memiliki tanda berupa cap dan juga nomor unik yang berbeda untuk setiap surat suara. Ketiga waktu pemilihan berlangsung dari pukul 08.00 - 20.00; Keempat hasil awal akan diberikan pada pukul 21.00 malam di hari akhir pemilihan, tanggal 17 Maret 2024.

Hasil resmi baru akan diumumkan 10 hari setelah pemilu. Kelima, tidak ada tradisi exit poll ataupun quick count; Keenam mereka memiliki kotak suara bergerak (mobile), yang dibawa untuk menemui warga yang tidak dapat memilih karena berbagai alasan kotak tersebut dikawal empat orang.

“Kemudian tidak ada tinta setelah pemilih memberikan suara, karena pemilih tidak dapat memilih di tempat dimana dia tidak terdaftar. Pemilih cukup menunjukkan paspor mereka, sebagai bukti kependudukan. Bagi warga yang tidak ada di wilayah dimana dia seharusnya memilih di hari pemilihan, maka bila dia ingin memilih, harus melaporkan ke pihak berwenang, minimal 45 hari sebelum pelaksanaan pemilih,” tukasnya.

Catatan terakhir adalah mengenai insentif yang diberikan negara kepada masyarakatnya yang sudah menggunakan hak pilihnya dengan transportasi gratis selama 3 hari pemilihan. Fasilitas gratis untuk anak-anak di berbagai tempat permainan anak, diskon produk, festival dan konser gratis yang menghadirkan para selebritis.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0985 seconds (0.1#10.140)